The growth hormone (GH) is the main regulator of postnatal growth and metabolism in mammals. The action of GH on target cells depends on the growth hormone receptor (GHR). This is mediated through induced transcription of other genes. GHR gene is one of the candidate genes employed in selection strategy using DNA markers (marker assisted selection). This study was designed to identify the novel single nucleotide polymorphisms (SNPs) in exon 8 and intron 8 of GHR gene that may affect production traits in Bali cattle. A SNP was identified by the direct sequencing technique. Genotypes of the SNPs were identified using PCR-RFLP. The SNP was located in intron 8 of the GHR gene and was caused by an A/G transition. It was identified using the HpyCH4III restriction enzyme. Polymorphism of GHR/HpyCH4III has a significant influence on weaning weight and average daily gain, but not on birth weight of Bali cattle.

Peningkatan mutu reproduksi pada kegiatan perternakan sapi perlu terus menerus digalakkan. Hal tersebut agar terciptanya efisiensi pada usaha produksi ternak sehingga menghasilkan keuntungan finansial yang lebih baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan mutu genetik pada ternak sapi melalui inseminasi buatan menggunakan tekhnologi sperma sexing. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan, ceramah dan diskusi. Peserta yang menjadi target pelaksanaan kegiatan adalah peternak sapi yang berkecimpung pada bidang tekhnologi reproduksi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berjalan cukup baik. Respon dan antusiasme peserta penyuluhan dalam diskusi sangat baik. Penilaian sangat baik karena sambutan dari tokoh atau pemuka masyarakat untuk dapat merealisasikan pengetahuan tentang IB menggunakan sperma sexing pada ternaknya. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang teknologi inseminasi buatan menggunakan metode sperma sexing pada ternak sapi. Penilaian ini berdasarkan  respon peserta dan pemuka masyarakat, sehingga hal ini merupakan faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan IB pada waktu yang akan datang.