Introduction: Breast cancer is one of the major universal health problems affecting more than two million cases per year. Estrogen receptor alpha (ERα) and P53 are common targets for the treatment of breast cancer and are primarily involved in cell proliferation. The function of p53 protein is regulated by direct binding to MDM2 protein. Therefore, inhibition of p53-MDM2 interaction leads to reactivating p53 activity. Alkaloid compounds generally have potential anticancer effect. Alkaloid compound from Mitragyna speciosa have the potential for anticancer. Methods: The method used is molecular docking with AutoDockTools 1.5.6 program. Predict the properties of physicochemical, pharmacokinetic, and toxicity prediction tests (ADMET) using pkCSM. Results: The results showed that speciophylline, corynoxine A, and corynoxine B have the best values in free binding energy (ΔG) for estrogen receptor (ERα) alpha receptor. Meanwhile, mitraphylline, mitrafoline, and corynoxine B have the best values for protein P53. Predict ADMET using the pkCSM, the alkaloid compound has strong lipophilicity and good permeability so it predicts the ability to penetrate intestinal cell membranes and the skin membrane. Spesiofilin, mitraphylline, and mitrafolin are not expected hepatotoxic. Conclusion: Speciophylline and mitraphylline have potential as anticancer drugs through the inhibitory of estrogen receptor alpha and MDM2 reseptor.
Pada akhir tahun 2019, muncul coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat global sampai saat ini. Seiring berjalannya waktu, pengembangan drug repurposing telah menjadi metode yang efektif dalam penemuan obat baru. Flavonoid merupakan golongan senyawa yang telah dikenal memiliki aktivitas antivirus. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lima senyawa flavonoid (Genistein, Daidzein, Glycitein, Formonoetin, dan Biochanin A) yang sudah dikenal memiliki berbagai manfaat farmakologi dalam menghambat aktivitas RdRp SARS-CoV-2. Untuk melakukan analisis, metode molecular docking digunakan dengan menggunakan software AutoDockTools 1.5.6. Prediksi sifat farmakokinetik dan farmakodinamik dilakukan dengan menggunakan SwissADME, sedangkan untuk mengevaluasi toksisitas, digunakan ProTox II. Hasil molecular docking menunjukkan bahwa kelima senyawa flavonoid memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan senyawa kontrol positif remdesivir. Selain itu, hasil prediksi sifat farmakokinetik, farmakodinamik, dan toksisitas menunjukkan bahwa Biochanin A, Glycitein, Genistein, dan Formonoetin memiliki potensi terbaik untuk dikembangkan sebagai obat antivirus COVID-19 dengan kemampuan mengikat reseptor RdRp dengan PDB id. 6M71.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.