Pemberian kompos pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti pembentukan agregat atau granulasi tanah serta meningkatkan permiabilitas dan porositas tanah. Karena itu, peningkatan produktivitas padi perlu dipacu dengan penambahan bahan organik seperti kompos jerami. Penelitian menggunakan 9 kotak kompos dengan menggunakan bahan jerami padi. Jerami padi diambil dari daerah Tampalla Kecamatan Bone-bone Kabupaten Luwu Utara, Indonesia. Penelitian dilakukan dalam bentuk eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok, tiga kali ulangan dan tiga perlakuan. Perlakuan biodekomposer (B), terdiri dari Tanpa Biodekomposer (B0), Promi (B1) dan EM-4 (B3). Pengambilan contoh kompos pada akhir percobaan ketika kompos dianggap telah matang untuk analisis sifat kimia serta kandungan senyawa organik. Pemberian biodekomposer promi dan EM4 pada proses pengomposan limbah jerami padi dapat meningkatkan laju pengomposan. Hal ini dapat dilihat dari parameter penurunan suhu (proses pematangan) yang lebih cepat dibanding kontrol, rasio C/N yang memiliki nilai lebih rendah dibanding kontrol, dan kadar unsur hara lebih tinggi dibanding kontrol
Budidaya tanaman durian (Durio zibethinus L.) di Indonesia memiliki prospek tinggi karena mempunyai nilai komersial yang tinggi dan permintaan konsumen pada saat musim durian yang cukup tinggi. Selain itu untuk agroindustri, buah durian dapat dijadikan sebagai bahan campuran makanan maupun minuman sehingga mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Penelitian bertujuan menganalisis usaha pembibitan durian unggul lokal Palopo yang mempunyai citrarasa khas dengan aroma yang lebih ringan. Kendala utama pada pengembangan durian yaitu penyediaan bibit yang berkualitas. Usaha untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan melalui teknik penyediaan bibit yang baik dan benar dengan cara vegetatif (berasal dari okulasi maupun sambung pucuk). Hasil penelitian analisis kelayakan usaha menunjukkan bahwa pembibitan durian unggul lokal Palopo dinyatakan layak dari sisi finansial. Berdasarkan hasil perhitungan harga pokok produksi minuman bibit diperoleh Rp 2.515,82. Hasil kelayakan usaha bibit durian diperoleh nilai NPV= Rp 1.345.334,21, gross B/C= 1.7244, net B/C= 3.9214, dan IRR= 63%..
Tanaman kentang merupakan salah satu komoditi hortikultura yang berpotensi dikembangkan karena dapat karena memiliki protein, vitamin dan mineral yang tinggi serta mempunyai peran yang penting bagi perekonomian indonesia. Tanaman kentang merupaka tanaman sayuran berumur pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis mulsa dan aplikasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang. Penelitian ini dilaksanakan di desa Ujung Gele Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah dengan ketinggian tempat 1300 mdpl. Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli sampai November 2020. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis mulsa yang terdiri atas tiga taraf yaitu tanpa mulsa (M1), mulsa plastik hitam perak (M2), dan mulsa kulit biji kopi (M3). Fakotr kedua adalah pupuk organik cair yang terdiri atas tiga taraf yaitu kontrol (P0), 4 ml/l air (P1), dan 8 ml/l air (P2). Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang, jumlah umbi per sampel, jumlah umbi per plot, berat umbi per sampel, dan berat umbi per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan jenis mulsa hasil terbaik diperoleh dari penggunaan mulsa plastik hitam perak dan perlakuan terbaik pupuk organik cair adalah pada konsentrasi 8 ml/l air. Tidak didapati interaksi antara perlakuan jenis mulsa dan pupuk organik cair terhadap semua peubah yang diamati. Kata kunci; granola, umbi, batang, daun
Pembibitan tanaman kelapa sawit dapat dilakukan melalui satu tahap pembibitan (single stage) atau dua tahap pembibitan (double stage). Kedua sistem pembibitan tersebut membutuhkan tanah lapisan atas (top soil) untuk mengisi polybag sebagai tempat menanam kecambah dan membesarkan bibit kelapa sawit sebagai bahan tanam di lapangan. Masalah utama yang akan timbul pada masa kini dan mendatang untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit adalah pemindahan top soil dari satu tempat ke tempat lain. Top soil digunakan sebagai media tumbuh bibit kelapa sawit karena memiliki sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang baik untuk pertumbuhan bibit selama di pembibitan. Hasil penelitian melaporkan bahwa kebutuhan media tumbuh pada tahap pembibitan awal (pre nursery) membutuhkan 0,001 m3top soil/polybag kecil (ukuran polybag kecil berdiameter 10 cm dengan tinggi 14 cm) dan 0.016 m3top soil/polybag besar (ukuran polybag besar berdiameter 23 cm dan tinggi 40 cm). Areal tanaman kelapa sawit seluas 1.000 ha dengan populasi 136 tanaman/ha ditambah sulaman 10% membutuhkan ± 150.000 bibit, dengan kebutuhan media tumbuh top soil yang sudah dipergunakan sebanyak 2.400 m3 atau setara dengan luas areal 16.000 m2 (1,6 ha), dengan kedalaman top soil 15 cm. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran dan jenis polibeg yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursey serta tingkat efisiensi penggunaan polibeg. Penelitian akan dilaksanakan pada lahan milik petani di Desa Pattimang, Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan. Percobaan dilakukan dalam bentuk eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan satu faktor yaitu ukuran dan jenis baby polybag, yaitu polibeg hitam standar Pre Nursery (kontrol) (22 cm x 14 cm), polibeg kecil bening (18 cm x 9.5 cm), polibeg kecil hitam (15 cm x 5 cm), polibeg kecil bening (13 cm x 6 cm), dan plastik gelas. Percobaan diulang sebanyak 3 ulangan, sehingga terdapat 15 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 5 tanaman sehingga jumlah bibit yang digunakan yaitu 75 bibit kelapa sawit. Pengamatan yang dilakukan yaitu pertumbuhan (morfologi) yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan fisiologi meliputibobot basah tajuk, bobot kering tajuk dan bobot basah akar, bobot kering akar, dan analisis tanah dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Penggunaan berbagai jenis wadah meningkatkan pertumbuhan parameter morfologi tanaman (tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun) di pre nursery. Perlakuan terbaik berdasarkan peubah morfologi tanaman adalah polibeg hitam standar Pre Nursery, tetapi bisa digantik dengan plastik gelas bekas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.