Training model to improve agility. The second stage is the product development stage with expert judgment with a percentage of 82%. Furthermore, product testing, the results of small group trials with a percentage value of 80% and in large group trials with a percentage value of 85.78%. Next in the third stage is the product effectiveness test by comparing experimental groups using an exercise model developed with a control group that uses conventional training. The design of the experimental design uses the Two Group pre test post test desgin design. Different values of T-scores for the agility test of the experimental group 85.22 and the control group 40.33. The development of a soccer training model proved to be significant in increasing agility at the special preparation stage. This study was conducted to determine the relationship between arch deformity with dynamic balance and static balance in students at SD Muhammadiyah Ambokembang. Arch deformity data was obtained from the pedis arch test, namely the wet footprint test, dynamic balance was obtained from the balance beam test and the static succession was obtained from a one foot stand test. This research was conducted on boys and girls at Muhammadiyah Ambokembang class 1-4 Primary School. In this study, there is a relationship between arch deformity with dynamic equilibrium (p <0.05) with value (p = 0,000) and static balance with values (p = 0,000). Many factors can affect a person's dynamic balance, namely physical, biomechanical, musculoskeletal, and somatosensory factors. However, from the results of this study it can be seen that musculoskeletal factors in the form of a pedis arch form in particular the arch form deformity turned out to greatly affect the dynamic balance in the elementary school students studied. Arche deformities can affect dynamic balance because the flat foot shape without curvature is less able to function as a rigid lever for leveraging the body when the foot will leave its footing in the walking process. This study provides the results that respondents experience impaired balance, especially when doing a static balance test that is by walking on long beams.
AbstrakPekerja garment khususnya pada bagian operator jahit merupakan salah satu pekerjaan yang beresiko terkena gangguan myofascial pain syndrome otot upper trapezius. Myofascial pain syndrome pada otot upper trapezius adalah kondisi nyeri otot leher yang ditandai adanya trigger point (titik nyeri) yang terletak di otot yang kencang, biasanya disebabkan karena beban kerja otot yang berlebihan. Sebanyak 6-67% nyeri leher dialami oleh pekerja, 49% diantaranya dialami pekerja garmen dan lebih banyak dialami wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi myofascial release dengan hold relax terhadap myofascial pain syndrome otot upper trapezius pada pekerja garmen Kecamatan Wonopringgo. Quasi experiment dengan rancangan one group pre test-post test adalah analisa data yang digunakan, penelitian ini menggunakan sample 20 responden, dilakukan selama 2 minggu dengan tindakan yang diberikan pada penelitian ini yaitu myofascial release selama 5 menit dan hold relax selama 15 menit. Hasil dari uji paired sample t test diperoleh hasil ρ value = 0,000 (<0,05), menunjukkan bahwa ada pengaruh kombinasi myofascial release dengan hold relax terhadap myofascial pain syndrome otot upper trapezius pada pekerja garmen Kecamatan Wonopringgo.Tindakan kombinasi myofascial myofascial release dengan hold relax ini dapat digunakan untuk mengatasi myofascial pain syndrome otot upper trapezius.Kata kunci: Myofascial Pain Syndrome, Myofascial Release dan Hold Relax. The Effects of Myofascial Release Combination with Hold Relax onMyofascial Pain SyndromeAbstractGarment workery especially in the sewing operators is a profession with high risk of myofascial pain syndrome disorders on upper trapezius muscle. Myofascial pain syndrome on the upper trapezius muscle is painful condition characterized by neck muscles trigger points (pain points) located on lean muscle, usually due to excessive muscle workload. As many as 6-67% of neck pain was experienced by workers, 49% of them experienced garment workers especially female workers. This study aimed to determine the effect of the combination of myofascial release with hold relax to myofascial pain syndrome of upper trapezius muscle to garment workers in Wonopringgo District. It was a quasi experimental research with one group pre test and post test design. 20 respondent were selected through a purposive sampling technique. The treatment was given for two weeks (e.g. 3 times for each week). In each treatment,each respondent as given 5 minutes of myofascial release and 15 minutes of hold relax. The paired sample t test resulted p value = 0,000 (<0,05). It indicated that there wasand influence of the combination of myofascial release and hold relax to myofascial pain syndrome of upper trapezius muscle in garment workers in Wonopringgo District. Therefore the combination of myofascial release combination with hold relax can be used to treat myofascial pain syndrome of upper trapezius muscle.Keywords : Myofascial Pain Syndrome, Myofascial Release and Hold Relax.
Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak yang mengalami hambatan untuk pencapaian tujuan dan potensi secara fisik, psikis, kognitif, dan sosial. Salah satu masalah yang dialami ABK adalah gangguan perkembangan, termasuk perkembangan motorik halus. ABK membutuhkan pelayanan dan pendidikan khusus sesuai dengan kebutuhan dan potensi ABK. Dalam Pendidikan, guru mempunyai peran penting dalam mengajarkan ABK untuk menulis. Siswa seharusnya menguasai kemampuan menulis. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan latihan dasar motorik halus sebagai faktor penting dalam mendukung kemampuan aktivitas menulis ABK. Teknik pengabdian masyarakat ini dengan pemberian pelatihan secara teori dilanjutkan dengan praktik latihan motorik halus. Hasil dari kegiatan ini mengungkapkan bahwa pelatihan adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan kompetensi guru. Saran yang diberikan adalah guru dapat melakukan latihan dasar motorik halus kepada ABK secara teratur sehingga kemampuan menulis dapat meningkat.
AbstrakInsiden stroke mengenai populasi usia lanjut yang berusia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari populasi 55-64 tahun. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019, maka perlu adanya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pengabdian masyarakat, serta kegiatan promotif dan preventif, yang dapat dilakukan melalui peningkatkan peran aktif kader dalam upaya promotif dan preventif melalui praktik pendidikan kesehatan dengan tujuan untuk memandirikan klien dalam melakukan Activity Daily Living (ADL). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menghasilkan kader yang terlatih melakukan pendidikan kesehatan dan praktik lapangan serta memberikan pencegahan pada lansia yang beresiko terhadap stroke di wilayah Puskesmas Buaran. Metode yang dilakukan dimulai dengan pembentukan kader pendukung lansia pasca stroke pada bulan September 2018, diikuti dengan pelatihan kader dan berakhir dengan monitoring dan evaluasi keterampilan kader secara mandiri di bulan Februari 2019. Hasil yang diperoleh yaitu terbentuknya 20 kader yang memiliki pengetahuan tentang konsep stroke dan cara melatih Activity Daily Living (ADL) sebelum dan setelah pelatihan (xˉ= 86) , praktik keterampilan (xˉ = 79.30), dan praktik lapangan (xˉ= 86,75). Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini adalah melalui pelatihan terstruktur dengan penyediaan keterampilan promosi kesehatan menejemen lansia pasca stroke akan mampu membentuk kader pendukung lansia pasca stroke yang terlatih. Kata kunci: Kader; lansia; stroke AbstractStroke incidence in the 75-84-year-old population is about 10 times that of the 55-64-year population. Based on the Ministry of Health's 2015-2019 Strategic Plan, it is necessary to improve health and community service promotion, as well as promotive and preventive activities, which can be done through increasing the active role of cadres in the field of health education and field practice on Activity Daily Living (ADL). The purpose of community service is to produce cadres who improve education and field practice and provide a budget for the elderly who are at risk of stroke in the Buaran health district. The method was begun with the formation of post-stroke supporting cadres in September 2018, followed by cadres training and ended by monitoring and evaluating cadre skills independently in February 2019. The results obtained were the formation of 20 cadres who were knowledgeable about the concept of stroke and methods training Activity Daily Living (ADL) before and after training (xˉ = 86), skill practice (xˉ = 79.30), and field practice (xˉ = 86.75). The conclusion of this community service is through structured training with the provision of health promotion skills for post-stroke elderly management will be able to form supporting cadres for trained post-stroke elderly. Keywords: Cadre; elderly; stroke
Proses menua merupakan proses alamiyah yang seringkali ada pada makluk hidup, ditandai dengan perubahan – perubahan pada fisik ketika berumur 60-74 tahun, ditandai dengan penurunan sistem saraf, sistem otot, perubahan struktural pada tulang, ketidak stabilan hormon, perubahan postural, dan perubahan pola jalan sehingga mobilitas terganggu dan mempengaruhi aktifitas fungsional akibat dari hal tersebut angka kejadian osteoarthritis meningkat. Osteoarthritis merupakan penyakit degeratif yang merusak persendian, biasanya ditandai dengan perubahan aligmen sendi, pembengkakan, dan nyeri. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui angka kejadinya nyeri akibat OA pada Posyandu Lansia Pekajangan Pekalongan. Metode penelitian: penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Narasumber berjumlah 4. Data diperoleh melalui kuisioner dan wawancara serta mengaplikasikan ke aktifitas fungsional untuk mengetahui nyeri pada saat beraktifitas serta di analisis dengan SPSS. Simpulan: nyeri ketika beraktifitas dinamis mendapatkan nilai 7 yang artinya nyeri berat namun masi bisa terkontrol untuk nyeri ketika beraktifitas secara statis mendapatkan nilai 5 yang artinya ada nyeri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.