This article aims to explain and describe the steps of the SKL KI KD analysis in the hope of helping teachers to harmonize the KD demands on the curriculum with KI achievement. Using one of the KD-3 and KD 4 examples of the 7th grade junior high school science subjects, the results obtained were that KD-3 was quite harmonious based on the thinking process dimensions and the knowledge dimensions of Anderson's Taxonomy. Although the level of KD-3 can be raised to the evaluation stage (C5) with dimensions of metacognitive knowledge, KI demands for junior high school / MTs are sufficient to procedural knowledge. Whereas in KD-4 using Dyer's taxonomy is included in the realm of abstract skills but can be said to be sufficiently aligned for the achievement of KI-4 in the concrete domain.  Keywords: SKL KI KD Analysis, Knowledge Taxonomy (Anderson), Psychomotor Taxonomy (Dyer-Dave-Simpson).

This paper describes career development for educators through different functional promotions. School/madrasah supervisor is one functional position that can be filled by educators as a career development form or promotion. Based on the regulations study related to the requirements assessment of being a school /madrasah supervisor and professional development based on competencies that must be possessed, it can be concluded that a school/madrasah supervisor is a career path that can be achieved by active, dynamic teachers which experienced as representatives or headmaster. Key Words: School /Madrasah Supervisor, Career Development.

Penelitian ini didasari atas rendahnya kompetensi profesional guru. Padahal Peraturan Menteri Pendidikan tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru sudah berjalan empat belas tahun, hal ini dibuktikan dengan hasil uji kompetensi guru tahun 2017, 2018, dan 2019. Upaya meningkatkan kompetensi profesional guru melalui pelatihan jarak jauh dengan pola pendekatan heutagogi. Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis stastatistik deskriptif maupun stastistik inferensial. Data yang diolah dikumpulkan melalui serangkaian tes, proses, dilengkapi dengan triangulasi melalui angket. Hasil temuan secara analisis deskriptif bahwa hasil tes menunjukkan bahwa tes awal 41,50 < 78,19 sebagai hasil tes akhir, sehingga terdapat perbedaan rata-rata nilai yang positif.  Sementara itu, hasil anaslisis inferensial menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,398 dengan nilai signifikansi (Sig.) 0,029. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara hasil sebelum dan seteleh treatment terdapat perbedaan yang positif sebagai hasil pelatihan dengan pola pendekatan heutagogi memiliki dampak positif terhadap peningkatan kompetensi profesional. Dari hasil triangulasi juga penelitian ini menemukan peran pengalaman dan motivasi turut mendorong hasil pelatihan. Sehingga penelitian ini menyatakan bahwa pelatihan jarak jauh dengan pola pendekatan heutagogi memiliki dampak positif terhadap peningkatan kompetensi profesional guru. tersebut