Unit hydrograph is a popular method for predicting flood caused by rainfall in a catchment. This method has little flexibility to different storm, consequently the unit hydrographs produced differ considerably from storm to storm. This is partially due to the unit hydrograph method ignores the influence of antecedent soil moisture condition (AMC) on runoff generating processes. This paper presents the research result on the influence of AMC to peak discharge of observed unit hydrograph (q p-obs ). In this research the AMC is approached by parameter of soil moisture deficit (SMD) which has opposite meaning with the AMC. The SMD was represented by a variable of S c (storage capacity) that is the space volume remaining the soil moisture evaporated. The research was conducted using hydrologic data (rainfall, discharge, and evaporation) assembled from 4 upper basin surrounding Mount Merapi and Mount Rinjani. The research experiments were performed by deriving unit hydrographs using two methods, namely conventional method (Collins) producing observed unit hydrograph (HSobs) and simulation method using tank model of Yue and Hashino producing simulated unit hydrograph (HS sim ). The impact of Sc to the q p-obs was analyzed using peak discharge of HS obs and peak discharge of HS sim . The research result are concluded that: (1) the relationship between Sc and peak discharge of unit hydrograph showed that if the Sc increases (AMC decreases) then the peak discharge of HS obs decreases, (2) The formula of correction has exponential form of eksponensial (, with q p-obs-kor is peak discharge of corrected observed unit hydrograph (3) The average corrected observed unit hydrograph has the highest peak discharge than the peak discharge of Synthetic Unit Hydrograph of Nakayasu and the peak discharge of Synthetic Unit Hydrograph of Gama1.Keywords: AMC, observed unit hydrograph, tank model, corrected observed unit hydrograph Abstrak: Hidrograf satuan adalah salah satu cara untuk memperkirakan besarnya banjir di sungai akibat hujan pada suatu DAS. Hidrograf satuan sangat populer dan dipakai secara luas di dunia. Metode ini mempunyai fleksibilitas yang rendah terhadap hujan yang berbeda, sehingga hidrograf yang dihasilkan berbeda-beda pada setiap hujan. Hal ini diduga disebabkan antara lain karena teori hidrograf satuan mengabaikan pengaruh kondisi awal kelengasan tanah (antecedent soil moisture condition, AMC) pada proses penurunan hidrograf satuan. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang pengaruh AMC terhadap debit puncak hidrograf satuan observasi (q p-obs ). Dalam penelitian ini variabel AMC didekati dengan besaran defisit kelengasan tanah (soil moisture deficit, SMD) yang mempunyai makna berlawanan dengan AMC. SMD direpresentasikan dengan variabel Sc (storage capacity) yakni volume udara di dalam pori tanah yang ditinggalkan air karena terevapotranspirasi keluar. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan data hidrologi (hujan, debit aliran, dan evaporasi) yang dikumpulkan dari 3 DAS hulu (upper catchment) di k...
Zero runoff identik dengan suatu upaya untuk meminimalisir limpasan akibat hujan di permukaan lahan. Upaya ini digunakan sebagai bentuk mempercepat waktu kuras limpasan di dalam kawasan permukiman yang saluran drainasenya kurang berfungsi maksimal. Solusi untuk zero runoff di permukiam adalah menggunakan media lubang biopori. Lubang biopori merupakan salah satu bentuk teknologi tepat guna multifungsi, karena dapat mengurangi limpasan hujan sekaligus untuk konservasi air tanah dengan cara meresapkan air ke dalam tanah melalui lubang-lubang yang dibuat dengan ukuran tertentu. Bahan paving block bertujuan agar pekarangan/lahan menjadi rapi, bersih dan rata, namun mengurangi kemampuannya meresapkan air ke dalam tanah menjadi berkurang. Oleh karena itu dibutuhkan paving block biopori, yaitu paving block yang diberi lubang berukuran tertentu. Metode ini sangat cocok disosialisasikan dan diterapkan di pemukiman padat penduduk di suatu kawasan perkotaan. Hasil riset pendahuluan menunjukkan, bahwa lubang biopori mampu mereduksi genangan air akibat limpasan air hujan sebesar ± 15 % di awal musim hujan dan menurun menjadi ± 2% di akhir musim hujan, dengan laju peresapan air per lubang 3 liter/menit di awal musim hujan dan menurun menjadi ± 0,4 liter/menit di akhir musim hujan. Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang zero runoff dan biopori mampu meningkatkan pengetahuan warga masyarakat tentang cara pembuatan lubang biopori secara mandiri dan berbagai manfaatnya yang multifungsi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar Penerimaan Negara Bukan Pajak yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang ada pada tingkat Kementerian Hukum dan HAM – RI. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan sampel diperoleh dari laporan keuangan Kementerian Hukum dan HAM RI selama periode 2009 sampai dengan 2014. Metode yang di pakai untuk menguji hipotesis ini adalah memakai uji regresi berganda (multiple regression). Data diolah melalui aplikasi program SPSS version 19.0 dengan menggunakan menu regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerimaan Kekayaan Intelektual berpengaruh signifikan paling dominan terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak. Dimana Koefisien Penerimaan Kekayaan Intelektual sebesar 7,531, Berarti bahwa setiap peningkatan Penerimaan Kekayaan Intelektual sebesar 1% maka akan mengakibatkan kenaikan Penerimaan Kekayaan Intelektual sebesar 7,531%. Sedangkan koefisien Penerimaan Administrasi Hukum Umum hanya sebesar 1,317, yang berarti jika setiap peningkatan Penerimaan Administrasi Hukum sebesar 1% maka akan mengakibatkan kenaikan PNBP entitas sebesar1,317%. Dan yang paling kecil berdasarkan hasil SPSS yaitu Penerimaan Keimigrasian yang berarti bahwa setiap peningkatan Penerimaan Keimigrasian sebesar 1% maka akan mengakibatkan kenaikan PNBP entitas sebesar 0,369%. Berdasarkan hasil pengujian uji f, variable-variabel Penerimaan Kekayaan Intelektual, Penerimaan Administrasi Hukum Umum dan Penerimaan Keimigrasian secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Kementerian Hukum dan HAM RI, karena nilai signifikannya sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05.
Desa Tumpak terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Luas Desa Tumpak 3454 Ha dengan 80% berupa lahan kering. Dengan kondisi wilayah tersebut, maka masalah utama Desa Tumpak adalah terbatasnya sumber daya air. Produksi pertanian hanya pada musim penghujan, selebihnya lahan dibiarkan menganggur karena tidak tersedia air irigasi. Lokasi Desa Tumpak berdampingan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, sehingga Desa Tumpak berpotensi untuk menjadi kawasan penyangga KEK Mandalika terutama untuk mensuplai kebutuhan bahan makanan berupa sayur mayur yang diperlukan oleh hotel dan restauran. Oleh karena itu digagas untuk meningatkan produksi pertanian yang berkesinambungan yang setiap saat lahan bisa ditanami dengan cara menyediakan air irigasi dengan membangun sistem irigasi tetes. Prinsip sistem irigasi tetes adalah menyalurkan air langsung ke zona perakaran tanaman melalui jaringan pipa distribusi, dengan demikian dapat menghemat air karena dicegah kehilangan air yang berlebihan. Air dialirkan dari sumber air ke resevoir yang elevesainya lebih tinggi dari lahan pertanian. Air distribusikan secara gravitasi ke lahan melalui pipa utama dan pipa pembagi ke lahan. Pipa pembagi diberi lubang-lubang kecil untuk meneteskan air di lokasi tanaman. Jarak tiap lobang sesuai dengan jarak tanaman yang diairi. Sosialisai irigasi tetes di Desa Tumpak dilaksanakan di Aula Desa Tumpak yang dihadiri oleh 22 peserta yang terdiri atas perwakilan petani dan kepala dusun setempat. Sosialisai meliputi konsep dan cara pembuatan jaringan pipa irigasi tetes, dan dilengkapi dengan peragaan pembuatannya. Peserta sangat senang dan bersemangat untuk membangun jaringan pipa di lahan masing-masing. Peserta minta bimbingan lanjutan yang dipertimbangkan untuk kegiatan pengabdian berikutnya dan untuk kegiatan PKM.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran menyusun teks ulasan siswa kelas VII berdasarkan K-13, (2) pelaksanaan pembelajaran menyusun teks ulasan siswa kelas VII berdasarkan K-13, (3) penilian pembelajaran menyusun teks ulasan siswa kelas VII berdasarkan K-13. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian studi kasus dengan obejek penelitian yaitu guru bahasa Indonesia di MTs. Muhammadiyah 1 Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian yaitu (1) perencanaan pembelajaran menyusun teks ulasan siswa kelas VIII berdasarkan K-13, RPP yang dirancang oleh guru telah sesuai dengan standar proses Kurikulum 2013, (2) pelaksanaan pembelajaran menyusun teks ulasan siswa kelas VIII berdasarkan K-13, kegiatan pembelajaran dengan mengamati, bertanya, menumpulkan informasi, menegosiasi, menganalisis, dan memaparkan informasi dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, (3) deskripsi penilaian pembelajaran menyusun teks ulasan siswa kelas VIII berdasarkan K-13, yaitu menerapkan aspek penilaian berdasarkan tiga ranah domain(kognitif, psikomotorik, dan sikap). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menyususn teks ulasan siswa kelas VIII di MTs. Muhammadiyah 1 Malang telah sesuai dengan standar proses Kurikulum 2013 mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian pembelajaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.