Tulisan ini berupaya mengetahui pergumulan yang terjadi antara Agama dan Sains. Hipotesis yang diajukan adalah: Hubungan antara Agama dan Sains mengalami ketegangan dan variasi didalamnya. Ketegangan yang terjadi antara Sains dan Agama disebabkan karena perbedaan perspektif yang digunakan untuk memahami realitas sebagai sumber pengetahuan manusia. Kalau sains mendekati persoalan eksistensi melalui observasi dan eksperimen, sedangkan agama membangun landasan epistemologinya berdasarkan wahyu. Pada abad 19 dan sebagian besar abad 20, gagasan yang dominan adalah sains dianggap mampu memecahkan seluruh persoalan manusia, namun faktanya sains juga telah melahirkan senjata-senjata pemusnah massal dan polusi lingkungan, termasuk merusak keseimbangan aspek spiritual dan material dalam kehidupan manusia. Belakangan muncul para ilmuwan teolog dari beberapa agama yang berupaya mencari jalan tengah untuk menyelesaikan problematika kemanusiaan dan alam dengan menjembatani carut marut hubungan sains dan agama yang tampaknya belum berakhir.
Peningkatan motorik harus menjadi prioritas utama dalam pembelajaran anak usia dini baik melalui skill melipat, menarik garis dan menuang biji dapat meningkatkan motorik halus anak usia dini. hal ini semua membutuhkan desain pembelajaran baik pada komponen perenacanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi skill melipat, menarik garis dan menuang biji dalam meningkatkan motorik halus Anak usia dini di RA Dewi Masyithoh Muslimat NU Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan junis studi kasus.Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu (1).Wawancara mendalam (indepth interview), (2). Pengamatan peran serta dan (3). dokumentasi.sedangkan Model analisis data menggunakan analisis data Milles dan Huberman dengan pengecekan keabsahan menggunakan kriteria kredibilitas. Hasil ini menunjukkan bahwa (a) Perencaan skill diantaranya mengkroscek perencanaan kerja pada hari sebelumnya,membuat konsep untuk hasil belajar sebelumnya,menentukan permainan untuk menghidupkan pembelajaran, dan menentukan media pembelajaran,(b) Pelaksanaan skill, Pertama penerapan kultur keagamaan dalam proses pembelajaran Kedua, memaksimalkan peran dalam mengajar, seperti mengajak anak untuk menggunakan media-media yang ada disekitar lingkungan sekolah, memberikan stimulus untuk memacu skill dan kreatifitas anak, dan melakukan pendekatan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar. Ketiga, menyelingi pembelajaran dengan bernyanyi dan bermain. Keempat, memperhatikan efektifitas penggunaan media dan efektifitas waktu, Kelima, menfungsikan orang tua dalam pembelajaran skill tertentu,(c) Evaluasi skill melipat, evaluasi terhadap perencanan dan pelaksanaan pembelajaran skill dilakukan kepala sekolah pertama, Kontrol secara internal melalui pengawasan kinerja pada guru-guru. Kedua, kontrol kepuasan orang tua. Evaluasi yang dilakukan oleh guru berpedoman pada kurikulum yang berlaku, sedangkan evaluasi orang tua tua kepada anak di rumah adalah dengan mereview pembelajaran yang sudah dididapatkan di sekolah.
Dalam pendekatan kultural, pendidikan Islam diarahkan pada persoalan autentitas dan perubahan budaya yang berkembang dimasyarakat. Diharapkan pendekatan ini akan membantu mahasiswa untuk memahami baik tradisi-tradisi yang pernah terjadi, berikut dengan segala karakteristiknya, maupun persoalan-persoalan kontekstual yang terjadi di masyarakat. Untuk masuk ke dalam wilayah pengembangan sikap penerimaan kultural yang sadar terhadap perubahan, maka melalui pendekatan kultural, diharapkan akan melahirkan sistem pendidikan yang lebih berorientasi ke masa depan (future oriented), menuju transformasi sosial yang humanis dan transcendental. Pendidikan Islam, mau tidak mau harus mengubah wajahnya yang selama ini hanya bersifat doktrinal-formal-literal ke arah studi dan pendekatan kebudayaan dengan semangat untuk mencari nilai-nilai fundamental keagamaan Islam, terutama bagi para mahasiswa dan kalangan muda yang memiliki tingkat resistensi tinggi dalam menghadapi modernitas dan era globalisasi saat ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.