Meningkatkatnya jumlah Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia setiap tahunnya membuat pihak pemerintah harus melakukan penanganan bagi ABK khususnya dalam bidang pendididikan. Pihak pemerintah telah berusaha untuk memfasilitasi kebutuhan pendidikan bagi ABK dengan adanya Sekolah Luar Biasa. Namun realitasnya SLB kurang maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan terhadap anak didiknya, karena media yang digunakan hampir seluruh SLB di Indonesia masih berbentuk konvensional. Padahal dalam sebuah pembelajaran perlu adanya inovasi pembelajaran supaya peserta didik lebih bersemangat dan mudah memahami materi yang diajarkan, terutama dalam pelajaran matematika karena selama ini matematika masih menjadi pelajaran yang sulit dan tidak digemari siswa. Padahal anak ABK juga memerlukan matematika agar mampu berpikir secara matematis dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya memperbaiki media pembelajaran dalam mata pelajaran matematika adalah dengan adanya inovasi media pembelajaran. Pembelajaran matematika untuk ABK dengan media visual 3 dimensi akan sangat menyenangkan dan diminati ABK. Adapun masyarakat sasaran dari program ini adalah siswa kelas I–V SDLB/C KUMARA II SURABAYA. Sebagian besar siswa merasa bosan bahkan tidak mampu memahami matematika dalam proses pembelajaran karena penggunaan media pembelajaran yang masih konvensional. Selain itu, data kuisioner media pembelajaran konvensional vs inovasi media pembelajaran menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas I–V SDLB/C KUMARA II SURABAYA lebih suka bermain sendiri atau keluar kelas daripada harus memperhatikan guru mengajar. Memperhatikan permasalahan yang ada, dilakukan program pengabdian kepada masyarakat MATRYK (Math Story Book) sebagai upaya dalam inovasi media pembelajaran melalui proses pembelajaran matematika di SDLB/C KUMARA II SURABAYA. Tujuan dari program ini adalah untuk membantu ABK memahami matematika dengan mudah melalui proses pembelajaran matematika dengan langsung mengaplikasikan matematika dalam cerita yang ada di buku sehingga dapat melatih siswa dalam mengatasi persoalan matematika sehingga dapat melatih kemampuan matematis anak sebagai bekal dalam kehidupan sehari-hari.
The study was backed by teachers who did not use the learning media while learning to teach and students felt difficulties in remembering and understanding fractional matter so that many students gained value under the embassy. Based on the background, the research aims to describe the influence of the use of media puzzles on student learning outcomes. This method of research is Pre-Experimental Design with One Group Of Pre-Test Post-Test which only involve one class. The purpose of this research is to learn the students ' learning outcomes before and after using the media puzzle in grade III students at SDN Pucangsimo 1. The samples in this study were grade III students numbering 49 children. This study was conducted for two meetings with a 1-week time interval. The results showed that in pretests activities (without using media) There are 30 students in the category of incomplete, there are 10 students who are in the category completed or reach the value of the KKM and there are 9 students who value above the KKM. As for the average student learning results when Pretests reaches 68 in the classical has not fulfilled the KKM, while in post-test activities There are 35 students who obtained a value above the KKM with an average of 83. The influence of learning the fractional material mathematics of grade III students at SDN Pucangsimo 1 shows that there is a significance difference of 0.00 smaller than the significance of 0.05 (0.000 < 0.05), then the hypothesis (H1) in this study was declared acceptable. This means that the variable use of media puzzles affects students ' learning outcomes before and after using the media puzzle in the learning process.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Learning Start with a Question terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E dan VII F SMP Muhammadiyah 2 Surabaya yang berturut-turut sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Masing-masing kelas terdiri dari 22 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan instrumen berupa RPP, LKS, soal pretest/posttest, lembar observasi aktivitas siswa, dan angket respon siswa. Data hasil penelitian diolah dengan uji t dan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) strategi Learning Start with a Question berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa; (2) aktivitas siswa dominan pada “menyimak dan mampu menyebutkan kembali materi yang telah disampaikan” dengan persentase 50,5%; (3) respon siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan strategi Learning Start with a Question menunjukkan respon positif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.