Hidrogen sulfida (H 2 S) dan Karbon disulfida (CS 2) merupakan salah satu pencemar yang diemisikan dari kegiatan industri rayon. H 2 S dan CS 2 merupakan senyawa yang menimbulkan bau tidak menyenangkan dan berdampak pada sistem syaraf. Studi ini bertujuan untuk membandingkan dua metode, yaitu hasil pengujian H 2 S dan CS 2 secara titrimetri menggunakan metode Indian Standard (IS) 11255 (part 4) (2006, Reaffirmed 2006): Methods for Measurement of Emission From Stationary Sources, Part 4: Hydrogen Sulfide and Carbon Disulfide (First Revision) dengan metode Deutsche Industrie Norm (DIN) 51855-4:1995-06 yang telah dimodifikasi. Laboratorium P3KLL melakukan uji coba pengujian H 2 S dan CS 2 di industri rayon di provinsi Jawa Barat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konsentrasi H 2 S dan CS 2 adalah 2414 dan 2239 ppmv. Hasil perhitungan beban emisi H 2 S dan CS 2 masing-masing sebesar 5,74 dan 10,25 kg/Ton fiber. Nilai tersebut masih berada di bawah baku mutu berdasarkan PerMenLH No 7 Tahun 2012 tentang pengelolaan emisi sumber tidak bergerak bagi usaha dan/atau kegiatan industri rayon, dimana baku mutu H 2 S adalah 38 kg/Ton fiber dan CS 2 adalah 115 kg/Ton fiber. Dalam uji coba ini, metode pengambilan contoh uji H 2 S dimodifikasi menggunakan seng asetat (Zn(O 2 CCH 3) 2) yang lebih ramah lingkungan dibanding kadmium klorida alkalin (CdCl 2). Pada pengujian CS 2 dilakukan modifikasi dengan penambahan CaCO 3 untuk mempermudah penentuan titik akhir titrasi. Hasil pengujian menunjukkan tidak terdapat beda nyata antara kedua metode pengujian tersebut.