Rice is the main agricultural commodity in Langsa City which participates in efforts to support government programs, namely special efforts for soybean corn rice. However, a decrease in farm productivity will be a risk in farming. This research was aimed to determine the risk to farmers prices, production and income of rice farming in Alue Merbau village, East Langsa sub-district, Langsa. The research was designed as descriptive and analytical research. The sampling farmers was selected by using simple random sampling and structural review. The method if this research used coefficient variance as analytical tools in this research. The result showed that coefficient of variation of cost risk was low, meanwhile income and production risk were high. It’s indicate that the rice farming was unefficient and the farmers never record all the expense.
Jumlah penduduk miskin Indonesia masih dikategorikan tinggi, BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada maret 2019 mencapai 25,14 juta penduduk dari total 267 juta penduduk. Hal ini yang menjadi dorongan hidup untuk setiap anggota keluarga bekerja terutama wanita ikut berperan dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Pada keluarga yang tingkat perekonomiannya rendah peran wanita tidak hanya menjadi sebagai ibu rumah tangga saja tetapi wanita turut ikut bekerja mencari nafkah dalam meningkatkan pendapatan keluarga khususnya pada suami yang kurang dalam mencukupi kebutuhan keluarga, salah satunya dengan cara beternak itik. Para ibu rumah tangga ini berperan dalam membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai Peternak Itik. Ibu rumah tangga ini harus membagi waktunya untuk anak dan juga keluarga. Mereka dituntut untuk tetap mengurus rumah tangga, memperhatikan pendidikan anak, dan juga membantu perekonomian keluarga. Dengan melakukan pekerjaan ini mereka percaya bahwa dapat meringankan beban ekonomi keluarga melalui berdagang tanpa meninggalkan kewajiban mengurus rumah tangga. Hal ini mereka lakukan unuk mencapai keluarga makmur sejahtera sehingga mereka dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
ABSTRAKKegiatan pengabdian ini merupakan pelatihan bagaimana memanfaatkan sampah organik rumah tangga menjadi kompos blok sehingga bisa digunakan sebagai bahan media tanam di tengah tren berkebun yang sedang digemari masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah membina mitra untuk dapat mengolah sampah organik rumah tangga yang selama ini hanya dibuang begitu saja menjadi produk yang bermanfaat seperti kompos. Kompos blok merupakan produk inovasi yang memanfaatkan limbah organik menjadi olahan kompos yang dalam proses pengerjaanya dicetak menjadi blok menggunakan alat cetak sederhana dari kayu, sehingga dapat digunakan sebagai media tanam dalam budidaya pertanian berbasis urban farming. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Gampong Baroh Langsa Lama, kota Langsa Aceh, dengan 30 orang buruh harian lepas sebagai mitra. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, pelatihan dan praktik, serta evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah 50 persen mitra bersedia melakukan praktik pembuatan kompos blok di tempat tinggal masing masing dan bersedia dievaluasi oleh tim pengabdian secara berkala. Kata kunci: Sampah organic; kompos blok; urban farming. ABSTRACTThis community service activity is a training to utilize household organic waste into compost blocks so that it can be used as planting media material. So, it can support gardening trends that are popular with the community. The purpose of this activity is to train partners to be able to process household organic waste into useful products such as compost. Block compost is an innovative product that utilizes organic waste into compost which in the process is formed into blocks using a simple wooden press so that it can be used as a planting medium in urban farming-based agricultural cultivation. Community service activities were carried out in Gampong Baroh Langsa Lama, Langsa Aceh city, with 30 day laborer as partners. The methods used are socialization, training and practice, and evaluation. The result of this activity is that 50 percent of partners are willing to practice making compost blocks and are willing to be evaluated by the community service team periodically Keywords: Organic waste; block compost; urban farming.
Hari Sabna, 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur biaya dan keuntungan dari UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) sirup mangrove di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan anggota kelompok Perempuan Kuala Maju. Metode analisis menggunakan rumus Avarage total cost (ATC), Total fixed cost (TFC), Total variabel cost (TVC), Avarage fixed cost (AFC), Avarage variabel cost (AVC), Total cost (TC), Total revenue (TR), dan Keuntungan (Π). Data yang digunakan yaitu besar biaya yang dikeluarkan selama satu bulan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stuktur biaya yaitu, biaya tetap sebesar Rp 265.625/bulan, biaya variabel sebesar Rp 1.423.770/bulan, biaya tetap rata-rata Rp 1.362/bulan, biaya variabel rata-rata 7.301/bulan, biaya total rata-rata 8.663/bulan, penerimaan sebesar Rp 2.925.000/bulan dan Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.689.395/bulan, sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp 1.235.605/bulan.
This study aims to analyze sustainability index and status of technological dimension in dairy agribusiness in Batu City. Research methods applied were analysis Multidimensional Scaling (MDS) analysis, termed Rapuse, and Descriptive analysis. Study result was expressed in sustainability index and status. Moreover, to examine attributes sensitively affected sustainability index and status also the effect of error, analysis of Leverage and Monte Carlo was performed, followed with descriptive analysis. Data were obtained from key respondent and field observation. Four villages from three sub-districts in Batu City were purposively selected as research site, namely Village of Pesanggrahan, Tlekung, Oro-oro Ombo and Gunungsari. Sustainability analysis resulted in technological dimension of 60.40 or moderately sustainable condition and three leverage factors of AI breeding, adlibitum water application, and chopper use. Other factors in technological dimension should be taken care immediately since they sensitively have an effect on the increasing sustainability index and status with small error at confidence level of 95%. Factors included biogas installation, provision of dry concentrate, fresh milk handling, and cage cleanliness should be improved to increase sustainability index of technological dimension through role and support improvement of stakeholder consisted of milk cooperation, IPS, government institution related, and cattle farmers.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.