The average food consumption for potato commodities in Indonesia is 2.20 kg/capita/year, an increase of 9% from 2013. The need for potato consumption will increase as Indonesia's population increases. The growth rate of potato production is lower than that of potato consumption; therefore, it is necessary to increase potato productivity. The productivity level of potatoes in Indonesia is still low and fluctuates, with an average potato productivity of 18.23 tons/hectare. Increasing potato productivity can be done by increasing technical production efficiency or using certified seeds. The purpose of this study is to analyze the effect of using certified seed on the production and technical efficiency of potato farming in the Pangalengan district as one of the potato production centers in Bandung Regency. The technical efficiency analysis of the potato crop was performed using the Cobb-Douglas Stochastic Frontier Analysis production function with a total of 70 potato farmers as respondents, with details that 30 persons are using certified potato seed and 40 persons are using not certified potato seed. The results indicate that using certified potato seed has increased potato production. Overall, the average technical efficiency of potato production in the Pangalengan district is 70.10%, which means efforts to improve efficiency are still required. There is no significant difference in technical efficiency between potato farms using certified seed and not certified seed which means using certified potato seed has yet to be able to increase the technical efficiency of potato farms. One of the factors that significantly affect technical efficiency is land ownership status.
Pertanian menggunakan berbagai sistem untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tanaman. Efisiensi lahan dapat ditingkatkan dengan teknologi dan pola tanam. Polikultur merupakan salah satu sistem tanam untuk meningkatkan produktivitas buah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani kentang dengan sistem monokultur dan tumpang sari yang berlokasi di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani kentang dengan pola tanam tumpang sari memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya monokultur. Pendapatan total biaya yang diperoleh pada pola monokultur adalah Rp 105.563.346 dengan nilai R/C total biaya sebesar 2.24/ha dalam satu musim tanam. Sedangkan pada pola tanam tumpang sari dengan tanaman cabai total biaya yang diperoleh sebesar Rp 135.345.150 dengan nilai R/C dari total biaya sebesar 2.55/ha dalam satu musim tanam. Kesimpulannya adalah penanaman kentang dengan pola tanam tumpang sari lebih menguntungkan dari pada monokultur di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
Pertanian menggunakan berbagai sistem untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tanaman. Efisiensi lahan dapat ditingkatkan dengan teknologi dan pola tanam. Polikultur merupakan salah satu sistem tanam untuk meningkatkan produktivitas buah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani kentang dengan sistem monokultur dan tumpang sari yang berlokasi di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani kentang dengan pola tanam tumpang sari memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya monokultur. Pendapatan total biaya yang diperoleh pada pola monokultur adalah Rp 105.563.346 dengan nilai R/C total biaya sebesar 2.24/ha dalam satu musim tanam. Sedangkan pada pola tanam tumpang sari dengan tanaman cabai total biaya yang diperoleh sebesar Rp 135.345.150 dengan nilai R/C dari total biaya sebesar 2.55/ha dalam satu musim tanam. Kesimpulannya adalah penanaman kentang dengan pola tanam tumpang sari lebih menguntungkan dari pada monokultur di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.