2019
DOI: 10.25104/warlit.v23i1.1051
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Konektifitas Pulau Tahuna Terhadap Kota-Kota Besar di Tinjau Dari Aspek Angkutan Penumpang Melalui Bandar Udara Sam Ratulangi dan Pelabuhan Manado

Abstract: Tahuna Island is a border area which has an opportunity to create a coorperation with neighbour countries in Asia Pasific. It is also a nothem gate as an entrance and exit-way of cargoes and passengers. Tahuna also to be a front porch of the unitary state of The Republic of Indonesia as well as a security belt in nothern area and according to government regulation No. 28/2008, it becomes a regency capital that stated as center of national strategy activities and economic development area that has come faciliti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Karena letak Pelabuhan Sunda Kelapa yang strategis, banyak pengunjung yang datang dari dalam nusantara maupun dari luar seperti Cina, Arab, India, Portugis, hingga Inggris. Pelabuhan yang menerima pendatang memungkinkan terjadinya interaksi budaya, dimana masyarakat pribumi dapat berinteraksi dengan warga asing, sehingga akulturasi kebudayaan memungkinkan terjadi seperti percampuran Bahasa, adat, seni dan lainnya (Sinaga, 2017). Bapak Candrian menjelaskan "memang Sunda Kelapa tidak ada peninggalan sejarah fisik yang tertinggal, selain Pinisi, bongkar muat tradisional ... kegiatan bongkar muat ini adalah memang yang ada dari jaman dahulu, aktivitas pelabuhan ini adalah peninggalan sejarah" (Attahiyat, Wawancara, 7 September 2022).…”
Section: Pendahuluan Latar Belakangunclassified
“…Karena letak Pelabuhan Sunda Kelapa yang strategis, banyak pengunjung yang datang dari dalam nusantara maupun dari luar seperti Cina, Arab, India, Portugis, hingga Inggris. Pelabuhan yang menerima pendatang memungkinkan terjadinya interaksi budaya, dimana masyarakat pribumi dapat berinteraksi dengan warga asing, sehingga akulturasi kebudayaan memungkinkan terjadi seperti percampuran Bahasa, adat, seni dan lainnya (Sinaga, 2017). Bapak Candrian menjelaskan "memang Sunda Kelapa tidak ada peninggalan sejarah fisik yang tertinggal, selain Pinisi, bongkar muat tradisional ... kegiatan bongkar muat ini adalah memang yang ada dari jaman dahulu, aktivitas pelabuhan ini adalah peninggalan sejarah" (Attahiyat, Wawancara, 7 September 2022).…”
Section: Pendahuluan Latar Belakangunclassified
“…The area is an arena for knowledge exchange, a strategic trade arena, and an extraordinary means of socialization. Historical records have made a series of well-known port locations, such as Palembang, Malacca, Sunda Kelapa, Cirebon, Semarang, or Banten [20,21,22]. In this area, many well-known kingdoms were also established, such as the Samodra Pasai Kingdom, the Sriwijaya Kingdom, the Banten Kingdom, the Mataram Kingdom, the Cirebon Sultanate, and others.…”
Section: Cur Mancur Cahaya Gumulung Diratu Budeur Sagara Panetep Wawa...mentioning
confidence: 99%