Stunting or short is a condition that describes the nutritional status of undernutrition that has a chronic nature during the growth and development of children from the beginning of life which is presented with a z-score of height for age less than minus two standard deviations based on growth standards according to the World Health Organization. Objective: to determine the relationship between family economic income and maternal education level on the incidence of stunting. This study uses an analytical study method with a cross sectional approach. The data instrument used in this study is a checklist sheet. The sampling technique used was purposive sampling technique. The number of samples in this study were 30 toddlers who met the criteria. Analysis of the data used in the form of univariate and bivariate. The results of this study indicate that of the 30 respondents who have been collected data, the results of the p value of 0.131 are the relationship between family economic income and the incidence of stunting. The relationship between maternal education and the incidence of stunting with a p value of 0.003 based on the results of the chi-square value. Conclusion: There is no significant relationship between family economic income and the incidence of stunting, and there is a significant relationship between maternal education and the incidence of stunting.
Sayur merupakan salah satu kelompok makanan yang sangat baik untuk kesehatan anak usia pra sekolah dan sebagai sumber zat gizi bagi kesehatan manusia, kurangnya konsumsi sayur pada anak dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Karena anak bisa memiliki peluang besar untuk menderita gizi buruk. Pada dasarnya ada cara untuk meningkatkan konsumsi sayur pada anak yaitu mendongeng. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode mendongeng terhadap peningkatan konsumsi sayur pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di TK Arimbi Palembang 2022. Desain penelitian ini adalah desain Eksperimen. Sampel penelitian ini adalah anak PAUD usia 3-6 tahun yang diperoleh dengan teknik purposive sampling dengan populasi 30 anak PAUD dan sampel 15 anak. Kegiatan mendongeng diberikan 3 kali dalam 1 minggu kepada sample. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum metode mendongeng digunakan, terdapat 8 anak (53,3%) dalam kategori cukup, dan 7 anak (46,7%) dalam kategori kurang. Sedangkan setelah dilakukan metode mendongeng, terdapat 9 anak (60%) dalam kategori baik, dan 6 anak (40%) dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji-t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan p-value < 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan antara pengaruh metode mendongeng terhadap peningkatan konsumsi sayur.
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan kehamilan muda. Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron dan dikeluarkan hormon gonodotropine plasenta. Perubahan hormon-hormon inilah yang menyebabkan timbulnya gejala pusing dan mual muntah terutama pada kehamilan trimester pertama. Jahe dan daun mint dapat mengurangi mual muntah karena mengandung minyak atrisi yang memblokir reflek muntah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan frekuensi mual muntah pada ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan permen jahe dan permen mint. Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 orang ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum yang berada di BPM Ferawati Palembang pada tahun 2021. Sebelum dibarikan perlakuan, ibu hamil diberikan kuesioner untuk mengetahui frekuensi mual muntah sebelum setelah itu masing – masing kelompok diberikan perlakuan selama 7 hari kemudian diukur kembali frekuensi mual muntah setiap responden. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji indepent t-test untuk mengetahui rerata frekuensi mual muntah sebelum dan setelah dilakukan perlakuan. Hasil penelitian menunjukan nilai p value 0,000 < α 0,05, artinya ada perbedaan rata-rata frekuensi mual muntah antara kelompok permen jahe dan permen mint. Dengan mean rank (1,40) pada kelompok permen jahe dan (2,50) pada kelompok permen mint. Dengan demikian kelompok pemberian permen jahe lebih efektif dibandingkan dengan pemberian permen mint.
The period of infancy and toddler is an important period in the growth and development of children. It is very important for parents to know the child’s developments as a basis for knowing further developments. The purpose of this study was to determine the relationship of maternal knowledge on the interpretation of the results of KPSP children aged 0-24 months at BPM Sagita Darma Sari Palembang. The design of this research is quantitative descriptive with cross sectional approach with a sample of 88 respondents selected by purposive sampling. Data collection by questionnaire and processed by Spearman rank test. The results of this study indicate that there is a significant relationship between mother's knowledge and KPSP interpretation of children aged 0-24 months whose p value = 0,000 is smaller than a 0.05 (p va). Researchers recommend that health workers, especially at BPM Sagita Darma Sari Palembang to further enhance the early detection of child growth and development, so that if there is a delay in the development of children can take precautionary steps earlier.
Metode zilgrei terdiri atas latihan pernafasan, gerakan maupun posisi yang dapat membuat otot panggul menjadi selaras dan persalinan dapat berjalan lancar Endorphin massage merupakan sebuah terapi sentuhan/ pijatan ringan yang diberikan pada wanita hamil saat menjelang persalinan. Hal ini dilakukan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman. Apabila metode zilgrei dan endorphin massage dikombinasikan menjadi suatu metode yang menggabungkan gerakan, perubahan posisi, latihan pernapasan, dan pijatan ringan yang dipersiapkan sejak kala I persalinan diharapkan kerja otot-otot panggul yang saling berkaitan menjadi selaras sehingga mulut rahim tidak kaku, dan adanya potensi otot-otot rahim untuk mendorong janin menuju jalan lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Kombinasi Metode Zilgrei dan Endorphin Massage Terhadap Lama Kala I Fase Aktif Pada Ibu Inpartu. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan penelitian Postest Only With Control Group Design. Hasil peneletian didapatkan Hasil uji T-Test secara komputerisasi didapatkan nilai P Value 0.003 < α (0,05) berarti Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara kombinasi metode zilgrei dan endorphin massage terhadap lama kala I fase aktif pada ibu inpartu primigravida di BPM Choirul Mala dan BPM Fauziah Hatta. Jumlah rata-rata lama kala I fase aktif pada ibu bersalin pada kelompok perlakuan yaitu 183 menit (3 jam 3 menit). Jumlah rata-rata lama kala I fase aktif pada ibu bersalin pada kelompok kontrol yaitu 255.70 menit (4 jam 15 menit).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.