Penelitian ini dilakukan dengan rancang bangun dan perekayasaan prototipe mesin kempa panas (hot press) yang dapat menghasilkan lembaran komposit. Adapun tujuan dari kegiatan ini, adalah mendapatkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan sifat mekanik dari komposit. Mesin kempa panas hasil rekayasa dilakukan kalibrasi temperatur pada 7 (tujuh) tingkat temperatur dengan 5 (lima) titik lokasi pada masing-masing pelat pemanas. Sedangkan eksperimen lapangan melalui pembuatan komposit dengan komposisi: 80% serat limbah pemintalan kapas dan 20% low melt. Percobaan dalam pembuatan komposit ini melalui proses pres-panas pada bahan baku berbentuk lembaran nirtenun (nonwoven) dengan ukuran 30cm x 30cm. Hasil percobaan terhadap mesin kempa panas hasil rekayasa tersebut menunjukkan mesin tersebut dapat digunakan dengan maksimal sampai dengan temperatur 200 o C dengan gaya tekan 12 ton. Hasil percobaan dan pengujian terhadap komposit yang diproses melalui mesin kempa panas pada temperatur 140 0 C, tekanan = 100 bar, dan waktu = 20 detik. Sifat mekanik dari komposit yang dihasilkan sebelum diproses, kekuatan tarik rata-rata sebesar 21,54 kgf, kemuluran rata-rata sebesar 12,23 mm, dan setelah diproses kekuatan tarik rata-rata menjadi 41,62 kgf, kemuluran rata-rata menjadi 18,03 mm. Melalui proses pengepresan dan pemanasan ini didapatkan kenaikan kekuatan tarik sebesar 93,23% dan kemuluran sebesar 47,40%. Dengan melihat hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh peningkatan kualitas mekanik dari proses pembuatan komposit berbahan dasar limbah pemintalan serat kapas melalui kombinasi temperatur dan tekanan dengan menggunakan mesin kempa panas ini.
Noise exposure could have a negative effect on humans in the form of hearing loss, sleep disturbances, high blood pressure and heart problems, respiratory and metabolic disorders, mental health disorders and cognitive impairment. So noise control efforts are needed. Noise control efforts was carried out by making porous absorber of noise control panel by utilizing abundant natural resources in the form of coconut fiber, utilization of PET fiber from textile waste (shoody fiber) and low melt polyester. From the test results obtained that all combinations meet the criteria for sound absorption from class B to E, and the results of maximum absorption are 0.88 absorption coefficient obtained by a combination of three layers between 50% coconut fiber, 20% shoody fiber and 30% low melt polyester.
ABSTRAKSebuah penelitian tentang estimasi ketidakpastian pengukuran pada uji kekuatan sobek kain metoda pendulum (Elmendorf). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai dan parameter-parameter sumber ketidakpastian pengukuran pada uji kekuatan sobek kain metoda pendulum (Elmendorf). Dalam mengestimasi ketidakpastian pengukuran diperlukan model pengukuran yang merupakan fungsi yang menghubungkan besaran yang sedang diukur dengan besaran masukan. Pembuatan model pengukuran memerlukan pemahaman tentang proses utama dan hubungannya dengan besaran yang diukur. Proses utama uji sobek kain metoda pendulum (Elmendorf) yang berpengaruh pada besarnya gaya yang dibutuhkan untuk meneruskan sobekan adalah pemolaan dengan pola contoh uji (d), pemberian sobekan awal (s) hasil uji sobek kain (F) dan metoda uji (b). Dengan meneliti proses utama tersebut diperoleh formulasi perhitungan gaya sobek yang mengkaitkan faktor-faktor tersebut, yaitu: FS = F . ( ) . Mengacu pada formulasi tersebut maka komponen-komponen ketidakpastian pengukuran dapat diidentifikasi, yaitu: repeatability hasil uji, penunjukan gaya pada alat uji sobek (Elmendorf), panjang contoh uji, panjang sobekan yang diteruskan, panjang sobekan awal dan konstanta ketetapan ukuran pada metode uji (SNI ISO 13937-1:2010). Dari keenam komponen tersebut yang memberikan kontribusi yang cukup besar pada ketidakpastian pengukuran yang dihasilkan adalah ketidakpastian repetability hasil pengujian, ketidakpastian panjang sobekan yang diteruskan dan ketidakpastian konstanta. Dengan diketahuinya faktorfaktor ketidakpastian, maka ketidakpastian pengukuran uji kekuatan sobek kain metoda pendulum (Elmendorf) dapat diestimasi.Kata kunci: ketidakpastian pengukuran, gaya sobek, Elmendorf ABSTRACT A research on the estimation of measurement uncertainty at test fabric tear strength pendulum method (Elmendorf ). The purpose of this study is to get a value, and a source of uncertainty parameters measurements on test fabric tear strength pendulum method (Elmendorf). In measurement uncertainty estimating is required measurement model which is a function that relates the measurand and input parameter quantities. Measurement modeling requires an understanding of the mainprocess and its relationship with the measurand. The main process of determination tear force using ballistic pendulum (Elmendorf), which affects the amount of required tear force were the patterning of the pattern of the specimen(d), the provision ofinitialtear(s) test tear results (F) andtestmethod(b). By examining the main process obtained the formulations of tear force calculations that related to these factors, was FS = F . ( ) . Referring to the formulation of the measurement uncertainty factors can be identified, that were uncertainty of test result repeatability, uncertainty of tear test apparatus, uncertainty of the length of sample, uncertainty of the length of initial tear, uncertainty of the tear length continued, and uncertainty of constants determination of test method (SNI ISO 13937-1:2010). From th...
Kenyamanan taktil merupakan salah satu aspek yang menentukan kenyamanan pada pakaian secara keseluruhan. Dalam studi ini, performa kenyamanan taktil pada tiga variasi kain rajut single jersey yang mengandung serat biduri, yaitu: thermolite-biduri (TB) 50%:50%, micropolyester-biduri (MB) 50%:50%, dan excelbiduri (EB) 50%:50%, dibandingkan terhadap kain kapas (K) 100% dan poliester (PES) 100%. Kelima jenis kain tersebut juga divariasikan menjadi dua jenis kerapatan jeratan, yaitu rendah dan tinggi. Karakteristik kenyamanan taktil dievaluasi dengan menggunakan alat uji fabric touch tester (FTT). Hasil uji menunjukkan bahwa berdasarkan kriteria nilai primary sensory index (PSI), kain rajut dengan konstruksi kerapatan tinggi dapat menghasilkan nilai smoothness (kehalusan permukaan), softness (kelembutan), dan kenyamanan taktil total yang lebih baik dibanding kerapatan rendah. Kain rajut MB dengan komposisi campuran serat biduri 50% dan poliester microfiber 50% berpotensi menghasilkan karakteristik kenyamanan taktil dan softness yang lebih baik dibanding kain lainnya, termasuk kapas dan poliester 100%. Semua kain rajut biduri berkerapatan tinggi memiliki nilai warmness yang lebih tinggi daripada kain kapas dan poliester 100% sebagai pembanding. Kain rajut TB dengan komposisi campuran serat biduri 50% dan thermolite 50% memiliki nilai warmness yang paling baik dibandingkan dengan kain lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.