The aim of this study is to determine the source of election information and the election information seeking behavior in 2019 among novice voters in Pekanbaru City. This research uses descriptive quantitative method. Data collection using a questionnaire by distributing questionnaires to research respondents as many as 377 people. Data analyzed by using the average score calculated using SPSS 2.5. The results showed that the majority of beginner voters in Pekanbaru (66.8 percent) accessed election information through social media. The most accessed information is news about presidential and vice presidential candidates. Beginner voter information seeking behavior in Pekanbaru includes the stages of starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying, and ending. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber informasi pemilu dan perilaku pencarian informasi pemilu serentak tahun 2019 di kalangan pemilih pemula di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan menyebarkan angket kepada responden penelitian sebanyak 377 orang. Analisis data menggunakan nilai skor rata-rata yang dihitung dengan menggunakan SPSS 2.5. Hasil penelitian menujukkan bahwa pemilih pemula di Kota Pekanbaru mayoritas (66,8 persen) mengakses informasi pemilu melalui media sosial. Informasi yang paling banyak diakases adalah berita yang berkaitan dengan calon presiden dan wakil presiden. Perilaku pencarian informasi pemilih pemula di Kota pekanbaru mencakup tahapan starting,
The phenomenon of anonymous self-disclosure on social media is currently increasingly found, one of which is on social media Twitter. The @collegemenfess Twitter account is an autobase account that is widely used as a medium for student self-disclosure, especially about college issues and campus life.The purpose of this study was to determine the form of areas and motives of self-disclosure and cyber culture formed on the autobase @collegemenfess account. The study used descriptive qualitative methods. The Data in this study were obtained through interviews with 5 informants and observations on communication activities in cyberspace Twitter account @collegemenfess. The results showed that there were two forms of johari Window area that occurred in the self-disclosure in the @collegemenfess account, which occurred in the open area and the blind area. Furthermore, it is known that there are five motives for users to do self-disclosure, the @collegemenfess account is anonymous, users are afraid to tell stories with others directly, to share information and experiences, to overcome problems and get a better understanding, and motivation and actualization. The study also found five levels of cyber culture formed, namely the first level of media space, where the @collegemenfess account uses Twitter as a medium. Second, the level of media documents, where the media documents in this account are the access, interaction, activities and responses from users. Third, the media object level, where the @collegemenfess account is used as a place to discuss such as exchanging stories and expressing yourself. Finally, the experience level, which is the reason the account owner created this account to provide a communication platform for students and user communication culture using an anonymous identity.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media sosial terhadap perubahan sistem nilai masyarakat Melayu di Kota Pekanbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan eksplanatif untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diedarkan kepada 166 orang masyarakat melayu yang diambil dengan teknik unknown population. Analisis data dilakukan melalui skala Likert dengan 4 option. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan antara penggunaan media sosial yang diukur melalui indikator frekuensi dan durasi terhadap sistem nilai masyarakat Melayu di Kota Pekanbaru. Ada faktor lain yang tidak dilihat dalam penelitian ini yang secara signifikan memberikan andil dalam mempengaruhi sistem nilai masyarakat Melayu. Perubahan tersebut lebih kepada hal-hal yang bersifat positif dan mengarah pada penguatan penerapan sistem nilai yang telah dianut oleh masyarakat Melayu selama ini.Kata Kunci: media sosial, sistem nilai, masyarakat melayu
Bengkalis adalah salah satu kabupaten yang memiliki jumlah Industri Kecil dan Menengah (IKM/UKM) terbanyak di Provinsi Riau. Namun demikian beberapa tahun belakangan perolehan laba dari IKM/UKM di wilayah tersebut telah mengalami penurunan. Kondisi ini menjadikan IKM/UKM tersebut dituntut untuk lebih gencar melakukan kegiatan promosi agar produk-produk dari daerah tersebut lebih banyak dikenal dan dibeli oleh konsumen. Penggunaan media sosial sebagai media promosi sangatlah penting untuk diterapkan guna meningkatkan penjualan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pendampingan tentang penerapan pemasaran melalui media sosial (social media marketing) sebagai media promosi untuk produk-produk yang dihasilkan oleh pengusaha IKM dan juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di Kabupaten Bengkalis. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat bulan dengan kegiatan utama dilaksanakan di kantor Disperindag Kabupaten Bengkalis. Peserta yang hadir lebih dari empat puluh orang yang terdiri dari para pengusaha IKM yang ada di Bengkalis serta para staf dan pegawai Disperindag itu sendiri. Respon yang positif telah diberikan para peserta atas kegiatan tersebut. Dari kegiatan ini diketahui bahwa tidak seorang pun dari peserta yang menggunakan media sosial sebagai media promosi produk mereka. Sebagian besar peserta juga belum memiliki pengetahuan yang baik dalam menggunakan teknologi informasi berbasis internet. Melalui kegiatan pendampingan ini, para pengusaha IKM mendapatkan pengetahuan baru serta kemampuan awal dalam penerapan social media marketing yang sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha terutama dalam hal promosi produk mereka.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.