INTRODUCTION Commiphora africana commonly referred to as African myrrh, is a shrub of the family Burseraceae. It has short lateral branches and forms small clusters of leaves at the end of the apex of the branches. It has wide geographic distribution in Africa, Asia and Middle East. In Nigeria it is found in the northern region, most commonly used to treat wide range of ailments. Different parts of C. africana like the bark, roots, leaves and fruit are used for in the treatment depending on the ailment (Kokwaro, 2009; Akor and Anjorin, 2009) In Nigeria and many other developing countries, 80% of the population depend on indigenous medicinal plants as herbal remedies to treat infectious diseases, especially in the rural communities where availability and easy access to good synthetic drugs is still a problem for their primary health needs (Lifongo et al., 2014). Moreover, the global health threat posed by drug resistance/failure and the slow pace of drug discovery and manufacture has made study of medicinal plants key in discovery of novel bioactive compounds. Nigerian scientists are now, with increased public awareness and improvements in methods, required to validate and gather information on the antimicrobial activities of indigenous medicinal plants as well as their bioactive compounds and safety (Nasir et al., 2015). MATERIAL AND METHODS Plant materials and Preparation Fresh leaves of Commiphora africana were collected at Gwale local government area of Kano state and authenticated at the Herbarium of the Department of Plant Biology Bayero University, Kano with voucher number BUKHAN 0114. The leaves were cut into pieces and air dried at room temperature for 10 days, after which it was grinded using sterile electric blender. The powder was stored in airtight bags for further use in extraction. Extraction of Plant Material The powdered leaves (30g) of C. africana were soaked in 300ml distilled water for aqueous extraction. Ethanol and petroleum ether extracts were obtained by soaking 30g of the powder in 300ml of each of the solvents. Crude extracts were then filtered using sterile Whatman No. 1 filter paper and concentrated with Rotary evaporator (Akinyemi et al., 2005).
Tumbuhan Bidara merupakan salah satu obat tradisional yang banyak digunakan secara empiris di masyarakat. Olehnya itu perlu dilakukan penelitian fitokimia dalam mendapatkan informasi ilmiah tentang kandungan senyawa aktif dalam tumbuhan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa aktif dan menganalisis efektivitas ekstrak daun Bidara (Zizipus Mauritiana L.) dalam meregenerasi sel kulit akibat luka bakar dalam berbagai variasi konsentrasi. Skrining fitokimia merupakan proses identifikasi senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan, meliputi senyawa alkaloid, flavanoid, tannin dan saponin. Berdasarkan hasil skrining diketahui bahwa ekstrak daun Bidara positif mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavanoid, tannin dan saponin. Uji efektivitas ekstrak daun Bidara merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan dengan menggunakan hewan uji kelinci dengan indikator luka bakar yang terdiri dari diameter luka dan persentase penyembuhan luka bakar. Hasil yang diperoleh pada masing-masing kelompok perlakuan dianalisis dengan menggunakan tekhnik uji beda ANOVA (rancangan Tuckey HSD). Berdasarkan uji ANOVA diperoleh nilai tidak signifikan 0,812 pada hari ke-7 , signifikan 0,025 pada hari ke-14, dan signifikan 0,008. pada hari ke- 21.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa bioaktif antimikroba ekstrak daun Sembukan (Paederia foetida L.) yang memiliki efektifitas terhadap Staphylococcus aureus dengan metode Bioautografi. Bahan uji dari penelitian ini adalah daun sembukan (Paederia foetida L.) dan sampel yang digunakan adalah Staphylococcus aureus. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Uji Senyawa Bioaktif Ekstrak Daun Sembukan (Paederia foetida L.) dapat memberikan efektifitas terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus pada ekstrak eter daun sembukan dengan nilai Rf 0,85 dengan zona hambat 4,75 mm, nilai Rf 0,82 zona hambat 6,5 mm, nilai Rf 0, 84 zona hambat 6,25 mm dan ekstrak n-Butanol nilai Rf 0,35 dengan zona hambat 5,25 mm, nilai Rf 0,47 zona hambat 6,75 mm, nilai Rf 0,37 zona hambat 9,5 mm.Kata kunci : Daun Sembukan (Paederia foetida L.), Staphylococcus aureus, Bioautografi
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek pemberian Oleum Ricini yang merangsang timbulnya diare dan untuk mengetahui efek pemberian infuse Daun Tapak dara yang diujikan pada hewan uji mencit yang diinduksi diare dengan berbagai variasi konsentrasi infus dan sebagai pembanding digunakan Pilokarpin dan Atropin sulfat, di mana setiap konsentrasi infus dan kelompok pembanding tersebut, diteliti efeknya terhadap system saraf otonom, seperti miosis, midriasis, vasodilatasi, vasokontriksi, eksoftalmus, kejang, salviasi, dan diare pada interval waktu 30, 60, 90 dan 120 menit, begitupun dengan kelompok kontrol ( Air suling ). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa infuse Daun Tapak dara dapat menghambat timbulnya diare dan menimbulkan efek pada system saraf otonom yaitu pada system saraf simpatis dengan konsentrasi 10% sebesar 48,7% dan pada system saraf parasimpatis sebesar 38%. Sedangkan untuk system saraf simpatis dengan konsentrasi 15% sebesar 64% dan pada sistem saraf parasimpatis sebesar 51,7%. Kata kunci : Daun Tapak dara ( Catharanthus roseus L.), Sistem Saraf Otonom, Hewan Uji Mencit
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.