Pesantren di Indonesia berdiri sebagai penjaga tradisi dan budaya Islam. Sejak zaman prakolonial sampai sekarang pesantren memainkan peran penting dalam membangun masyarakat. Kiai sebagai tokoh utama di pesantren menentukan eksistensi pesantren. Oleh karena itu pesantren harus dilestarikan. Makalah ini membahas upaya pelestarian pesantren melalui regenerasi. Secara khusus pada model regenerasi yang digunakan oleh pesantren di Bogor. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode survei. Data dianalisis dari bahan yang dikumpulkan berdasarkan penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian ini menemukan bahwa kiai pesantren di Bogor banyak melakukan regenerasi model keturunan. Kepemimpinan di pesantren diwarisi dari kiai sebagai pendiri kepada anaknya atau menantu. Untuk melestarikan kekuasaan kiai menyiapkan pengganti sejak dini. Ini disebut sebagai kaderisasi. Upaya ini meliputi penentuan nilai dasar, pelaksanaan program dan evaluasi. Nilai dasar yang diharapkan dari kader mencakup akhlak, ibadah, keilmuan, manajerial dan dedikasi. Program kaderisasi mencakup pendidikan dan penugasan. Evaluasi meliputi pendekatan pribadi dan manajerial.
Education in a country cannot be separated from its social and cultural history. Indonesia as a country with the majority of the population is Muslim, with its diversity of races, tribes and cultures, of course, it affects the development of education itself. Pesantren is a typical education model in Indonesia in addition to other Islamic education models, from elementary to Islamic tertiary education, both public and private. The role of Ulama plays an important role in the development of Islamic education, starting from the Walisongo era until today. Likewise with the Russian State, after the collapse of the Soviet Union and the establishment of the Russian Federation. Gradually, Islamic education in Russia is developing, from elementary, secondary and tertiary levels. The Russian Mufti Council has an important institution whose goal is to advance Islam in Russia. Islamic education according to Ahmad Tafsir is guidance that is taught so that it can develop maximally in accordance with Islamic teachings, namely the Koran and hadith, through experience, knowledge, skills, skills, so that students are expected to be able to recognize, understand, appreciate and believe in Islamic teachings. This research is a field research, which seeks to describe the role of education in the development of Islam, through various literature studies, and various sources related to the depth of the theory of Islamic education in both Indonesia and Russia. The results of the first study found that Islamic education was very influential on the development of Islam both in Indonesia and Russia, the two Ulama greatly contributed to the development of Islam in both countries, third, the socio-cultural and political conditions of the two countries played a very important role in developing Islam in both countries.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengelolaan kelas guru untuk dapat memberikan peran dalam peningkatan motivasi belajar siswa dengan kondusif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Penelitian bertujuan untuk dapat memperoleh data empirik mengenai pengaruh pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif kuantitatif. Populasi yang diambil adalah siswa kelas VIII-Putri MTs Ummul Quro Al-Islami yang berjumlah 346 dengan sampel 50% dari populasi adalah sebanyak 173 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Hasil penelitian menunjukkan secara umum persentase Pengelolaan kelas sebesar 34% dengan kategori cukup baik dan nilai rata-rata 61,72, kemudian Motivasi belajar siswa sebesar 55% dengan kategori baik dan nilai rata-rata 54,72. Berdasarkan hasil analisis pada pembuktian hipotesis diketahui nilai T hitung lebih besar dari T tabel (5,647 > 4,275) maka dapat dikatakah bahwa adanya pengaruh secara signifikan antara pengelolaan kelas terhadap motivasi belajar siswa. Dengan tingkat pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat yaitu sebesar 15,7%.
Pendidikan di Indonesia melalui kurikulum 2013 memiliki core value karakter. Semua jenjang pendidikan dalam perencanaan dan prosesnya harus berorientasi pada mencetak manusia Indonesia yang berkarakter. Peran guru sebagai agen utama pendidikan sangat penting. Pendidikan karakter harus dimulai dari guru yang berkarakter. Makalah ini membahas profil guru yang mampu mengoptimalkan manajemen pendidikan karakter pada peserta didik. Secara khusus model utama guru berkarakter adalah Nabi Muhamamd S.A.W. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode library research. Data dianalisa dari bahan kepustakaan. Penelitian ini menemukan bahwa empat karakter utama Nabi Muhammad S.A.W. menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi seorang guru. Keberhasilan Nabi Muhammad menjalankan pendidikan karakter karena beliau menjadi contoh. Untuk mengoptimalkan manajemen pendidikan karakter pada peserta didik seorang guru harus cerdas/fathonah, jujur/shidiq, tanggungjawab/amanah dan komunikatif/tabligh.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.