Kejadian stunting dimulai semenjak janin masih dalam kandungan dan akan terlihat pada saat bayi dilahirkan. Prevalensi stunting akan terus meningkat hingga memasuki usia 24-59 bulan. Beberapa faktor yang memengaruhi kejadian tersebut adalah status imunisasi dan keragaman konsumsi makanan pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status imunisasi dan keragaman konsumsi makanan balita terhadap kejadian stunting. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki balita berusia 24–59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sungai Apit, Siak yang berjumlah 211 orang dengan menggunakan systematic random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang siginifikn antara status imunisasi balita dengan kejadian stunting (p = 0.006; POR = 95%; CI = 1.357-4,958). Begitu juga dengan keragaman konsumsi makanan balita terhadap kejadian stunting (p = 0.002; POR = 95%; CI = 1.516-5.571) menunjukkan hasil yang signifikan. Disimpulkan bahwa status imunisasi dan keragaman konsumsi makanan memberikan kontribusi terhadap kejadian stunting pada balita. Kata kunci : Balita, konsumsi makanan, stunting, status imunisasi
Lokasi budidaya ikan di perkotaan saat ini sangat terbatas karena digunakan untuk pemukiman dan pembangunan infrastruktur. Hal ini juga terjadi di Kelurahan Maharatu, Marpoyan Damai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka solusi kreatif yang dilakukan melalui budidaya ikan dalam ember (budikdamber) dengan memaksimal lahan yang sempit, penggunaan air yang lebih hemat, modal yang relatif kecil dan mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarga. Tujuan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat di Kelurahan Maharatu, Marpoyan Damai untuk mengenalkan pengembangan budikdamber dengan teknik yumina yang bertujuan untuk menyalurkan keterampilan serta meningkatkan edukasi. Program PKM dilakukan dalam waktu 1 minggu melalui kegiatan penyuluhan dan pembuatan budikdamber serta pentingnya konsumsi ikan dan sayur tanggal 30 Januari 2020 yang di hadiri 20 orang ibu-ibu PKK dan anggota FKPM kelompok tani. Ikan yang digunakan adalah 60 bibit lele yang berukuran 7-10 cm dalam ember 80 L dan sayur kangkung. Hasil dari program ini adalah masyarakat menjadi lebih teredukasi dan menambah pengetahuan mereka mengenai praktik budikdamber yang mudah dan murah dengan pemanfaatan lahan yang terbatas. Hasil evaluasi diperoleh peningkatan pengetahuan sesudah dilakukannya penyuluhan dari 53% menjadi 95%. Melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat, aman, bergizi yang berasal dari ikan dan sayuran.
Angka prevalensi stunting di Kabupaten Kampar mengalami penurunan dari tahun 2017 sebesar 23% dari jumlah balita di Kampar hingga tahun 2019, mampu diturunkan menjadi 11,88% yang melebihi target nasional sebesar 14%, namun tren penurunan tersebut harus tetap dipantau. Desa Rimbo Panjang memiliki kader pemberdayaan manusia (KPM) yang sudah terbentuk kurang lebih 1 tahun dan merupakan bagian dari kader desa yang memiliki tugas khusus terkait program konvergensi pencegahan stunting. Pola kerja KPM belum dilaksanakan secara optimal terutama dalam hal target dan monitoring pelayanan kesehatan dan gizi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran KPM dalam pencegahan stunting di Desa Rimbo Panjang. Kegiatan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2021 yang diikuti oleh 14 orang kader. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu (1) persiapan, (2) pelaksanaan, dan (3) evaluasi. Metode pelaksanaannya dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan atau praktik, dan simulasi. Hasil kegiatan PKM ini adalah terjadinya transfer ilmu pengetahuan melalui berbagai metode yang disajikan. Diharapkan kedepannya dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dapat diimplementasikan dalam kegiatan posyandu balita sehingga dapat berpartisipasi dalam pencegahan stunting. Kegiatan ini dapat dilanjutkan mengenai pelatihan aplikasi e-ppgbm yang merupakan pencatatan dan pelaporan gizi masyarakat berbasis elektronik.
Kebiasaan jajan pada anak sudah menjadi kebiasaan umum dan ditemui diberbagai tingkat sosial ekonomi masyarakat. Makanan jajanan anak sekolah banyak dijumpai di lingkungan sekolah dan rutin dikonsumsi sebagian besar anak usia sekolah khususnya anak usia sekolah dasar karena harganya yang terjangkau dan sebagai tambahan asupan energi. Namun, peranan makanan jajanan yang strategis ini belum diimbangi dengan mutu dan nilai gizi yang diharapkan. Oleh karena itu, tim dosen dari STIKes Al-Insyirah perlu untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat terkait dengan masalah tersebut. Solusi yang ditawarkan oleh tim adalah melakukan kegiatan penyuluhan tentang kandungan zat-zat berbahaya dalam makanan jajanan di lingkungan sekolah dan dampaknya bagi kesehatan, penyuluhan dan demonstrasi tentang kebiasaan mencuci tangan sebelum makan serta pemberian susu kepada siswa sebagai salah satu contoh jajanan sehat. Dengan pelaksanaan kegitan ini, siswa diharapkan dapat mengetahui jenis makanan jajanan yang berpotensi mengandung zat-zat makanan berbahaya dan memahami dampaknya sehingga sekolah dapat membuat kebijakan terkait makanan jajanan di sekolah dalam rangka menjaga kesehatan para siswa.
Kepatuhan ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet Fe pada masa kehamilan sangatlah penting. Perilaku kepatuhan dipengaruhi oleh Pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan terhadap Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tenayan Raya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah responden 89 ibu hamil. Dimana sampel diambil secara Simple random Sampling. Data dianalisis dengan uji chi square dengan menggunakan SPSS 16,0 dengan tingkat singnifikan p < 0,05. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value = 0,014), sikap (p value = 0,031) dan pendidikan (p value = 0,046) terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe. Kesimpulan yang diperoleh bahwasannya pengetahuan, sikap dan tingkat pendidikan memiliki hubungan dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, sehingga disarankan kepada pihak petugas kesehatan dapat memotivasi ibu hamil serta tidak bosan dalam memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe terhadap janin yang dikandungnya, sehingga angka mortalitas dan morbilitas pada ibu berkurang. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, pendidikan, kepatuhan konsumsi, FE
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.