This study was conducted to describe the formation and meaning of Indonesian words as Indonesian Twitter's tweet register markers. This research is a qualitative descriptive study with data collection methods using listen and note method. The referential equivalent method and the content analysis method with the presentation of the results of data analysis carried out using formal and informal methods are two methods used in data analysis. The data source is Twitter user comments in the six tweets of the @areajulid account with the most comments in 2021. The results show that there are five ways of forming Indonesian words as Twitter registers, namely the process of (1) affixation, including the words "mengjamet", "mengkesal", and "membagongkan"; (2) abbreviations include the words "mjb", "pen", "jamet", "lontang", "sat", "dahlah", and "monmaap"; (3) anagrams include the words "kane", "isilop", and "ngab"; (4) hybrids include the words "kenawhy", "akhlakn't", and "jujurly"; and (5) changes in the form of syllables in basic words including the words "anjir", "anjrit", "santuy", "gemoy", and "cangtip". The purposes of using the Indonesian word Twitter register marker are (1) to express feelings; (2) to make fun of; (3) to greet; and (4) to misspelt words.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dan kesopanan berbahasa, serta kemungkinan penyebab munculnya pelanggaran-pelanggaran tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan topik utama yaitu pelanggaran prinsip kerja sama dan kesantunan berbahasa yang terdapat dalam komentar terhadap cuitan Twitter bertema internalized sexism. Sumber data penelitian adalah komentar-komentar berbahasa Indonesia dalam cuitan akun @cunggun. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode simak dengan teknik tandai dan catat. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat pelanggaran prinsip kerja sama yang dikelompokkan menjadi pelanggaran terhadap maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Kemudian, pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa terjadi pada pelanggaran maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. Pelanggaran ini dilakukan sebagai bentuk kemarahan petutur atas cuitan penutur yang dianggap merendahkan sesama kaum wanita.
Interjeksi sebagai bagian dari kata tugas bahasa Indonesia digunakan dalam media sosial, salah satunya Twitter. Namun, interjeksi yang digunakan lebih bervariasi karena pengguna Twitter terkesan bebas menggunakan kata apapun untuk mengekspresikan cuitannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi interjeksi yang terdapat dalam Twitter. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik simak dan catat sebagai teknik pengumpulan data. Adapun analisis data dilakukan dengan menggunakan metode agih yaitu teknik bagi unsur langsung (BUL) sebagai teknik dasar dan teknik lesap sebagai teknik lanjutan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat lima jenis interjeksi yang digunakan dalam komentar terhadap cuitan akun Twitter @asknonym, antara lain: (1) interjeksi kekesalan; (2) interjeksi kekagetan; (3) interjeksi kejijikan; (4) interjeksi keheranan; dan (5) interjeksi ajakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.