A microgrid usually consists of small-scale of thermal generation sources and other distributed energy resources (DER) such as photovoltaic, wind power, and fuel cells to serve its loads. In this paper microgirid AC system using wind turbines. Microgrid AC systems use an inverter which is a source of harmonics for need to convert to AC system Load . And the system will also get the source of harmonics when the system is connected to the non-linear load. wind turbines can generate harmonics also. So that it can degrade the quality of the power of the system. In addition the power factor, and voltage system is not good. So thesystem mitigate solution is using a passive filter tuned to the affected bus. The simulation results show that the design singgle tune passive filters can be effective and have a good performance in mitigating microgrid system
Dalam penggunaan trafo diketahui bahwa terdapat beberapa trafo yang dibebani tidak optimal sesuai dengan standar yang ada. Sebagai contoh, berdasarkan hasil pengukuran pada bulan Agustus 2015 pada PT. PLN (Persero) Rayon Pare diketahui bahwa pada gardu EF283 di Penyulang Bendo beban puncaknya telah mencapai 103,59 % sedangkan pada gardu EF070 di Penyulang Sambirejo pada beban puncaknya hanya mencapai 32,62 %. Kondisi tersebut akan berakibat negatif pada kinerja dari trafo dimana pada pembebanan yang terlalu tinggi pada trafo akan berakibat trafo tersebut overload dan berimbas mengurangi umur ekonomis dari trafo dan dapat mengakibatkan kerusakan pada trafo akibat panas yang berlebihan. Sebaliknya, jika trafo dibebani jauh dibawah kapasitasnya maka efisiensi trafo akan rendah. Untuk meningkatkan kinerja dari kedua trafo tersebut di atas maka digunakan cara relokasi diantara kedua trafo tersebut dan diharapkan trafo pada gardu EF283 tidak terjadi overload sedangkan prosentase pembebanan gardu EF070 diharapkan meningkat sehingga efisiensi trafo meningkat. Setelah dianalisa dan dibandingkan antara kondisi sebelum dan setelah relokasi pada aspek % pembebanan, effisiensi dan faktor kebutuhan, juga dianalisa tentang pertumbuhan beban dengan menggunakan metode least factor maka dapat disimpulkan bahwa sebelum dilaksanakan relokasi harus dipertimbangkan beberapa persyaratan untuk dilaksanakannya relokasi. Selain itu diketahui bahwa effisiensi trafo akan lebih besar (optimal) jika dibandingkan antara kondisi sebelum (trafo EF283 dan EF070 adalah 97,54 % dan 97,42 %) dan setelah relokasi (98,44 % dan 98,50 %). Sedangkan untuk umur trafo , umur trafo pada gardu EF283 akan relatif lebih panjang dan pada trafo di gardu EF070 akan relatif lebih pendek umur trafonya karena adanya peningkatan pembebanan walaupun effisiensi trafonya ternyata lebih baik dibandingkan sebelum relokasi. In the use of transformers it is known that there are several transformers that are not optimally loaded according to the existing standards. For example, based on the results of measurements in August 2015 at PT. PLN (Persero) Rayon Pare is known that at EF283 substation at Bendo Feeder the peak load has reached 103.59% while at EF070 substation at Sambirejo Feeder at peak load it only reaches 32.62%. These conditions will negatively affect the performance of the transformer where overloading of the transformer will result in the transformer overloading and impacting to reduce the economic life of the transformer and can cause damage to the transformer due to excessive heat. Conversely, if the transformer is burdened far below its capacity, the transformer efficiency will be low. To improve the performance of the two transformers, relocation between the two transformers is used and it is expected that the transformer on the EF283 substation will not overload while the percentage of EF070 substation loading is expected to increase so that the transformer efficiency increases. After analyzing and comparing the conditions before and after relocation in the aspects of% loading, efficiency and needs factors, also analyzed the load growth using the least factor method, it can be concluded that before the relocation is carried out, several conditions must be considered for the relocation. In addition, it is known that the transformer efficiency will be greater (optimal) compared to the conditions before (transformer EF283 and EF070 are 97.54% and 97.42%) and after relocation (98.44% and 98.50%). As for the life of the transformer, the life of the transformer at the EF283 substation will be relatively longer and at the transformer at the EF070 substation will be relatively shorter in the life of the transformer due to an increase in loading even though the transformer efficiency turns out to be better than before relocation.
Kestabilan suatu sistem tenaga listrik sendiri merupakan kemampuan sebuah sistem tenaga listrik dalam mempertahankan tegangan, frekuensi, dan daya di setiap bus sistem interkoneksi pada kondisi normal baik sebelum dan sesudah terjadinya gangguan. Sistem akan memasuki keadaan ketidakstabilan ketika terjadi gangguan, peningkatan permintaan beban dan adanya perubahan kondisi sistem, keadaan tersebut akan menyebabkan penurunan performa sistem tenaga listrik. Pada tahun 2015-2019 pulau madura hanya terdapat lima gardu induk, seiring dengan pertambahan kebutuhan tenaga listrik di beberapa wilayah pulau madura, untuk memperbaiki mutu dan keandalan penyaluran tenaga listrik ke konsumen, hal inilah yang mendukung proyek penambahan Gardu Induk Guluk Guluk. Gardu Induk Guluk-Guluk merupakan salah satu bagian dari sub sistem Krian Gresik. Dengan adanya penambahan Gardu Induk Guluk-Guluk tersebut akan berpengaruh terhadap aliran daya dan tegangan pada sistem tenaga listrik. Analisis dilakukan pada kondisi normal sebelum dan setelah adanya Gardu Induk Guluk-Guluk. Kondisi tegangan pada sub sistem Krian Gresik saat sebelum dan sesudah pembangunan Gardu Induk Guluk-Guluk masih memenuhi standart, namun ada beberapa bus yang mengalami penurunan tegangan dibawah 95%. Gardu Induk yang mengalami penurunan tegangan dibawah 95% sebelum pembangunan Gardu Induk Guluk-Guluk, yaitu pada Gardu Induk Bunduran, Gardu Induk Porong, dan Gardu Induk Maspion. Saat setelah pembangunan Gardu Induk Guluk-Guluk, terdapat penambahan Gardu induk yang mengalami penurunan nilai tegangan, yaitu Gardu Induk Sampang, Gardu Induk Pamekasan, Gardu Induk Guluk-Guluk, dan Gardu Induk Sumenep. Aliran daya terbesar saat terjadi penurunan tegangan adalah pada bus Bus 1 Bunduran. The stability of an electric power system itself is the ability of an electric power system to maintain the voltage, frequency, and power in each interconnecting bus system in normal conditions both before and before the disturbance. The system will enter a state of instability when there is a disturbance, an increase in load demand and a change in system conditions, this situation will cause a decrease in the performance of the electric power system. In 2015-2019 Madura Island there are five substations, along with the increasing need for energy in the Madura Island area, to improve some and control electric power, this is what supports the addition of Guluk-Guluk Substations. Guluk-Guluk Substation is one part of the Krian Gresik sub-system. With the addition of the Guluk-Guluk Substation, it will affect the flow of power and voltage in the electric power system. The analysis was carried out under normal conditions before and after the Guluk-Guluk Substation. The voltage conditions in the Krian Gresik sub-system before and before the construction of the Guluk-Guluk Substation still met the standard, but there were several buses that experienced a voltage drop below 95%. Substations that experienced a voltage drop below 95% before the construction of the Guluk-Guluk Substations, namely the Bunduran Substation, Porong Substation, and Maspion Substation. After the construction of the Guluk-Guluk Substation, there were additional substations that experienced a decrease in voltage values, namely the Sampang Substation, Pamekasan Substation, Guluk-Guluk Substation, and Sumenep Substation. The largest power flow when there is a voltage drop is on the Bus 1 Bunduran.
In this modern life, people's dependence on energy sources, especially electrical energy, has led to innovation in the use of cheap alternative energy sources that are environmentally friendly such as solar energy, one of which is PLTS. To support PLTS performance, a web-based monitoring system is needed for remote monitoring in monitoring PLTS performance, the data displayed is the result of measurements by voltage and current sensors installed in each solar panel on the PLTS performance detector. In this case, it is necessary to develop a Web-based monitoring system to help improve the efficiency of performance maintenance on 100 wp monocrystalline panels. By using the INA260 sensor in the form of a digital DC sensor that can measure a maximum current of 15 A, a maximum voltage of 36 v, and DC power and the DS18B20 sensor is a digital sensor that can measure the surface temperature of the panel. Sensor readings can be displayed offline via the HMI LCD while online readings can be displayed in the form of a Web which has a graphical display feature for each parameter and downloads data in the form of a .csv file as a feature that supports data analysis. The results of the sensor validation test or calibration using a measuring instrument have an average error sensor reading of 0.34 %. The average current sensor error is 0.63%, and the power sensor error average is 0.56%, while the average panel surface temperature sensor error is 0.34%
Warga di lingkungan RT 03 RW 07 Suko-Jogoyudan berisi 30 KK dengan mata pencaharian rata-rata adalah wiraswasta. Dengan kondisi pandemi covid-19 saat ini, mata pencaharian yang biasa dilakukann warga banyak yang berdampak. Pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan kerupuk bawang sebagai usaha skala rumahan diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga lingkungan RT 03 RW 07 Suko-Jogoyudan yang terdapak oleh pandemi. Produksi kerupuk yang pernah warga lakukan masih sangat sederhana. Proses pengolahan kerupuk yang kurang menjaga kebersihan. Proses pengemasannya pun sederhana hanya menggunakan plastik seadanya dan tanpa merk, sehingga makanan ringan ini tidak hygienis, mudah rusak (melempem) dan tidak menarik. Terlebih lagi mereka tidak bisa menjual dengan harga yang layak sesuai dengan tenaga dan waktu yang telah mereka kerjakan. Faktor lain yang tidak menunjang adalah keterbatasan informasi dan dana, warga RT 03 sebagian besar tidak bisa menggunakan internet untuk berjualan online, mereka juga tidak memiliki dana yang cukup untuk pembiayaan produksi mereka agar layak bersaing di pangsa pasar. Berdasarkan kondisi lingkungan diatas maka kami melalui program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) akan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kewirausahaan berupa pelatihan pembuatan kerupuk bawang, pengemasan dan pemasaran kerupuk bawang yang lebih menarik dan inovatif. Diharapkan setelah adanya pelatihan ini, warga dapat memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan dan manajemen penjualan kerupuk bawang dengan baik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.