<p>The purpose of this research was to develop a coursebook that can be used to support the activities of Science learning of the first semester at Grade 6 of SDN Sambungrejo Sukodono This Research & Development intended for a learning resource. The research used the development model of Dick and Carey. The subjects of research trials were 50 students and a teacher at the school. The instruments for data collection utilized were the interview, the sheet of expert validation for lecturers and practitioners of education, assessment from expert lecturers, school superintendent, principal, classroom teacher and students. The research results revealed that the eligibility level of the science coursebook based on each aspect of the assessment including feasibility aspects of content obtained an average score 4.086 as "good" category with the level of appropriateness of 81.7%; feasibility aspect of presentation gets an average score of 4.307 as "very good" category with 86.1% eligibility level; on the feasibility of the language, earning an average score of 4.388 "very good" category with the level of appropriateness of 87.75%; While on the graphic aspects it obtained an average score 4.302 as "very good" category with the level of appropriateness of 86%. To conclude, the science coursebook for the first semester and the sixth grade students overall gained an average score 4.271 with "good" category and level eligibility 85.54%. Thus, this book stated feasibility.</p>
Thoughtful Learning has formulated that in 21st Centuries, each students should have 4 C’s learning skill. The 4 C’s skill are critical thinking, creative thinking, communicating, and collaborating. These skills will help students becoming a problem solver. Method of 4 C’s in the classroom needs materials more variaties, contextual, from many resources and differences formats of datas (word, spreadsheed, ppt, video, animation). Materials for learning should be easy to acces in short time. Information Communication and Technology (ICT) can facilitates all these conditions. Generally almost all schools in cities have computers and internet acces but are used as information or school’s publication and do not use yet for learning. The purpose of this activity is to help teachers to create their own Blog to facilitating student’s learning. The result showed that all teachers can create a Blog for their Subject. The next activity is about how to integrating Blog into learning process.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar prakarya kewirausahaan kelompok pembelajaran berbasis E-Learning dan langsung, melihat perbedaan hasil belajar antara gaya kognitif Field Dependent dan Field Independent, dan melihat interaksi pembelajaran berbasis E-Learning, langsung, dan gaya kognitif terhadap hasil belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu faktorial 2x2. Kelompok kontrol menggunakan pembelajaran langsung, sedangkan kelompok eksperimen menggunakan E-Learning. Analisis menggunakan Anova dua arah akan membandingkan pengaruh pembelajaran berbasis E-Learning dan langsung serta gaya kognitif terhadap hasil belajar. Hasil penelitian: Ha.1 nilai probabilitas (p) = 0,013 < 0,05 artinya terdapat perbedaan hasil belajar pembelajaran berbasis E-Learning dan langsung, Ha.2 nilai probabilitas (p) = 0,004 < 0,05 artinya terdapat perbedaan hasil belajar antara gaya kognitif Field Dependent dan Field Independent, Ha.3 nilai probabilitas (p) = 0,07 > 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh antara pembelajaran berbasis E-Learning, langsung, dan gaya kognitif terhadap hasil belajar.
Menciptakan pembelajaran yang efektif merupakan salah satu tugas guru. Pembelajaran yang efektif bisa dicapai jika guru mampu mempersiapkan materi secara terprogram, memilih dan menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, serta mengadakan evaluasi hasil belajar. Salah satu bahan ajar dalam bentuk elektronik adalah e-modul. Bahan ajar digital merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dapat memfasilitasi belajar siswa karena memuat tujuan, materi pelajaran, lembar kegiatan yang jelas dan dapat memeriksa pemahaman siswa. Belum adanya bahan ajar digital tentang materi menghargai peninggalan sejarah di lingkungan setempat di SDN Plumbungan serta kurang sesuainya isi materi pembelajaran dengan lingkungan tempat tinggal siswa membuat peneliti termotivasi untuk mengembangkan bahan ajar digital IPS SD berbasis kontekstual agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Penelitian ini menggunakan model penelitian Borg Gall, peneliti melakukan modifikasi tahap pengembangan menjadi lebih sederhana. Karena keterbatasan waktu, tahapan-tahapan Borg Gall disederhanakan menjadi 9 tahap meliputi tahap studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan draf awal produk, validasi ahli, revisi hasil validasi ahli, uji coba terbatas, perbaikan hasil uji coba terbatas, uji coba lapangan, dan penyempurnaan akhir. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Hasil uji kevalidan produk dari penilaian ahli materi dan ahli bahasa diperoleh skor rata-rata 95,46% yang menunjukkan kriteria sangat valid. Hasil uji kemenarikan produk dari angket respon siswa dan guru pada saat uji coba terbatas dan lapangan diperoleh skor rata-rata 86,71% dan 93,29% yang menunjukkan kriteria sangat menarik. Hasil uji kepraktisan produk diperoleh dari angket respon guru (94,82%) serta respon siswa (84,61%) yang menunjukkan kriteria sangat praktis. Produk buku ajar juga menunjukkan kriteria efektif terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru sebelum dan saat penggunakan bahan ajar digital yaitu aktivitas siswa sebelumya 46,75% menjadi 82,24% sedangkan aktivitas guru sebelumnya 74,43% menjadi 90,27% sehingga dapat disimpulkan bahan ajar digital IPS berbasis kontekstual sangat efektif dalam meningkatkan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut, bahan ajar digital IPS SD berbasis kontekstual untuk Kelas IV sekolah dasar ini telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam pembelajaran karena telah memenuhi kriteria valid, menarik, efektif, dan praktis.
Program pengembangan karier merupakan jembatan bagi siswa untuk menggapai lapangan kerja yang diimpikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan berkontribusi pada ketiadaan modul bimbingan karier yang menjadi fondasi pengambilan keputusan jenjang karier siswa dengan fokus di pengembangan karakter. 60 siswa berpartisipasi dalam penelitian pengembangan modul ini dan diolah secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini mendapati bahwa validasi desain adalah 92% dengan nilai rerata 4,6 dalam kategori 'baik'. Validasi konten adalah 96% dengan nilai rerata 4,8 (baik). Validasi instrumen baik. Validasi rekan diperoleh 92% dengan nilai rerata 4,6 (baik). Kemudian dilanjutkan ke tahap pengembangan. Hasil uji coba kelompok kecil adalah 88,5%. Hasil uji coba kelompok sedang adalah 91,8%. Hasil uji coba kelompok besar adalah 93,1%. Berdasarkan pendekatan karakter kinerja, modul ini dinyatakan layak untuk digunakan. Studi ini menawarkan informasi berharga kepada konselor sekolah, pengawas konseling, dan pendidik konselor.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.