Generasi bangsa yang cerdas dan memiliki akhlak baik serta berkepribadian Indonesia dapat diwujudkan melalui pendidikan karakter. Suatu bangsa agar mempunyai karakter, pembalajaran PKn sangat dibutuhkan khususnya anak usia dasar untuk menumbuhkan sikap warga negara yang diharapkan bangsa dan bertujuan untuk membentuk karakter siswa untuk bersikap, bertindak, berfikir, berinteraksi, dan berkembang, berpartisipasi aktif, serta mempunyai tanggung jawab diri dan lingkungannya, masyarakat, juga dalam berbangsa dan bernegara. Penelitian berjudul “Penanaman Karakter Smart Young And Good Citizen Untuk Anak Usia Sekolah Dasar” dengan tujuan untuk menanamkan karakter sebagai warga negara yang baik. Dalam pembelajaran PKn, terdapat suatu target utama yakni sebagai bekal pengetahuan, membina sikap dan perilaku, serta latihan keterampilan menjadi warga negara yang demokratis, taat asas, dan taat hukum dalam kehidupan lingkungan masyarakat. Warga negara muda merupakan calon pemimpin masa depan, maka dari itu penanaman karakter perlu dibekali sejak dini hal ini sangat penting dan menjadi suatu kewajiban untuk terus menerus dilakukan oleh keseluruhan warga negara untuk harapan dan masa depan bangsa Indonesia. Warga negara yang mempunyai keterampilan dan sikap akan menjadikan dirinya sebagai warga negara yang berkomitmen. Maka dari itu, pentingnya pembelajaran PKn untuk membangun genarasi muda smart and good citizen. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode studi literatur yang mana penelitian artikel ini berbasis pada jurnal, buku, dan lain lain
Pendidikan kewarganegaraan bagi suatu negara-bangsa merupakan proses pembinaan, penanaman, dan pewarisan nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan yang diselenggarakan dalam lingkungan pendidikan, karena pendidikan dipandang memiliki peranan penting dan strategi dalam pembangunan bangsa. Dalam perkembangannya di Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perubahan dan penyempurnaan sejak zaman Orde Lama (1950-1966), Orde Baru (1966-1998), dan Orde Reformasi (1998-sekarang). Artikel ini membicarakan pentingnya dilakukan reaktualisasi dalam Pendidikan Kewarganegaraan bagi generasi milenial. Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan secara luas mencakup proses penyiapan generasi muda guna mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus, peran pendidikan termasuk di dalamnya sekolah, pengajaran dan belajar, dalam proses penyiapan warga negara tersebut. Generasi milenial sebagai bagian dari anak bangsa Indonesia diharapkan dapat memahami pendidikan kewarganegaraan dan menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama, walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.
Setiap anak memiliki dasar kecerdasan yang berbeda. Salah satu tokoh psikolog yaitu Howard Gardner mengemukakan tentang teori kecerdasan majemuk. Teori ini sangat membantu peserta didik yang tidak memiliki kesempatan dalam dunia akademik yang ditunjang dengan teori kecerdasan majemuk. Perkembangan era revolusi industri 4.0 juga mampu mengubah model pembelajaran peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang manajemen pembelajaran dalam rangka pengembangan kecerdasan majemuk peserta didik. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak yang tidak cerdas dalam akademik mempunyai kecerdasan lain yang dapat menunjang proses pembelajarannya. Salah satunya dengan menggunakan metode role play dan brainstorming. Dampak dari penelitian ini yaitu peserta didik dapat mengeksplor ide-ide pada kecerdasan majemuk yang dimilikinya. Metode role play dan brainstorming cukup efektif dalam pembelajaran peserta didik, namun kekurangan dalam metode brainstorming adalah peserta didik belum terbiasa menyampaikan pendapat pada saat pembelajaran berlangsung
The purpose of this study is to describe the application of literacy with the AIH technique (reasons, content and wisdom) to foster interest in reading in elementary school students. The approach used in this research article is a qualitative approach with case studies through data collection methods based on interviews, observation and documentation. The data analysis technique for this research is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study prove that the class teacher has used the concept of a culture of reviewing books or reading using the AIH method and proving that this method is suitable for application at the elementary education level to increase students' interest in reading. And this concept matches the level of early literacy and basic literacy in students.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.