Ngemplak Sub-District is one of the administrative regions in Sleman Regency which has experienced quite intensive urban development. Based on several studies, this region experienced a fairly rapid change in landuse. This landuse changes has resulted in pressure on the natural resources in this region, especially water resources. The study aims to develop a strategy to maintain the sustainable function of land resources in the midst of massive land changes in Ngemplak Sub-District. This research uses landuse comparative method at two different times to identify rapid urban growth. Whereas to identify potential groundwater pollution, this research uses the GOD method which is use three parameters, they are groundwater occurrence (G), overall aquifer class (O), and depth to water table (D). Based on the results of data processing, there was an increase in built-up area in Ngemplak Sub-District from 2006 to 2015 amounting to 235. 58 hectares. This increase in built-up area is a trigger factor for the emergence of environmental problems, namely the exploitation of water resources found in this region. Based on the results of data processing using the GOD method, the overall potential groundwater pollution in the Ngemplak Sub-District is included in the extreme class.
Perkembangan kawasan dipengaruhi oleh perkembangan aktivitas manusia dan kebijakan di kawasan tersebut. Hal ini menyebabkan perkembangan fungsi kawasan. Kawasan Kotabaru merupakan kawasan lama di Kota Yogyakarta yang keberadaannya sudah ada sejak dahulu dan telah mengalami perkembangan sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan fungsi Kawasan Kotabaru. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deduktif-kuantitatif-kualitatif. Unit amatan dalam penelitian ini yaitu peta lama tahun 1925 dan citra google earth tahun 2021. Adapun unit analisis dalam penelitian ini yaitu fungsi Kawasan Kotabaru. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menemukan besaran fungsi bangunan. Adapun pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil dominasi fungsi di kawasan ini, serta analisis lebih lanjut dikaikan dengan Rencana Detil Tata Ruang pada kawasan ini. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terjadi perkembangan fungsi kawasan di Kawasan Kotabaru, dari fungsi permukiman di tahun 1925 berubah menjadi fungsi pendidikan di tahun 2021. Perubahan fungsi perkotaan juga merupakan upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, di tengah terbatasnya lahan di kota menyebabkan alih fungsi bangunan lama atau bersejarah menjadi hal yang tak terhindarkan. Oleh karena itu agar bangunan-bangunan lama yang dibangun pada awal Kawasan Kotabaru tidak hilang ataupun hancur, perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian.
Most of the slums are located in coastal areas because the coastal areas are close to the main livelihoods as fishermen. Agung Ridlo, from Sultan Agung University, conducted a study that concluded that North Semarang has a specific attraction for migrants because its location is the center of trade and industry. The migrants came and looked for places to stay near their factories or beaches. Thus, slum areas were formed gradually. This research is aimed to examine policy implementation of slum upgrading programs in Kelurahan Tanjungmas Coastal Area. The research method is a qualitative method by using qualitative descriptive analysis techniques. The study finds the Implementation process of houses improvement program in Kelurahan Tanjungmas coastal area reflecting based on the policy map in the policy model is a lead to the model of ‘top-down’. The top-down model is a pattern conducted by the government for the community and the community participation only more in mobilization form. Keywords: policy, implementation, slum, coastal area
Masyarakat atau kelompok berkebutuhan khusus pada dasarnya memiliki hak yang dalam memperoleh pendidikan yang bermutu pada satuan pendidikan di semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan. Hal ini juga berlaku pada satuan pendidikan tinggi. Institusi pendidikan tinggi wajib untuk mengakomodasi pendidikan bagi mahasiswa dengan hambatan khusus, salah satunya adalah hambatan mental. Salah satu yang menjadi kendala bagi mahasiswa dengan hambatan mental adalah kemampuan untuk memahami materi perkuliahan. Oleh karena itu, institusi pendidikan tinggi perlu mengembangkan model pembelajaran khusus untuk mahasiswa dengan hambatan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan model pembelajaran khusus untuk mahasiswa dengan hambatan mental. Metode yang digunakan adalah dengan metode Differentiated Instruction, yaitu dengan memberikan pembedaan instruksi sehingga diharapkan dapat membantu mahasiswa tersebut dalam memahami materi perkuliahan. Berdasarkan hasil uji coba penerapan metode ini pada beberapa mahasiswa dengan hambatan mental, dapat diketahui bahwa pembedaan instruksi ini memerlukan media yang disesuaikan dengan profil belajar mahasiswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.