ABSTRACT Diarrhea is a disease characterized by stimulation of bowel movements continuously and feces that are not formed or liquid that has a frequency of more than 3 times in 24 hours. The incidence of diarrhea can occur throughout the world and causes 4% of all deaths and 5% of health losses to cause disability. Cyperus rotundus L. can be used as an antidiarrheal drug because it contains a compound such as tannins and flavonoids. This research is an experimental study with a Post-test only Control Group Design. The subjects using white male mice (Mus muscullus) 25 mice and divided into 5 groups: positive control, negative control, ethanol extracts of rubers Cyperus rotundus L. with a dose of 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB and 1000 mg/kgBB. Before the treatment, mice fasted and induced diarrhea (oleum ricini). Obsevations was made by observing the parameters of diarrhea: duration of diarrhea, frequency of diarrhea and feces consistency every 30 minutes for 4 hours. The numerical data was then processed using SPSS with one way ANOVA test. The results obtained showed that the administration of extract with a dose of 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB and 1000 mg/kgBB had an antidarrheal with effective dose is 500 mg/kgBB. Keywords: antidiarrheal, ethanol extract of tubers Cyperus rotundus L., oleum ricini, Cyperus rotundus
Demam merupakan tanda khas yang sering terjadi pada penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan tipes. Bijak dalam mengenali tanda DBD dan tipes sangat diperlukan agar dalam menanganinya tidak menimbulkan kesalahan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi berupa pelayanan kesehatan pada masyarakat agar dapat lebih cermat, benar dan tepat dalam mengenali tanda DBD dan tipes. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan memberikan edukasi terkait cara membedakan terjadinya DBD dan tipes juga mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat serta diberikan praktek cara membuat minuman tradisional wedang jahe. Kegiatan dilakukan di Balai desa tumpang krasak kota kudus. Sampel kegiatan ini adalah warga desa tumpang krasak. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini warga tumpang krasak kota kudus menjadi lebih paham dan mengerti cara mengenali tanda DBD dan tipes, pola hidup bersih dan sehat dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya DBD dan tipes dilingkungan warga tumpang krasak serta adanya praktek pembuatan minuman wedang jahe dijadikan warga sebagai salah satu cara dalam menjaga kesehatan tubuh.
Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini dari yang semestinya. Oleh karena itu, ibu menyusui memerlukan bantuan agar proses menyusui lebih berhasil, salah satunya adalah dengan cara mengkonsumsi bahan makanan yang mampu merangsang produksi ASI. Daun pepaya merupakan suplemen yang merupakan tanaman tradisional dan memiliki potensi meningkatkan produksi susu. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada Ibu-ibu Menyusui di Desa Karangbener Rt 02 Rw 07 Bae Kudus, tentang manfaat daun pepaya sebagai pelancar ASI, memberikan pemahaman ibu dalam menyusui dan memberikan pelatihan pembuatan serbuk instan manis daun papaya sebagai upaya memperlancar ASI. Rencana kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode penyuluhan untuk sosialisasi manfaat daun papaya, kemudian pelatihan pembuatan serbuk instan manis daun pepaya, serta tahap evaluasi mengenai efisiensi pengolahan terhadap serbuk instan manis daun pepaya dan minuman sedu. Kata Kunci: Serbuk Instan manis, Daun Pepaya, memperlancar ASI
Demam merupakan kondisi terjadinya kenaikan suhu diatas suhu normal tubuh. Demam terjadi sebagai pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bakteri, dan virus. Pada penelitian sebelumnya, daun kelor (Moringa charantia Lam.) dan daun pare (Momordica charantia L.) mengandung flavonoid dan secara ilmiah ekstrak tunggal kedua tanaman tersebut memiliki aktivitas sebagai antipiretik. Flavonoid dapat menghambat enzim siklosigenase khususnya siklooksigenase 2 yang berperan dalam biosintesis prostaglandin yang merupakan mediator demam sehingga dapat menurunkan demam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antipiretik kombinasi ekstrak daun kelor dan daun pare pada mencit yang diinduksi pepton 5% dan untuk membandingkan dengan ekstrak tunggalnya. Jenis penelitian ini bersifat true eksperimental. Sampel menggunakan mencit jantan berjumlah 28 mencit dan terbagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (Parasetamol 1,3 mg/20 gram BB mencit), kontrol negatif (CMC-Na), ekstrak daun kelor (EDK) mengandung 400 mg/kg (100%), ekstrak daun pare (EDP) mengandung 2,268 mg ekstrak/100 g BB/2 mlBB (100%); EDK 75% : EDP 25%; EDK 50% : EDP 50%; dan EDK 25% : EDP 75% yang diinjeksikan secara intraperitoneal pada mencit. Pengukuran suhu dilakukan dengan interval waktu 1 jam selama 5 jam. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS menggunakan metode One Way ANOVA. Hasil menunjukkan kombinasi EDK dan EDP tidak ada perbedaan signifikan dengan kontrol positif, sehingga dosis kombinasi EDK dan EDP mempunyai efektivitas terhadap antipiretik, dibandingkan dosis tunggal ekstrak.
Kolesterol merupakan zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak yang mempunyai gugus steroid. Kenaikan kolesterol mengakibatkan pengendapan pada dinding pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah atau aterosklerosis yang dapat meningkatkan resiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK). Flavonoid, alkaloid, steroid, dan tanin pada daun bugenvil diduga dapat menurunkan kadar kolesterol total. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun bugenvil (Bougainvillea spectabilis) terhadap penurunan kadar kolesterol total mencit (Mus musculus) yang diinduksi pakan tinggi lemak (PTL) selama 21 hari. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 25 ekor mencit jantan (Mus musculus) terbagi dalam 5 kelompok. Pada kelompok perlakuan dosis I, II, III diberi ekstrak etanol daun bugenvil dengan dosis turut-turut 40 mg/kgBB, 80 mg/kgBB dan 160 mg/kgBB, kontrol negatif diberi Na-CMC dan kontrol positif diberi simvastatin. Pemberian dilakukan peroral selama 14 hari. Hasil penelitian dianalisis menggunakan One-Way ANOVA dan didapatkan hasil p= 0,000. Selanjutnya dilakukan uji Post Hoc Tukey yang hasilnya tidak ada perbedaan signifikan antara kontrol positif dengan dosis III pada hari ke-7 dan ke-14 dengan p= 0,141 dan p= 0,468 (p>0,005). Sehingga dosis efektif ekstrak etanol daun bugenvil yang dapat menurunkan kadar kolestrol total pada mencit yang diinduksi PTL adalah Dosis III (160 mg/kgBB).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.