Tahuna Island is a border area which has an opportunity to create a coorperation with neighbour countries in Asia Pasific. It is also a nothem gate as an entrance and exit-way of cargoes and passengers. Tahuna also to be a front porch of the unitary state of The Republic of Indonesia as well as a security belt in nothern area and according to government regulation No. 28/2008, it becomes a regency capital that stated as center of national strategy activities and economic development area that has come facilities to support economic, development area that has some facilities to support economic development, social, culture and education. Sea Transportation to serve Manado and Tahuna is operated ever day, in order to attract national tourist visiting this island. So that, the author will access the efficiency of this transportation and carry out research whose topic is connectivity of Tahuna Island to big cities in Indonesia with regarding transportation of passenger aspect. Keyword : connectivity, transportation, Tahuna Island
The Port of Kuala Tanjung will provide a logistical diversification opportunity in which the need for freight services for both export, import, and inter-island distribution through port will continue to increase. Seeing the magnitude of this potential, it is hoped that Kuala Tanjung Port can become an alternative International Hub Port in Western Indonesia that can provide added value for economic growth significantly. As a potential port to become an international Hub Port, Kuala Tanjung must have a large cargo demand, coming from its own hinterland as well as shifting from other nearby ports. The largest potential hinterland of Kuala Tanjung Port is in the form of oil palm and rubber plantations with derivative goods. Kuala Tanjung Port is predicted to accommodate 65% of total goods production in North Sumatra, both containerized and bulk liquid.
AbstrakPelabuhan Kuala Tanjung berpotensi menjadi hub logistik untuk kawasan Asia Pasifik. Dari posisi geografis, letaknya sangat strategis karena berhadapan langsung dengan Selat Malaka dan berpotensi sebagai pelabuhan penunjang bagi Pelabuhan Belawan.Tujuan penelitian ini adalah menyusuan rekomendasi pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional ditinjau dari aspek jaringan pelayanan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif, regresi berganda dan SWOT. Besarnya demand dan posisi yang strategis di alur pelayaran internasional serta didukung oleh kedalaman kolam pelabuhan 16-17 mLWS mampu disandari kapal-kapal dengan kapasitas 50.000 DWT. Pelabuhan Kuala Tanjung dititikberatkan untuk dapat menarik demand dari rute-rute strategis yang dilalui oleh shipping line utama di Selat Malaka, seperti MAERSK, CMA, EVERGREEN, dan lain-lain. Menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai satu-satunya pelabuhan di Indonesia Bagian Barat untuk melakukan Ekspor Impor berdasarkan Port Centrality Index. Pembangunan konektivitas jaringan transportasi global antar pulau secara terintegrasi dengan mengembangkan jalur pelayaran dan operasional short sea shipping secara terjadwal serta revitalisasi pelabuhan pengumpul dan utama guna menjamin muatan di Kuala Tanjung.Kata kunci: Kuala Tanjung, Hub Internasional, Jaringan Pelayanan. AbstractKuala Tanjung Port as an International Hub Port Review from The Service Network Aspect: Kuala Tanjung Port has the potential to become a logistics hub for the Asia Pacific region. From the geographical position, the location is very strategic because it deals directly with the Malacca Strait and has potential as a supporting port for Belawan Harbor. The purpose of this research is to develop recommendation of Kuala Tanjung Port development as international hub port in terms of network service aspect. The research approach used is a combination of qualitative and quantitative research. The analytical method used is descriptive, multiple regression and SWOT. The magnitude of demand and strategic position in the international shipping lanes and supported by the depth of harbor pool 16-17 mLWS capable of in transit ships with a capacity of 50,000 DWT. Kuala Tanjung Port is focused on being able to attract demand from strategic routes through major shipping line in the Malacca Strait, such as MAERSK, CMA, EVERGREEN, and others. Making Port of Kuala Tanjung as the only port in Western Indonesia to conduct Import Export by Port Centrality Index. Development of integrated inter-island transport network connectivity by developing shipping lanes and scheduled short sea shipping operations as well as revitalization of main and collecting ports to ensure cargo at Kuala Tanjung.Keywords: Kuala Tanjung, International Hub, Service Network.
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang merupakan salah satu pelabuhan besar yang berfungsi sebagai pintu gerbang perekonomian daerah Jawa Tengah dan sekitarnya, nasional bahkan internasional. Posisi pelabuhan ini sangat strategis karena diapit oleh dua pelabuhan besar yaitu Pelabuhan Tanjung Priok dibarat Pulau Jawa dan Pelabuhan Tanjung Perak ditimur Pulau Jawa, dan berdasarkan sejarah pelabuhan ini melakukan kegiatan bongkar muat barang mulai 2 Mei 1947 (abad ke-19). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompatibilitas peralatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Penelitian ini menggunakan analisis deskriftif kualitatif untuk mengetahui kegiatan bongkar muat barang di TPK Semarang. Dari hasil analisis dari 35 responden 21 orang (21,60%) menjawab pelayanan bongkar muat barang di TPKS memuaskan, dan untuk ketersediaan peralatan bongkar muat barang 28 responden (80%) menjawab memuaskan. Untuk mengantisipasi peningkatan arus bongkar muat petikemas di TPK Semarang perlu penambahan jumlah dan pengadaan peralatan, seperti penambahan jumlahCCdari 4 unit menjadi 5 unit, HT dan Chassis dari 30 unit menjadi 35 unit, RTG dari 8 menjadi 19 unit, Forklif dari 3 menjadi 7 unit, serta perlu adanyaFix Spreader (FS) danSide Loader (SL).
Sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: KP. 45 Tahun 2015 tentang Pembentukan Tim Evaluasi Kemanfaatan Kegiatan Pembangunan Sektor Transportasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2015, yang menyatakan bahwa dalam melakukan investasi di sektor transportasi yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara harus benar-benar bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya serta mempunyai output dan outcome yang bermanfaat untuk penyelenggaraan transportasi, sehingga setiap kegiatan pembangunan sektor transportasi laut perlu ditelaah lebih mendalam, terkait dengan metode dan tata cara evaluasi penilaian terhadap proyek-proyek pembangunan di bidang transportasi laut. Data kuantitatif dianalisis menggunakan penilaian dan evaluasi kelayakan berdasarkan kriteria penilaian kemanfaatan pembangunan, yaitu manfaat pelayanan dan kesiapan operasional. Evaluasi kemanfaatan kegiatan pembangunan / proyek di sektor transportasi laut yang bernilai diatas 10 milyar pada tahun 2015 terdapat 15 kegiatan yang sudah memenuhi aspek pelayanan dan kesiapan operasionalnya. Evaluasi kemanfaatan kegiatan pembangunan / proyek di sektor transportasi laut yang bernilai diatas 10 milyar pada tahun 2015 terdapat 14 kegiatan tidak memiliki dampak yang signifikan dari aspek peningkatan konektifitas dan aksesibilitas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.