Abstrak: Bencana erupsi gunung api merupakan bencana alam yang suatu saat bisa terjadi tanpa disadari. Kerugian yang dialami dari damp bencana tidak hanya secara materil namun juga korban jiwa. Masyarakat yang tinggal di daerah dengan kerentanan tinggi terhadap bencana dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana. Persiapan dilakukan dalam menghadapi bencana salah satunya adalah dengan mitigasi. Mitigasi dapat dilakukan melalui perencanaan yaitu dengan penerapan komunikasi bencana. Strategi komunikasi bencana dilakukan dengan merancang taktik, metode dan pendekatan komunikasi. BMKG menjadi salah satu pusat informasi bencana yang penyebarannya dilakukan secara masif dengan pemanfaatan teknologi. Melalui pemanfaatan teknologi dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi bencana yang dapat dilakukan dalam kesiapsiagaan pendududk terdampak dalam menghadapi bencana erupsi gunung api Seulawah Agam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitif dengan teknik purposive sampling. Skala likert digunakan mengarah kepada tujuan penelitian serta pembuktiannya untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana erupsi gunung Seulawah Agam. Dari penelitian ini diperoleh hasil bawah masyarakat disana sebagian besar telah mengetahui tempat untuk melakukan evakuasi dan jalur evakuasi. Hal ini didasarkan dari jumlah persentase yang menjawab setuju dan sangat setujun sebesar 63,8%. Data ini menunjukkan bawah sebagian besar masyarakat Desa Alue Rindang telah memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana erupsi gunung Seulawah Agam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat disana sebagian besar sudah mengetahui gunung Seulawah Agam merupakan gunung yang aktif. Selain itu, lebih dari setengah masyarakat sudah mengetahui bahwa tempat yang mereka tinggali adalah daerah yang rawan bencana erupsi.
Desa Paya Dedep merupakan sebuah kampung yang berada di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah. Desa Paya Dedep memiliki ciri geologis berupa dataran tinggi, lahan perkebunan yang sangat cocok untuk lahan pertanian. Perkembangan jumlah penduduk yaitu meningkatnya lahan untuk pertanian. Lahan hutan mengalami perubahan yaitu berkurangnya luas lahan hutan dan bertambahnya lahan pertanian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan lahan dan ada atau tidaknya dampak dari alih fungsi lahan yang terjadi. Hasil penelitian ini diambil dari data tahun 2012 dan 2021. Dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis memetakan wilayah yang telah mengalami perubahan dengan melakukan overlay dengan menggabungkan dua citra multitemporal. Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian menunjukkan adanya alih fungsi lahan hutan yakni sebesar 106,33 Ha. Dan perubahan luas lahan Desa Paya Dedep mendapatkan hasil sebesar 103,15 Ha. Adapun faktor perubahan lahan yakni perkembangan jumlah penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan menebang lahan hutan sebagai lahan pertanian masyarakat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.