Optimalisasi rute pendistribusian menjadi salah satu target utama perusahaan dalam pendistribusian setiap produknya. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan jarak pendistribusian optimal, minimasi biaya bahan bakar, dan waktu pengiriman yang lebih cepat. Travelling Salesman Problem (TSP) menjadi salah satu masalah yang melibatkan optimalisasi proses pendistribusian produk. Dalam penelitian ini, permasalahan TSP digunakan untuk mendapatkan rute pendistribusian optimal pada PT XYZ. Metode TSP yang digunakan sebagai perbandingan adalah Branch and Bound, Nearest Neighbor, Cheapest Insertion Heuristic, dan Two-Ways Exchange Improvement. Dari hasil yang didapat menggunakan WinQSB, didapat bahwa keempat metode TSP tersebut dapat meminimalkan rute pendistribusian, sehingga biaya bahan bakar juga dapat menurun. Namun rute yang memiliki jarak terpendek berasal dari metode Two-Ways Exchange Improvement dengan selisih jarak pendistribusian sebesar 16,78 KM dan biaya bahan bakar sebesar Rp. 219.410.
Mitra dalam program ini adalah 1) Kelompok Pengrajin Tempe Mulya Jaya Abadi Desa Hegarmukti Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, 2) Kelompok Pengrajin Tempe Berkah Joyo Mulyo Desa Hegarmukti Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi. Desa Hegarmukti juga memiliki potensi yang besar sebagai UMKM dan Indutri Tempe, bahkan banyak orang yang menekuni sebagai pengrajin tempe dan tahu. Potensi tersebut, mengalami beberapa permasalahan seperti pada proses pembuatan tempe dan pemisahan kulit ari kedelai menjadi produk pangan tempe, dimana sering kali terjadi kendala atau pun cidera ketika pembuatan tempe dan pemisahan kulit ari kedelai. Dengan mengamati dan mempraktikkan sulitnya pembuatan tempe dan pemisahan kulit ari kedelai secara konvensional maka penulis muncul keinginan untuk mendesiminasikan produk teknologi MEPKURI (Mesin Pemisah Kulit Ari Kedelai) ke Masyarakat Mitra yang dapat mempermudah melakukan proses pembuatan tempe dan pemisahan kulit ari kedelai. Dengan adanya alat yang dibuat diharapkan proses pembuatan tempe dan pemisahan kulit ari kedelai menjadi lebih mudah dan lebih aman serta mampu untuk meningkatkan produktivitas pengrajin tempe yang terdampak pandemi covid-19. Karena belum ada alat bantu pembuatan tempe dan pemisah kulit ari kedelai di desa Hegarmukti maka desiminasi alat MEPKURI ini kami lakukan di desa tersebut dengan memberikan dua alat MEPKURI, melakukan sosialisasi dan pendampingan penggunaan alat sehingga alat tersebut efektif untuk meningkatkan produktifitas pembuatan tempe.
PT Ciptaunggul Karya Abadi (CKA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. PT Ciptaunggul Karya Abadi terdiri dari beberapa divisi, salah satunya yaitu Divisi QA/QC dan PPIC. Setiap perusahaan industri tentunya memproduksi suatu barang yang nantinya akan diperjualbelikan. Salah satu hal yang sangat berperan untuk memperoleh hasil produksi yang baik adalah faktor beban kerja pada karyawan. Oleh karena itu, pengukuran beban kerja mental pada karyawan dibutuhkan agar proses produksi di perusahaan dapat terlaksana dengan baik dan karyawan dapat bekerja secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur serta menganalisis beban kerja mental pada karyawan di divisi QA/QC dan PPIC menggunakan metode NASA-TLX. Beberapa tahap dalam mengukur beban kerja mental menggunakan metode yaitu pembobotan, pemberian rating, menghitung rata-rata WWL, hingga mengelompokkan penilaian beban kerja. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai rata-rata WWL tertinggi sebesar 83,33 dengan kategori sangat tinggi. Untuk memperbaiki beban kerja mental tersebut, perusahaan disarankan untuk menambah pekerja pada Divisi QA/QC dan PPIC sesuai kebutuhan.
Since January 2020 Indonesia is affected by the pandemic of Covid-19. Immunization is the quite possibly the best endeavors to defeat the Covid-19 pandemic, which is as yet on going Currently the number of people who come for vaccination is increasing. However, there are several sub-districts that have relatively far distances from the vaccination sites determined by the government, so it is necessary to group several sub-districts into several clusters, with the aim of forming additional vaccination points by dividing the area into several locations so that they are easily accessible by the entire community of Karawang district. The examination was led utilizing an unmistakable quantitative technique with the wellspring of the information utilized in this investigation obtained from website : Covid-19 task force in the Karawang area. The information utilized in this investigation is information on June 18, 2021 which comprises of 30 locale. The technique utilized is the K-Means Clustering strategy which is prepared utilizing the SPSS 23 programming and accepts that the interest for each sub-locale is drawn closer with a positive number of Covid-19 in that sub-area. The consequences of the examination show that the sub-areas in cluster1 have 1-sub-locale, in group 2 there are 9 sub-regions and in bunch 3 there are 11 sub-regions. Negara Kepulauan Republik Indonesia terdampak pandemi Covid-19 sejak Januari 2020. Vaksinasi adalah salah satu solusi terbaik saat ini untuk melindungi dari pandemi Covid-19. Saat ini jumlah masyarakat yang datang untuk vaksinasi semakin meningkat. Namun terdapat beberapa kecamatan yang memiliki jarak relatif jauh dari tempat vaksinasi yang ditentukan oleh pemerintah, sehingga perlu dilakukan pengelompokkan beberapa kecamatan menjadi beberapa cluster, dengan tujuan membentuk tambahan titik vaksinasi dengan cara membagi wilayah menjadi beberapa lokasi agar mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan cara pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari website. Website yang digunakan bersumber dari website milik Satgas Covid19 Kabupaten Karawang. Dalam survei ini data yang diambil merupakan data per 18 Juni 2021 dan mencakup 30 kabupaten. Metode K – Means Clustering diolah dengan menggunakan software SPSS 23, dengan asumsi permintaan setiap kecamatan diperkirakan dari angka positif Covid 19 untuk kecamatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan di antaranya cluster 1 beranggotakan 10 kecamatan, cluster 2 terdiri atas 9 kecamatan dan cluster 3 mempunyai anggota 11 kecamatan.
Permasalahan umum yang sering terjadi pada petani kelapa dan buruh pengupas kelapa yaitu minimnya alat kupas yang membantu pekerjaan mereka dalam mengupas buah kelapa dengan mudah, cepat, aman, efektif dan efisien. Selain itu, permasalahan khusus yang dialami kelompok mitra adalah (1) Minimnya produk teknologi yang di manfaatkan petani Kelapa dan buruh Kupas (2) rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Petani dan Buruh Kupas terkait dengan bidang teknologi dan manajemen (3) rendahnya kemampuan kelompok sasaran dalam pemanfaatan teknologi pertanian alat kupas buah Kelapa sebagai sarana meningkatkan hasil pertanian buah Kelapa. Solusi dalam program ini adalah (1) pemanfaatan produk teknologi untuk masyarakat Petani Kelapa dan Buruh Kupas di Kecamatan Cikedung Indramayu, (2) Pelatihan penggunaan teknologi, perawatan dan pembuatan melaui program produk teknologi yang di desiminasikan ke masyarakat (3) peningkatan kemampuan SDM Petani dan Buruh dalam bidang teknologi. Produk teknologi yang di desiminasikan ke masyarakat yang telah dilakukan adalah memproduksi alat bantu kupas kelapa (LATTUPA), diklat penggunaan LATTUPA, penerapan teknologi LATTUPA dan serah terima LATTUPA kepada mitra kegiatan. Hasil yang didapat kelompok sasaran atau mitra dari program ini dapat disimpulkan bahwa warga khususnya petani atau buruh pengupas kelapa dapat mengetahui pemanfaatan alat bantu kupas kelapa (LATTUPA) dengan baik, juga warga khususnya buruh pengupas kelapa dapat mengetahui berbagai macam bagian dan manfaatnya. Alat kupas ini menurut warga berdampak pada peningkatan kesejahteraan serta ekonomi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.