Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kepemimpinan, strategi kepemimpinan, dan hambatan yang dihadapi oleh Kepala SMA Negeri 1 Banyuasin III dalam menjalankan tugasnya. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan. Pengumpulan data penelitian melalui tiga sumber pokok, yaitu: pengamatan langsung (observasi), analisis dokumen, dan wawancara secara mendalam. Untuk meningkatkan akurasi data, peneliti menggunakan triangulasi dan analisis datanya menggunakan teknik analisis interaktif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) bentuk kepemimpinan yang optimal diperankan oleh kepala sekolah ialah peran sebagai leader, manajer, dan motivator; (2) strategi kepemimpinan yang dijalankan kepala sekolah ialah dengan melakukan manajemen kepemimpinan, melalui kegiatan perencanaan program, pelaksanaan program, serta pengawasan program setiap tahunnya; dan (3) hambatan yang dihadapi kepala sekolah ketika menjalankan tugasnya ialah banyaknya tenaga pendidik yang bertempat tinggal jauh dari sekolah, sehingga mempengaruhi kualitas kinerja guru, rendahnya pemahaman wali peserta didik dan masyarakat sekitar akan pentingnya pendidikan, serta lingkungan sekitar sekolah yang kurang mendukung perkembangan peserta didik.
Tujuan penelitian untuk menganalisis kelayakan finansial usaha pembibitan kelapa sawit pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan studi kasus pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian dilakukan pada bulan November s/d Desember 2017. Hasil penelitian produksi bibit kelapa sawit pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang selama tahun 2013 s/d 2017 adalah 29.025 bibit. Nilai produksi atau total penerimaan pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang selama tahun 2013 s/d 2017 adalah Rp.435.375.000,-. Pendapatan bersih pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang selama tahun 2013 s/d 2017 adalah Rp. 127.793.000,-. Hasil analisis finansial diperoleh nilai NVP sebesar Rp.187.484.268,96 dimana nilai NPV lebih besar dari 0, artinya dari sisi kriteria investasi NPV usaha pembibitan kelapa sawit pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang layak untuk dikerjakan. Nilai IRR sebesar 14,42% dimana nilai ini lebih besar dari bunga bank berlaku sebesar 12 %, artinya dari sisi kriteria investasi IRR usaha pembibitan kelapa sawit pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang layak dikerjakan. Nilai Net B/C sebesar 1,57 dimana nilai Net B/C lebih besar dari 1, artinya dari sisi kriteria investasi Net B/C usaha pembibitan kelapa sawit pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang layak untuk dikerjakan. Nilai PBP sebesar 1,36 tahun dimana lebih kecil dari umur proyek 5 tahun, artinya dari sisi kriteria investasi PBP usaha pembibitan kelapa sawit pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang layak untuk dikerjakan. Kesimpulan dari empat kriteria investasi usaha pembibitan kelapa sawit pada UD. Jaya Tani Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang layak untuk dikerjakan
Cagar Alam (CA) Dolok Tinggi Raja merupakan salah satu kawasan konservasi dengan luas 202,4 , yang terletak di Desa Dolok Merawa Kecamatan Silou Kahean Kabupaten Simalungun. Cagar Alam ini merupakan kawasan dengan ekosistem hutan hujan tropis yang subur menghijau dengan komposisi jenis pepohonan yang beraneka ragam. Studi keragaman jenis sangat perlu dilakukan untuk memperoleh data terkini tentang potensi yang ada di dalam kawasan konservasi Tujuan penelitian untuk mengetahui Jumlah Jenis, Indeks Nilai Penting dan keragaman jenis sebagai kawasan konservasi perlu dilakukan penelitian keragaman jenis vegetasi yang tumbuh di Cagar Alam Dolok Tinggi Raja. Pengambilan data menggunakan metode systematic sampling. mengambil sebanyak 50 petak ukur dengan rincian, petak ukur 20 x 20 meter untuk tingkat pohon ,10 x 10 meter untuk tingkat tiang, 5 x 5 meter untuk tingkat pancang dan 2 x 2 meter untuk tingkat semai . Hasil penelitian Cagar Alam Dolok Tinggi Raja memiliki 207 jumlah jenis vegetasi yang tersebar pada tingkat semai sebanyak jenis,68 tingkat pancang sebanyak 34, tingkat tiang sebanyak, 56 dan tingkat pohon sebanyak jenis 49 .Untuk tingkat keanekaragaman jenisnya tinggi melimpah pada tingkat semai, tiang dan pohon,dan tingkat pancang memiliki keanekaragaman sedang
Memasuki era SDGs 2015 (Sustainable Development Goals) yang menyatakan no poverty (tanpa kemikinan) sebagai point pertama prioritas disamping 16 tujuan lainnya. SDGs secara universal mendorong negara-negara untuk memobilisasi upaya mengakhiri semua bentuk kemiskinan, memerangi ketidaksetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Pada tahun 2017 Privinsi Aceh termiskin pertama di Pulau Sumatera, sedangkan ditahun 2016 menduduki Provinsi keduatermiskin setlah Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2017 penduduk miskin di Aceh mencapai 872ribu orang. Persentase penduduik miskin di perkotaan sebesar 11,11 persen dan di daerah pedesaan sebesar 19,37 persen, dengan indeks gini 0,329. di Kota Langsa bagian pesisir yaitu Desa Kuala Langsa sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Sebanyak 551 KK, hampir 95 persen berprofesi sebagai nelayan (berada digaris kemiskinan). Sebagaimana diketahui bahwa kemiskinan wilayah pedesaan terpusat di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemiskinan rumah tangga nelayan dengan pendekatan pengeluaran pangan serta non pangan. Penelitian ini menggunakan metode survei di Desa Kuala Langsa. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Adapun jumlah informan yang telah diambil adalah sebanyak 30 orang nelayan. Responden dibatasi pada buruh nelayan. Hasil dari penelitian ini adalah perhitungan Garis Kemiskinan (GK) nelayan di Kuala Langsa dikatakan berada pada garis kemiskinan, karena memiliki penghasilan kurang dari Rp. 319.172 per kapita per bulan. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Besarnya sumbangan GKM terhadap GK sebesar 71,43 persen. Komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan adalah ikan yang memberi sumbangan sebesar 16,59 persen. Sayur memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap Garis Kemiskinan (13,7 persen). Komoditi lainnya adalah beras (12,6 persen). Sementara itu komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, yaitu 17,7 persen.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.