Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis para santri di Pondok Pesantren ditinjau dari bentuk dan kaidah bahasa Indonesia. Strategi penelitian ini menggunakan studi kasus dari Agustus sampai November 2013. Data dipilih dengan teknik purposive sampling yang terdiri atas, 15 santriwan dan 15 santriwati. Data dikumpulkan melalui: 1) observasi, 2) wawancara, 3) lembar pengamatan, dan 4) tes. Validitas ditempuh dengan: 1) triangulasi sumber data, 2) triangulasi metode pengumpulan data, dan 3) review informant. Analisis data mengggunakan dua tahap, yakni mengelompokkan dan analisis interaktif model Miles. Adapun hasilnya: 1) para santri belum memahami jenis atau bentuk karangan deskripsi; 2) masih terdapat kesalahan pada: (a) penggunaan huruf kapital, (b) penggunaan huruf atau cetak miring, (c) penggunaan tanda baca koma, (d) penyingkatan kata, (e) penulisan 'di' sebagai imbuhan dan 'di' sebagai klitik, dan (f) penulisan kata yang benar sesuai EYD; 3) santri belum memahami proses pembentukan sebuah kata; 4) santri belum dapat menulis kalimat dengan baik dan efektif; dan 5) santri kurang memahami dan memperhatikan makna kalimat. This study aimed to describe the writing skills of the students at the boarding school in terms of form and rules of Indonesian. This research strategy using case studies from August to November 2013. Data selected with purposive sampling techniques consisting of, 15 male students and 15 female students. Data were collected through: 1) observation, 2) interview, 3) sheets of observations, and 4) test. Validity reached by: 1) triangulation of data sources, 2) triangulation of data collection methods, and 3) review of informant. Data analysis use traditional two stages, ie, classifying and interactive analysis model of Miles. The results are: 1) the students do not understand the type or form of composition description; 2) there are errors on: (a) the use of capital letters, (b) the use of letters or italics, (c) the use of punctuation comma, (d) condensation said, (e) writing 'di' as preposition and 'di' as affix, and (f) writing the correct word in accordance EYD; 3) students do not understand the process of forming a word; 4) students have not been able to write a sentence properly and effectively; and 5) students do not understand and pay attention to the meaning of sentences. Kata Kunci: pondok pesantren, menulis, santri, deskripsi, kaidah bahasa A. Pendahuluan Graham dan Michael (2010: 2) berpendapat bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki dalam hidup seseorang. Kemampuan menulis merupakan bagian dari kemampuan berpikir kritis (Bair dan Cynthia, 2013). Ciri-ciri orang berpikir kritis, antara lain berusaha menemukan informasi dan sumber yang benar dan dapat dipercaya
Novel "Mataraisa" karya Abidah El Khalieqy menarik diteliti. Novel ini begitu kental dengan penggambaran sosok perempuan intelek dan berani mengungkapkan pandangannya tentang perempuan. Fokus dari penelitian ini adalah membahas bentuk pemikiran dan aksi feminisme tokoh perempuan dalam novel "Mataraisa" karya Abidah El Khalieqy. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk pemikiran dan aksi feminisme tokoh perempuan dalam Novel "Mataraisa" Karya Abidah El Khalieqy. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis dan teori kajian sastra feminisme.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa bentuk pemikiran dan aksi feminisme yang dilakukan oleh tokoh perempuan semata-mata karena ingin mendapatkan kesetaraan posisi dan kedudukan antara laki-laki dan perempuan. Secara konkret kesetaraan yang diinginkan adalah dalam bidang kebebasan berpendapat, bidang pendidikan, bidang beban kerja, dan bidang kehidupan sosial.
<p>The purpose of this study is to describe the application of the use of multisensory media in learning to write narratives based on balancing brain function. The research method used is descriptive method with a qualitative approach. Place of research in elementary schools in Ponorogo. Subjects in the study were teachers and elementary school students in grade IV. Data collection techniques are direct observation techniques, interview techniques, and tests. The instruments of data collection are observation guides, interview guides, and test questions. The data analysis technique uses mastery learning guidelines. The results showed that the use of multisensory media in the form of media images, concrete objects, and film media can be used to ignite emotions as a basis for the initial search and development of ideas. The use of picture media can produce students categorically mastery as many as 30 students, the use of concrete media objects 59 students, and the use of film media as many as 63 of the 72 students studied. The use of multisensory media is very important in implementing learning based on balancing brain function.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.