Early marriage is still a severe problem in Indonesia. One out of nine women in Indonesia is married before eighteen. It occurs almost in all over provinces in Indonesia. There are 23 provinces where the prevalence of early marriage is higher than the national data. This article aims to determine factors that cause early marriage in several ethnic groups in Indonesia. This study reviews the Ethnographic Health Research book series in the Lampung, Sasak and Bugis ethnic groups. Pierre Bourdieu’s theory was used to analyze the phenomenon of early marriage. Bourdieu divides this theory of social practice into three interrelated parts: habitus, arena, and capital. The existence of customary rules, patriarchal systems, modernization and applicable formal laws, namely marriage laws, affect the habitus of early marriage actors. Weak economic, cultural and social capital also encourages individuals to marry earlier. In conclusion, the relationship between habits, The involvement of the capital owned by adolescent or their families influences the decision to have an early marriage. The prevention of early marriage needs mutual interactions by both structural and cultural conditions of the community. The role of traditional and religious leaders also needs to be optimized in preventing early marriage. It is also necessary to strengthen the implementation of the law that regulates the minimum age for marriage. Abstrak Pernikahan dini masih menjadi masalah yang serius dihadapi oleh Indonesia. Satu dari sembilan perempuan di Indonesia menikah sebelum usia 18 tahun. Pernikahan dini hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Terdapat 23 provinsi dengan prevalensi pernikahan dini lebih tinggi dari angka nasional. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab pernikahan dini pada beberapa etnis di Indonesia. Kajian literatur dari buku seri Riset Etnografi Kesehatan pada etnis Lampung, Sasak dan Bugis dipilih menjadi metode pada artikel ini. Untuk menganalisis fenomena pernikahan dini digunakan teori praktik sosial oleh Pierre Bourdieu. Bourdieu membagi teori praktek sosial ini menjadi tiga bagian yang saling berkaitan, yaitu: habitus, arena dan modal. Adanya aturan adat, sistem patriarki, modernisasi dan hukum formal yang berlaku yaitu undang-undang perkawinan mempengaruhi habitus pelaku pernikahan dini. Lemahnya modal ekonomi, kultural dan sosial juga turut mendorong individu melakukan pernikahan dini. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah relasi antara habitus, arena dengan melibatkan modal yang dimiliki oleh remaja atau keluarganya mempengaruhi keputusan untuk melakukan pernikahan dini. Upaya pencegahan pernikahan dini perlu dilakukan dengan memperhatikan kondisi struktur dan budaya masyarakat. Peran tokoh adat dan tokoh agama juga perlu dioptimalkan dalam mencegah pernikahan dini. Penguatan implementasi undang-undang yang mengatur batas minimum usia menikah juga perlu dilakukan.
Sample Registration System (SRS) is a demographic survey for providing data on causes of death (COD) in Indonesia. The quality of COD will be taken into consideration for health policies development. This paper aims to assess the quality of data on the causes of death in Indonesia through the proportion and level of garbage codes on the impact when used in policy making. The 2014 National COD data set were assessed by applying the Analysis of National Causes of Death for Action (ANACONDA) software tool version 3.7.0. Distributions and levels of unusable and insufficiently specified “garbage” codes were analyzed. The Result shows, Diseases of the circulatory system (62.6%) contributed the most to garbage cause of death. The proportion of unusable COD was 31% of total data. 80% of garbage code were unspecified deaths group. Most of the garbage codes has low-level on severity of impact level for policy, while 11% of total codes has medium, high dan very high level of impact. In Conclusion, the 2014 SRS data was not at high quality, but the implications of garbage code in making inappropriate policies are mostly at low level. The use of low-level codes has less important impact on public health policy. The 2014 SRS data could be considered as a scientific basis evidence for public health policy. Quality improvement still needs to be done by conducting training and refreshing to determine the cause of death for doctors and data collection techniques for data collectors Keywords : Cause of Death, quality of data, Sample Registration System, ANACONDA Abstrak Sample Registration System (SRS) merupakan survei demografi untuk menyediakan data penyebab kematian (COD) di Indonesia. Kualitas COD akan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan kesehatan. Tulisan ini bertujuan untuk menilai kualitas data penyebab kematian di Indonesia melalui besar proporsi dan level kode sampah terhadap dampak yang ditimbulkan ketika digunakan dalam membuat kebijakan. Data penyebab kematian nasional tahun 2014 dinilai dengan menggunakan perangkat lunak Analisis Penyebab Kematian Nasional untuk Tindakan (ANACONDA) versi 3.7.0. Distribusi dan level kode "sampah" yang tidak dapat digunakan dianalisis dengan menggunakan ANACONDA. Hasil analisis menunjukkan, Diseases of the circulatory system (62.6%) berkontribusi terbanyak dalam hal kode sampah. Proporsi kode sampah yang tidak dapat digunakan adalah 31% dari total kode. Kode sampah yang paling umum digunakan adalah kelompok penyebab kematian tidak spesifik dan kelompok penyebab kematian antara. Berdasarkan tingkat keparahan dalam membuat kebijakan, sebagian besar kode sampah termasuk kategori level rendah, hanya 11% dari total kode memiliki tingkat dampak sedang, tinggi dan sangat tinggi. Kesimpulannya, kualitas data SRS 2014 masih kurang baik, namun implikasi yang ditimbulkan kode sampah dalam membuat kebijakan yang salah sebagian besar berada pada level rendah. Penggunaan kode-kode level rendah memiliki dampak yang kurang penting bagi kebijakan kesehatan masyarakat. Data penyebab kematian SRS 2014 layak dipertimbangkan untuk digunakan sebagai dasar kebijakan Kesehatan masyarakat. Pelatihan penentuan penyebab kematian untuk dokter dan juga petugas AV perlu dilakukan agar kualitas data COD selanjutnya dapat lebih baik Kata kunci: penyebab kematian, kualitas data, Sample Registration System, ANACONDA
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.