Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan kehamilan muda. Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron dan dikeluarkan hormon gonodotropine plasenta. Perubahan hormon-hormon inilah yang menyebabkan timbulnya gejala pusing dan mual muntah terutama pada kehamilan trimester pertama. Jahe dan daun mint dapat mengurangi mual muntah karena mengandung minyak atrisi yang memblokir reflek muntah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan frekuensi mual muntah pada ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan permen jahe dan permen mint. Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 20 orang ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum yang berada di BPM Ferawati Palembang pada tahun 2021. Sebelum dibarikan perlakuan, ibu hamil diberikan kuesioner untuk mengetahui frekuensi mual muntah sebelum setelah itu masing – masing kelompok diberikan perlakuan selama 7 hari kemudian diukur kembali frekuensi mual muntah setiap responden. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji indepent t-test untuk mengetahui rerata frekuensi mual muntah sebelum dan setelah dilakukan perlakuan. Hasil penelitian menunjukan nilai p value 0,000 < α 0,05, artinya ada perbedaan rata-rata frekuensi mual muntah antara kelompok permen jahe dan permen mint. Dengan mean rank (1,40) pada kelompok permen jahe dan (2,50) pada kelompok permen mint. Dengan demikian kelompok pemberian permen jahe lebih efektif dibandingkan dengan pemberian permen mint.
According to WHO estimates in 2008, 499 million new cases of curable STI (syphilis, gonorrhea, chlamydia and trikomoniasis) takes place every year around the world in adults aged 15-49 years. These figures do not include extra health burden caused by HIV and other viruses such as HSV IMS. The design that was used in the preparation of analytical research methods is by using a Cross-sectional approach in simple random sampling, with the number of respondents to be 65. The research and discussion of the 65 respondents, a total of 20 respondents (30.8%) good knowledge level and 45 respondents (69,2%) level of knowledge. Of the 5 variables are examined, there is one variable that meaningful socio-economic value of the obtained p = 0.05 (≤0.05), and 4 other variables was not meaningfully. There is a meaningful relationship between the socioeconomic level of knowledge of women sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases (STDS), whereas other characteristics such as age, experience, the status of residence and source of information on the absence of a meaningful relationship with the level of knowledge of female sex workers (WPS) against sexually transmitted diseases. Therefore this research as a basis to improve the quality of service type to the community in order to be able to empower communities especially the society became a target in the health establishments. Menurut 2008 WHO memperkirakan, 499 juta kasus baru IMS dapat disembuhkan (sifilis, gonore, klamidia dan trikomoniasis) terjadi setiap tahun di seluruh dunia pada orang dewasa berusia 15-49 tahun. Angka-angka ini tidak termasuk beban kesehatan tambahan yang disebabkan oleh HIV dan IMS virus lainnya seperti HSV. Desain yang digunakan dalam penyusunan ini adalah metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional secara simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 65. Hasil penelitian dan pembahasan dari 65 responden, sebanyak 20 responden (30,8%) tingkat pengetahuan baik dan 45 responden (69,2%) tingkat pengetahuan kurang baik. Dari 5 variabel yang diteliti, terdapat satu variable yang bermakna yaitu sosial ekonomi diperoleh nilai p = 0,05 (≤0,05), dan 4 variabel lainnya tidak bermakna.Terdapat hubungan yang bermakna antara sosial ekonomi dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual (PMS), sedangkan karakteristik lainnya seperti umur, pengalaman, status tempat tinggal dan sumber informasi tidak adanya hubungan yang bermakna dengan tingkat pengetahuan wanita pekerja seks (WPS) terhadap penyakit menular seksual. Untuk itu penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukkan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat agar lebih bisa memberdayakan masyarakat terutama masyrakat yang menjadi binaan di instansi kesehatan tersebut
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.