Fiber optik telah menjadi solusi atas meningkatnya kebutuhan transfer data dengan kapasitas tinggi. Dengan 4.3 juta pelanggan dan proyeksi pertumbuhan sebesar 18.3% pertahun, sektor fixed broadband PT Telkom Indonesia bergantung pada kualitas infrastruktur backbone fiber optik, yang direpresentasikan melalui parameter Signal to Noise Ratio (SNR) dan Bit Error Rate (BER). Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap parameter SNR dan BER pada segmen backbone fiber optik antara STO Lamongan 1 dan STO Kebalen, Surabaya. SNR merupakan perbandingan logaritmik antara daya sinyal dan noise yang diterima receiver, sedangkan BER adalah ukuran intensitas terjadinya error pembacaan bit data. Pengukuran di receiver STO Kebalen menghasilkan BER 10-23. Analisa SNR dan BER secara keseluruhan dilakukan melalui simulasi software Optisystem. Backbone 100 Gbps, 84 km dengan sistem DWDM 10 channel ini disimulasikan pada frekuensi 193.1-194 THz dengan spacing 100 GHz antar channel. Hasil simulasi menunjukkan nilai SNR dan BER memenuhi standar dan dipengaruhi frekuensi atau panjang gelombang di setiap channel. SNR maksimum adalah 72.37 pada 193.6 THz dan nilai BER minimum yaitu 2.05 × 10-30 pada 193.5 THz. Untuk mendapatkan nilai BER optimum yaitu 10-12 , dilakukan pemasangan dispersion compensating fiber serta penambahan daya transmitter pada channel berfrekuensi 193.1, 193.2, 193.9, dan 194 THz.
FTTH design is a crucial step to ensure the best performance of the optical link. In this paper, an FTTH-GPON network is designed, and its performance is analyzed using an optical link power and rise time budget. In the residence of 254 users, at least eight feeder cable cores are needed, with respective ODCs and ODPs. The design satisfies the link power budget with the lowest power margin of 2.469 dB/2.826 dB upstream/downstream in its furthest distance. The highest rise time for the system is 0,2236 nm. The FTTH configuration satisfies ITU-T G.984.1 GPON standard.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.