Timbunan sampah yang tidak terkelola dengan baik berpotensi mencemari lingkungan diantaranya melepaskan gas rumah kaca (GRK) seperti gas methane (CH4) dan karbondioksida (CO2). Pembakaran sampah adalah sumber polusi yang menghasilkan CO2 menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan dan berkontribusi meningkatkan emisi GRK. Kelompok Wanita Tani (KWT) Harapan Baru sebagai mitra kegiatan pengabdian di Kenagarian Koto Tuo memiliki pengelolaan sampah yang belum berkelanjutan, dominan KWT membuang sampah dan melakukan pembakaran sampah sehingga berkontribusi menghasilkan gas CO2 dan CH4. Penurunan CH4 di daerah mitra dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga maupun masyarakat untuk mengurangi dampak sampah terhadap perubahan iklim. Pengabdian dilakukan dengan tujuan mengedukasi KWT dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Kegiatan yang dilakukan adalah ceramah, penyuluhan, demonstrasi, dan pelatihan, daur ulang sampah serta pendirian bank sampah. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi perubahan perilaku KWT yaitu a) tidak ada lagi KWT dan anggotanya yang membuang dan membakar sampah, b) sampah basah/dapur diolah jadi kompos dengan teknologi komposter, MOL, POC. Sampah kering ditabung di bank sampah dan sebagian didaur ulang menjadi kerajinan tangan, c) telah beroperasional Bank Sampah Harapan Baru. Bank Sampah sebagai tempat pertemuan kegiatan lainnya seperti pengajian, tabungan hari raya, dan penyuluhan pertanian oleh Dinas Pertanian Kabupaten. Pertemuan mitra rutin sesuai waktu operasional bank sampah, serta d) kreativitas lebih berkembang karena lebih banyak waktu bertemu di bank sampah untuk berdiskusi berbagai hal yang positif.
Abstract. The existing condition of the wanatani management in Amarasi District, Kupang Regency, NTT, has not optimized the welfare of the farmers yet, and the land degradation keeps happening. The objectives of this research was to analyze and obtain information on the ecological, social, and economic benefits of sustainable wanatani in dry land management. The research result shows that based on the observation from the ecological function including vegetation, land fertility, micro climate, erotion, and land suitability, wanatani is at present not optimal and not sustainable in supporting productivity and land conservation. From the economic function, the productivity in wanatani should be optimal, but the lack of institutional support and social function causes the agricultural management to be not optimal and not sustainable.
The method of making compost is easy to apply on a household scale. However, the lack of knowledge and skills about making compost made causes the quality of the compost produced to be not optimal. This study analyzed the quality of household waste compost using the Heap method (curing) and Practical Composter with compost quality indicators SNI 19-7030-2004 in terms of pH, water content, nutrient content of N, P, K, Ca, Mg, C/N ratio. Furthermore, the data were processed by statistical analysis of the comparative t test. The results showed that the composting of household waste using the practical composter method produced compost with higher N, P, K, and C content than the Heap method and the SNI 19-7030-2004 standard. However, the elemental content of Ca, Mg, and Water Content is lower than the SNI standard. pH and C/N of compost with composter method according to SNI standard.
Kecamatan Amarasi, NTT berdasarkan letak garis lintangnya terletak di daerah khatulistiwa beriklim tropis dengan tipologi lahan kering beriklim kering (ekosistem semi arid). Tulisan ini menganalisis pengelolaan wanatani di Amarasi dalam perilaku konservasi lahan. Secara konvensional kajian sosiologi menjelaskan tentang hubungan antarmanusia, tetapi belum banyak memasukan variabel lingkungan sebagai bahan kajian. Minimnya kajian sosiologi lingkungan mendorong penulis untuk menghadirkan artikel ini. Tujuan penulisan adalah menganalisis aspek sosial, khususnya perilaku konservasi yang mendukung pengelolaan wanatani berkelanjutan sehingga kesejahteraan petani meningkat dan lingkungan hidup tetap lestari. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan analisis deskriptif berdasarkan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 dari 7 indikator kelembagaan memiliki kategori kurang (85.71%). Hal ini menggambarkan bahwa belum optimalnya dukungan sosial khususnya aspek kelembagaan menyebabkan pengelolaan wanatani di Amarasi belum berkelanjutan. Perilaku konservasi (Y) secara nyata dipengaruhi oleh frekuensi penyuluhan (X2). Temuan ini mengindikasikan bahwa penyuluhan yang sering dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi masyarakat untuk melakukan konservasi lahan. Sedangkan pengetahuan (X1), dan motivasi (X3) tidak berpengaruh nyata, artinya kedua variabel bebas tersebut aktif jika adanya frekuensi penyuluhan yang intensif tentang wanatani.
Rata-rata permintaan jagung di Kabupaten Limapuluh Kota untuk tahun 2016-2020 yaitu 246.332,8 ton/tahun. Akan tetapi hasil produksi dari petani hanya mampu memenuhi 20-40% dari jumlah permintaan yang dibutuhkan. Rendahnya hasil produksi disebabkan kurangnya penerapan teknologi yang tepat oleh petani dan penggunaan pupuk buatan secara terus menerus. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman jagung adalah pemanfaatan kompos limbah pasar. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, pada pengamatan vegetatif tanaman jagung dapat diketahui bahwa pemberian kompos limbah pasar tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, lebar daun dan panjang daun terpanjang, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jagung. Pada pengamatan generatif didapatkan bahwa pemberian kompos limbah pasar berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah biji per baris dan bobot 100 biji, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah baris per tongkol, dan hasil produksi yang diperoleh dengan pemberian kompos limbah pasar 142 kg/300m2 (4,7 ton/ha) dan tanpa pemberian kompos limbah pasar 110 kg/300m2 (3,6 ton/ha).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.