Transportation of oil and gas through oil refinery pipelines is faced with problems, including corrosion problems. Corrosion is a natural phenomenon that occurs in metal materials, where corrosion is a process of material damage due to chemical or electrochemical reactions with its environment. The purpose of this study is the results of the analysis of HydroTest pressure variations on the Welding Joints of Carbon Steel Pipes (carbon steel) A106 Gr.B. In the study did not discuss the occurrence of corrosion and other tests, while the welding process in detail was shown in WPS. This experimental research method uses the Welding Repair Method on welded joints according to the ASME IX, ASME B31.3 standard. The research material is A106 GR carbon steel pipe. B is in the form of a U Tube Seal Deck that has undergone corrosion and damage, where later the fabrication process (pipe repair) especially welding (using SMAW and GTAW) has been determined in PQR and WPS (WPS / CS / EM / ASME / WPxxx). The focus of this research is on stage 9 (hydro testing stage) of the Welding Repair method. Free variables in pressures of 240 Psi, 435 Psi, 690 Psi, and 910 Psi, which have been planned based on the thickness and length of the Pipe joint. Variable fixed temperature test Hydrotest 28OC, holding time holding time (pressurizing) 10 minutes and holding time peak 60 minutes before (depressurizing). The results were obtained that the pressure change was divided into two stages, pressurizing with the highest pressure of 915 Psi is the 4th pressure variation this was obtained from the test observation that there were no leaks in the welded joints and pipe materials in accordance with the acceptance criteria. While the second stage is (depressurizing) with a decrease in pressure or called realese, where successively realese 100%, 75%, 50%, 25%, and 0% at pressures of 915 Psi, 690 Psi, 435 Psi, 240 Psi, 0 Psi with the results of no leakage and observation test results in accordance with the acceptance criteria. So it can be concluded that the welded joints of carbon steel pipes tested using hydrotest, no deformation occurs, there is no change in shape and there are no leaks in the welded joint layer of A106 Gr.B carbon steel pipe
Penggunaan gipsum sebagai pelindung tulang patah dirasakan karena ketidak nyamanan disebabkana kelembapan, atau dengan kata lain gipsum sangat dirugikan apabila terkena air. Telah diupayakan penelitian-penelitian yang menggunakan bahan dasar bio-material dan tiruan yang aman bagi kesehatan manusia dengan pendekatan dari fungsi lain seperti bahan penyusun gusi gigi yang terbuatdari polimer, seperti bahan dasar gigi tiruan yang berbahan resin akrilik. Resin Akrilik (HC) Heat Cured digunakan karena memiliki sifat anti toksik, anti iritasi, tidak mudah larut dalam mulut, baik dalam estetik, kemudahan dalam manipulasi dan diperbaiki serta perubahan dimensinya kecil. Dimana perbandingan resin akrilik (gr) dan gliserol (mL) sebesar (1:0,8) dan serat agave sisalana sebesar 20%, 30%, dan 40% (m/v). Kekuatan Flexural komposit tertinggi pada serat sisal yang 30% sebesar 181.09 N/mm2, serta terendah serat 20% sebesar 154.11 N/mm2, sedangkan serat sisal 40% sebesar 165.61 N/mm2. Menunjukan bahwa penambahan Serat mampu meningkatkan kekuatan Flexural, tetapi bila melampaui nilai maksimum maka penambahan Serat akan menurunkan kekuatannya sehingga nilai ikatan menurun yang memungkinkan terjadinya ruang mikroporositas resin akrilik heat cured terisi oleh residu sisa. Hasil analisis uji Levene diperoleh probabilitas 0,664, berarti data tersebut homogen. Sedangkan analisis dengan One-Way Anova diperoleh F hitung 2,598. Kata kunci: Serat Agave Sisal, Resin Akrilik Heat Cured, Komposit, Kekuatan Flexural
Komposit SINIROL merupakan komposit berbahan serat sisal matriksnya nilon dan gliserol, yang diperoleh dari perbandingan komposisi kompositnya. SINIROL ini diharapkan dapat bermanfaat dan diaplikasikan sebaga material baru sebagai bahan alternatif, seperti gibsum sebagai penyangga tulang patah, polimer sintetis sebagai pelindung kepala, dan juga bisa difungsikan guna peralatan-peralatan kedokteran yang lain. Dalam metode penelitian ini komposisi komposit SINIROL dengan serat sisal sebesar 20%, 30%, dan 40% (m/v), dalam continues undirectional. Dengan perbandingan Nilon Termoplastik (gr) dan gliserol (mL) sebesar (1:0,3). Mesin uji impak Impact Tester (Hung-Ta) dengan spesimen impak ASTM D6110-10 dan uji tekan menggunakan Universal Testing Machine (UTM WDW-20) dengan spesimen tekan ASTM D695-15. Dari hasil penelitian diperoleh kekuatan Impak dan tekan tertinggi komposit SINIROL pada komposisi sisal 30% masing-masing besarnya 0,954 Joule/mm2 dan 104,16 N/mm2 , sedangkan pada komposisi persentase yang lain mengalami penurunan kekuatan. Hal ini menunjukan bahwa dengan bertambahnya serat sisal maka kekuatan impak dan kekuatan tekannya meningkat, akan tetapi jika melampaui nilai optimunya, kekuatannya menurun.Penurunan tersebut disebabkan ikatan antara matriks dan fillernya yang rendah serta dimungkinkan terjadinya mikroporositas disebabkan residual stress. Dapat disimpulkan bahwa penambahan serat sisal berpengaruh terhadap kekuatan impak dan kekuatan tekan komposit SINIROL. . Kata Kunci: Gliserol, Kekuatan Impak, Kekuatan Tekan, Nilon Termoplastik, Serat Agave Sisal
Kegagalan material plastik seperti patah ataupun retak dapat diperbaiki dengan cara penyambungan. Dalam dunia industri penyambungan dua bagian plastik atau lebih dapat dilakukan dengan teknologi las plastik, salah satu metode pengelasan plastik yaitu hot-gas welding (HGW). HGW adalah salah satu proses pengelasan untuk material plastik, namun telah diketahui bahwa material plastik memiliki konduksivitas panas yang buruk. Tujuan penelitian untuk meningkatkan kualitas sambungan las material plastik dalam hal ini lembaran HDPE, dan mengetahui pengaruh dari temperatur pelat landasan dan temperatur hot-gas terhadap kekuatan tarik dan pukul, serta pengaruh interaksi dari temperatur pelat landasan dan temperatur hot-gas terhadap kekuatan tarik dan pukul. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah eksperimen dan metode pengolahan data menggunakan DOE factorial. Variasi temperatur pelat landasan saat proses pengelasan (30°C, 70°C, 110°C dan 150°C), serta temperatur aliran udara panas dari hot-gun (250°C, 300°C, dan 350°C). Untuk memperoleh data dilakukan dengan pengujian tarik dan pukul dengan menggunakan standar spesimen masing-masing ASTM D 638-03 dan ASTM D 6110. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa temperatur pelat landasan dan temperatur aliran udara panas hot gun selama proses hot gas welding berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan pukul sambungan las HDPE. Optimasi kekuatan tarik dan pukul masing-masing 18,78 MPa dan 0,018567 J/mm 2 (85,65% dan 89,74% dari kekuatan material HDPE tanpa sambungan), nilai tersebut diperoleh dari kombinasi temperatur pelat landasan 150°C dan aliran udara panas hot gan 250°C.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.