Peningkatan Kompetensi Profesional Guru melalui Pelatihan Jarak Jauh dengan Pendekatan Heutagogi dalam masa Pandemik Covid-19

Abstract

Penelitian ini didasari atas rendahnya kompetensi profesional guru. Padahal Peraturan Menteri Pendidikan tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru sudah berjalan empat belas tahun, hal ini dibuktikan dengan hasil uji kompetensi guru tahun 2017, 2018, dan 2019. Upaya meningkatkan kompetensi profesional guru melalui pelatihan jarak jauh dengan pola pendekatan heutagogi. Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis stastatistik deskriptif maupun stastistik inferensial. Data yang diolah dikumpulkan melalui serangkaian tes, proses, dilengkapi dengan triangulasi melalui angket. Hasil temuan secara analisis deskriptif bahwa hasil tes menunjukkan bahwa tes awal 41,50 < 78,19 sebagai hasil tes akhir, sehingga terdapat perbedaan rata-rata nilai yang positif. Sementara itu, hasil anaslisis inferensial menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0,398 dengan nilai signifikansi (Sig.) 0,029. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara hasil sebelum dan seteleh treatment terdapat perbedaan yang positif sebagai hasil pelatihan dengan pola pendekatan heutagogi memiliki dampak positif terhadap peningkatan kompetensi profesional. Dari hasil triangulasi juga penelitian ini menemukan peran pengalaman dan motivasi turut mendorong hasil pelatihan. Sehingga penelitian ini menyatakan bahwa pelatihan jarak jauh dengan pola pendekatan heutagogi memiliki dampak positif terhadap peningkatan kompetensi profesional guru. tersebut

Implementation of Kurikulum Merdeka in Integrated Islamic School

“…Data collection techniques using observation, and documentation both to the headmaster and teachers before and after learning, as Cresswell's opinion in Prawira (Prawira & Rachmawati, 2022). This study employed qualitative data analysis methods, emphasizing a methodical justification of the findings of the investigation.…”

Meningkatkan Kemampuan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Melalui Kegiatan Pembinaan Dan Pembimbingan

“…Hal ini sebagaimana disampaikan Muhammad bahwa pengawas prefesional harus memiliki kemampuan menginspeksi guru dan kepala sekolah (Muhammad, 2015) Tugas pokok advising (memberi advis/nasehat) meliputi advis mengenai sekolah sebagai sistem, memberi advis kepada guru PAI tentang pembelajaran yang efektif, memberi advis kepada kepala sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi advis kepada tim kerja dan staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah, memberi advis kepada orang tua siswa dan komite sekolah terutama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Hal ini sebagaimana dikemukakan Sudin tentang perlunya supervisi akademik (Sudin, 2008) dan (Prawira & Rachmawati, 2022) sebagai salah satu tugas pokok monitoring/pemantauan meliputi tugas: memantau penjaminan/ standard mutu pendidikan, memantau penerimaan siswa baru, memantau proses dan hasil belajar siswa, memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat guru PAI dan staf sekolah, memantau hubungan sekolah dengan masyarakat, memantau data statistik kemajuan sekolah , memantau program-program pengembangan sekolah.…”

Kompetensi Guru Profesional: Potret Perjuangan Pendidikan Islam Syekh Jalaludin

“…Solikhulhadi menyimpulkan bahwa kepala sekolah dapat menerapkan strategi formal dan nonformal sebagai cara untuk meningkatkan kompetensi guru (Solikhulhadi, 2021). Strategi lainnya adalah dengan memberikan dukungan kepada guru yang hendak mengikuti kegiatankegiatan peningkatan kompetensi seperti mengikuti pelatihan teknologi dan informasi untuk meningkatkan kompetensi digital (Habibah, 2022) dan pelatihan dalam jaringan (daring) terfokus pada salah satu jenis kompetensi (Prawira & Rachmawati, 2022), hingga penyediaan sarana dan prasarana yang berdimensi teknologis (Hasyim et al, 2021). Temuan penelitian itu tidak hanya menginformasikan peran kepala sekolah, tapi juga peran aktif guru.…”

“…Jika dikaitkan dengan konteks kekinian, maka kemampuan adaptasi itu dapat terwujud dalam hal berbeda yang dapat guru lakukan secara mandiri. Hal ini sejalan dengan beberapa temuan penelitian yang menemukan bahwa peran aktif guru dalam meningkatkan kompetensinya pada era digitalisasi adalah dengan mengikuti pelatihan terfokus tentang teknologi dan informasi (Habibah, 2022), pelatihan daring (Prawira & Rachmawati, 2022) dan merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilakukan secara berkala (Hartanto, 2015).…”