The midst competition makes a brand all together with its offering products and services is becoming a crucial element for company existence. This requires direct involvement from internal organizational to develop effective strategic branding. According to Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII), Indonesia's internet penetration is among the highest in Asia. The purpose of this research is to improve the strategic role of brand orientation within Internet Service Provider (ISP) for maximizing return on the company's financial and non-financial benefits by proposing organization change readiness variable. The data collection is taken using an online survey with a non-parametric sampling method and collected 68 qualified respondents for data analysis using SEM-PLS (Structural Equation Modeling with Partial Least Square). The result indicates partial hypotheses on the constructed model between variables brand orientation, brand commitment, and internal brand equity is acceptable. Another finding is stated hypotheses on organization change readiness as moderation is not accepted and means there is no significance to the constructed model. The main conclusion resumes associative human memory can shape up organization change readiness inside internal toward then brand. Relevant cues generate information received in the human brain then will create common associative and becoming social identity on internal brand equity.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan aplikasi e-commerce,intensitas iklan dan potongan harga terhadap impulsive buying. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif dengan jumlah 100 responden. Responden penelitian ini ada konsumen generasi milenial yang berusia 17-27 tahun yang pernah belanja online di aplikasi e-commerce. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang berisi 20 pernyataan. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data menggunakan analisis korelasi, sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aplikasi e-commerce, intensitas iklan dan potongan harga terhadap impulsive buying dengan nilai R-Square sebesar 0,523. konsumen generasi milenial yang pernah memakai aplikasi e-commerce dan melakukan pembelian di aplikasi e-commerce yang dipengaruhi oleh iklan dan potongan harga. Masih ada variabel lain yang mempengaruhi impulsive buying yang tidak di bahas di penelitian ini.
Media sosial semakin banyak digunakan dan interaksi konsumen semakin menyebar. Dua hal itu merupakan komponen penting dari strategi pemasaran, terutama bagi brand lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari social media advertising dan electronic word of mouth (EWOM) terhadap brand trust produk sepatu lokal di Indonesia. Penelitian menggunakan 385 responden yang ditentukan berdasarkan metode penyampelan acak sederhana. Dari segi kontribusi akademik, penelitian ini menjembatani pengaruh social media advertising terhadap brand trust, yang mana area penelitian ini masih terbatas. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis dan IBM SPSS 26 untuk menguji data. Hasil menunjukkan bahwa social media advertising dan electronic word of mouth berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap brand trust. Social media advertising dikenal sebagai promosi, sementara EWOM membantu konsumen membangun kepercayaan. Variabel paling berpengaruh terhadap brand trust adalah EWOM. Itu dapat terlihat dari beta di tabel unstandardized coefficient yang bernilai 3.099. Nilai ini lebih besar dibanding variabel social media advertising. Oleh karena itu, pemasar perlu berfokus pada kontribusi konsumen dalam bentuk EWOM dibanding hanya mengandalkan beriklan di media sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Viral Marketing dan Brand Awareness terhadap Purchase Intention produk skincare brand Korea Selatan. Adapun sumber data pada penelitian ini merupakan data primer yang berasal dari sampel dengan kriteria merupakan konsumen produk skincare brand asal Korea Selatan dan berdomisili di JABODETABEK, dengan jumlah responden yang digunakan untuk data penelitian adalah sebanyak 210 responden. Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Regresi Linier Berganda dengan menggunakan program SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel viral marketing berpengaruh terhadap purchase intention. Variabel brand awareness tidak berpengaruh terhadap purchase intention. Lalu variabel viral marketing dan brand awareness secara simultan berpengaruh terhadap purchase intention.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.