Latar belakang. Kelainan ginjal kongenital menyebabkan hampir 60% penyakit ginjal kronik (PGK) pada anak. Faktor kesehatan maternal serta kondisi intrauterin akan memengaruhi kesehatan bayi yang dilahirkan dan dapat memprediksi adanya kelainan ginjal. Tujuan. Untuk meneliti faktor risiko prenatal terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak.Metode. Studi kasus kontrol dengan 76 pasien dengan PGK derajat III-V (usia <18 tahun saat diagnosis) dan 76 kontrol di RSUP Dr. Kariadi Semarang antara 2017-2019. Faktor risiko prenatal ditanyakan pada tiap kelompok dengan kuesioner. Hubungan antara faktor risiko prenatal dengan kejadian PGK dianalisis menggunakan analisis regresi logistik.Hasil. Bayi berat lahir rendah (BBLR) (OR7,33; 95%CI (2,387-22,526); p<0,001) dan prematuritas (OR10,56; 95%CI (3,013-37,006); p<0,001) merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak. Faktor risiko prenatal lainnya, yaitu lingkungan merokok selama kehamilan (OR 1,00;95%CI 0,505-1,982), ibu malnutrisi (OR 1,00;95%CI 0,061-16,285), ibu preeklamsia (OR 1,00;95%CI 0,333-3,003), dan ibu DM (OR 1,00;95%CI 0,061-16,285) bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian PGK. Ibu oligohidramnion (OR 1,74;95%CI 0,395-7,439) merupakan faktor risiko terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak namun tidak signifikan secara statistik.Kesimpulan. Bayi berat lahir rendah dan prematuritas merupakan faktor risiko yang signifikan secara statistik terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak di RSUP Dr. Kariadi. Prematuritas merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian PGK derajat III-V pada anak.