Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Labanan merupakan miniatur hutan hujan tropis dataran rendah dengan keanekaragaman biodiversitas yang sangat tinggi dan memiliki potensi mikoriza yang tinggi tetapi belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis jamur ektomikoriza dan potensinya, baik yang bersimbiosis mutualismetis dengan inang kelompok jenis Dipterocarpaceae maupun Non Dipterocarpaceae di hutan alam KHDTK Labanan, Berau, Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah mengidentifikasi karakteristik jamur ektomikoriza yang masih segar di lapangan, pengambilan foto secara langsung dan identifikasi lanjutan menggunakan beberapa literatur bergambar sebagai pembanding. Hasil yang diperoleh adalah jumlah jenis jamur ektomikoriza di KHDTK Labanan ditemukan sebanyak 31 jenis yang terdiri atas 15 marga, sedangkan 13 suku memiliki jumlah jenis yang sama. Suku yang memiliki jumlah jenis paling banyak adalah Russulaceae (7 jenis) dan suku yang memiliki jumlah jenis paling sedikit adalah Hydnaceae, Strophariaceae, Boletaceae, Marasmiaceae, Gomphaceae dan Agaricaceae masing-masing 1 jenis. Ada 22 jenis jamur ektomikoriza (79,22%) bersimbiosis dengan inang kelompok jenis Dipterocarpaceae dan 9 jenis (20,78%) bersimbiosis dengan inang kelompok jenis Non Dipterocarpaceae.
Tanaman Bulou (Mikania micrantha Kunth) merupakan salah satu jenis gulma yang sangat mudah tumbuh dan menyebar. Masyarakat desa Nyapa Indah, Berau, Kalimantan Timur, mengenal tanaman ini dengan sebutan Akar Bulou dan telah menggunakan daunnya sebagai obat luka alami. Pengembangan daun tanaman Akar Bulou sebagai obat luka tradisional perlu mendapat dukungan uji ilmiah. Oleh karena itu, dalam studi ini dilakukan uji ilmiah beberapa karakteristik kimia meliputi uji fitokimia, uji akti oksidan dan senyawa aktifnya agar memperkuat potensi pemanfaatannya sebagai obat luka alternatif. Hasil uji menunjukkan bahwa daun tanaman Akar Bulou mengandung alkaloid, triterpenoid dan steroid. Pada ekstrak Akar Bulou larut etanol 95% memiliki bioaktifitas antioksidan tertinggi pada konsentrasi 25 ppm sebesar 83,31%. Sedangkan untuk senyawa aktifnya, terdapat senyawa alkaloid yang diduga terdapat dalam daun tanaman Akar Bulou adalah 2-(Dimethylamino)-1,3-dimethyltetrahydro-1,3,2-diazaphosphole 2-oxide. Sedangkan Bicyclo[7.2.0]undec-4ene, 4,11,11-trimethyl-8-methylene tergolong dalam terpenoid yang merupakan senyawa metabolit sekunder untuk membantu dalam proses penyembuhan luka.
The Climate Village Program (CVP) is one of the national flagship programs of the Ministry of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia to support emission reduction and climate resilience. This paper examines the challenges and strategies for implementing the climate village program in the national and sub-national contexts. Data and information derived from discussions, seminars, focus group discussions, and interviews with local government officials in East Kalimantan were used to analyze the social learning of the CVP plus, including those on the policy process and its concept, integration program, and implementation. Sustainable strategies need to be addressed by integrating the CVP plus into the medium-term development plan of the region. The challenges and way forward of the CVP plus could be an excellent lesson for implementation in all provinces of Indonesia to support FOLU (Forest Other Land Use) Net Sinker 2030 and LTS-LCCR (Long-Term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience) 2050. Key challenges and strategies for the CVP plus are highlighted in the planning and implementation phases, especially in improving climate resilience. This study also points out the steps of implementation of the CVP, development partners and their roles in relation to climate change and other socio-economic facts that make it difficult to engage real stakeholders in the implementation of the CVP plus.
ABSTRAKUlin (Eusyderoxilon zwageri) merupakan salah satu hasil hutan favorit yang bernilai tinggi, tapi keberadaannya hampir punah akibat tingginya laju penebangan illegal oleh masyarakat di sekitar maupun luar hutan. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian mengenai asosiasi jenis ulin (E. zwageri) di hutan alam agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya untuk mengoptimalkan budidaya jenis ulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi jenis ulin dengan pohon-pohon dominan di kawasan Konservasi Sangkima Taman Nasional Kutai dalam rangka menunjang pembudidayaan jenis-jenis tersebut dalam rangka pengembangan tanaman ulin. Penelitian dilakukan dengan membuat plot yang diletakkan secara purposive, dengan ukuran 100m x 100m yang dibagi dalam 25 petak berukuran 20m x 20m. Data yang dikumpulkan adalah inventarisasi jenis-jenis pada tingkat pohon berdiameter diatas 10 cm. Pengambilan data posisi pohon (x dan y) dan titik koordinat dilakukan untuk seluruh jenis pada tingkat pohon. Hasil penelitian menunjukkan ulin memiliki Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi dari jenis-jenis lainnya, yaitu 59,83% dan berasosiasi secara positif dengan jenis S. leprosula dan F. albifila di kawasan Konservasi Sangkima.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.