Fractionation and purification of the ethyl acetate extract of Diaporthe lithocarpus, an endophytic fungus from the leaves of Artocarpus heterophyllus, yielded one new compound, diaporthindoic acid (1), along with seven known compounds (2-8). The new compound was characterized and established by the basis of extensive spectroscopic methods including NMR (1D and 2D) and HRMS. Compound 6 showed the best citotoxicity against murine leukemia P-388 cells with an IC 50 value of 0.41 μg/mL. All compounds (1-8) were also tested for their antimicrobial activities. To the best of our knowledge, this is the first chemical evaluation of fungal Diaporthe derived from Artocarpus.
Tumbuhan Andrographis paniculata (Sambiloto) memproduksi beragam metabolit sekunder dengan berbagai aktivitas biologi, termasuk antibakteri. Selain dari tumbuhan alami, potensi senyawa antibakteri dari tumbuhan A. paniculata dapat dieksplorasi dari jamur endofitiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan kajian terkait potensi jamur endofitik yang berkolonisasi dalam jaringan bunga tumbuhan A. paniculata. Secara garis besar penelitian ini terdiri dari isolasi, kultivasi, ekstraksi, uji antibakteri dan uji kandungan metabolit sekunder dari jamur endofitik pada bunga tumbuhan A. paniculata. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap ekstrak EtOAc jamur BS-1 yang diisolasi dari bunga tumbuhan A. paniculata menunjukkan kemampuannya dalam menginhibisi pertumbuhan semua bakteri uji pada konsentrasi 1%, 3%, dan 5%. Studi terkait senyawa yang berkontribusi dalam sifat antibakteri ini perlu dilakukan lebih lanjut. Untuk infomasi bagi kita semua bahwa penelitian terkait kajian sifat antibakteri dari jamur yang hidup pada bunga A. paniculata baru pertama kali dilakukan pada kesempatan ini.
A drimane-type sesquiterpene, (+)-dendocarbin L (1) together with two bisabolane-type sesquiterpenes, (+)-sydonic acid (2) and (+)-sydowic acid (3) were isolated from the mycelium of Pestalotiopsis microspora HF 12440, an endophytic fungus from the stem of Artocarpus heterophyllus. The structures of all compounds were elucidated using spectroscopic methods and by comparison with the literature. Compound 1 was isolated from the fungi for the first time, compounds 2 and 3 were firstly obtained from this endophytic fungus. Compound 3 showed cytotoxicity (IC 50 2.56 μg/mL) against murine leukemia P-388 cells.
Artocarpus heterophyllus merupakan salah satu tumbuhan yang dilaporkan menghasilkan beragam senyawa yang bersifat sitotoksik dan antibakteri. Selain melakukan studi kimia terhadap tumbuhan alaminya, eksplorasi terkait kajian fitokimia tumbuhan ini dapat dilakukan terhadap jamur endofitik yang berkolonisasi dengan tumbuhan A. heterophyllus. Tujuan penelitian ini adalah melakukan uji aktivitas antibakteri dan sitotoksik ekstrak EtOAC jamur endofitik yang berkolonisasi dengan daun A. heterophyllus. Tahapan dari penelitian ini terdiri dari inokulasi, sub-kultur, kultivasi jamur endofitik yang dilanjutkan dengan ekstraksi, uji aktivitas biologi dan uji kandungan kimia dari ekstrak etil asetat jamur Colletotrichum gloeosporioides yang diisolasi dari daun A. heterophyllus. Hasil uji sitotoksik menunjukkan bahwa ekstrak EtOAc jamur bersifat aktif terhadap sel murin leukemia P-388 dengan nilai IC50 18,97 µg/mL. Hasil uji antibakteri juga menunjukkan bahwa ekstrak EtOAc mempunyai kemampuan dalam menghambat pertumbuhan keempat bakteri uji dengan rentang zona hambat 4,3 – 14,3 mm. Untuk infomasi bagi kita semua bahwa penelitian terkait kajian sifat antibakteri dan sitotoksik dari jamur yang hidup pada daun A. heterophyllus baru pertama kali dilakukan pada kesempatan ini.
MAKİNG COMPOST FERTİLİZER FROM COFFEE PEEL WASTE İN THE NAGARİ KOTO TUO COFFEE-PRODUCİNG AREA, WEST SUMATRA. Coffee husk waste in the Nagari Koto Tuo coffee producing area is not used optimally. It just became a pile of garbage in several places. The others were burned which can cause health problems in the future. One alternative to manage coffee husk waste is to fermentate it into compost. The community service for the bioconversion of coffee husk waste into fertilizer is carried out in three steps. The aim of this activity is to increase the knowledge and skills of the community in utilizing coffee skin waste. The practice of making compost was carried out in a composter using the EM-4 bioactivator. The achievement obtained from this community service was that participants were able to understand the bioconversion process of coffee skin waste into compost, which was proven by the percentage of knowledge and skills (greater than 80%).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.