Kehamilan yang mengalamai anemia umumnya terkait dengan adanya perubahan fisiologis yang terjadi dalam kehamilan. Terjadinya ekspansi volume plasma berhubungan erat dengan terjadinya penurunan relatif konsentrasi hemoglobin disamping pertumbuhan janin yang membutuhkan besi dan folat semakin menempatkan ibu hamil rentan atau berisiko tinggi menderita defiensi. Tujuannya untuk mengetahui hubungan usia dengan anemia pada ibu hamil di Kota Metro. Penelitian ini memakai metode desain studi analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel diambil berdasarkan odds ratio (OR) menggunakan rumus Lemeshow. Besar sampel yang digunakan adalah 138 orang. Analisis data dialkukan uji chi-square. Hasil terdapat hubungan antara usia dengan kejadian anemia pada ibu hamil dimana ibu hamil diusia dibawah 20 tahun dan diatas usia 35 tahun berisiko 3,921 kali lebih besar kemungkinan anemia dalam kehamilannya diperbandingkan dengan ibu hamil pada usia antara 20 sampai dengan 35 tahun. Ibu yang mengalami kehamilan pada usia dibawah 20 tahun masukan zat besi akan terbagi antara janin yang ada dirahimnya dengan pertembuhan biologis dirinya sendiri. Ibu yang hamil >35 tahun, sudah memasuki masa awal fase degenerative, sehingga fungsi tubuh tidak optimal. Kehamilan diusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun adalah kehamilan yang memiliki resiko dan bisa menimbulkan anemia. Kesimpulan usia ibu saat hamil terbukti berhubungan dengan anemia, oleh karena itu sebaiknya ibu jika ingin hamil pada usia diatas 20 tahun dan atau di bawah 35 tahun.
Hospitalisasi merupakan bagian yang dimana anak harus beradaptas dengan lingkungan yang baru, mengurangi perpisahan dengan keluarga, nyeri ditubuh akibat dari traumatic. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi ketkutan, merasa terancam, gelisah dan cemas. Penelitian ini bertujuan untuk diketahui pengaruh terapi bermain (puzzle) terhadap kecemasan anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami hospitalisasi di ruang anak RSUD Pringsewu. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional rancangan penelitian eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 4- 6 tahun yang dirawat di ruang anak RSUD Pringsewu dengan jumlah populasi 16 responden,Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan lembar SOP Terapi Bermain. Hasil penelitian menunjukkan diketahui mean tingkat kecemasan akibat hospitaliisasi pada anak usia prasekolah sebelum pemberian intervensi 20,94 dengan tingkat kecemasan minimal 16 dan maximal 26 poin. Dan diketahui mean tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah setelah pemberian intervensi 13,38 dengan tingkat kecemasan minimal 8 dan maximal 19 poin. Sehingga hasil analisis uji bivariat pada r tabel 12,638 dan r hitung 1,746 . Selanjutnya berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05) yang berarti ada pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di ruang anak. Saran menyediakan suatu ruangan bermain anak disertai Standar Operasional Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan sehingga dapat meningkatkan keterampilan petugas dalam melaksanakan asuhan / pelayanan kepada pasien.
Diabetes mellitus (DM) ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, mengarah ke hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi). Peningkatan penderita kejadian diabetes mellitus akan menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia, karena diabetes mellitus memiliki berbagai komplikasi yang mengancam jiwa seperti penyakit vascular perifer ekstremitas bawah terutama pada diabetes tipe 2. Saat ini penatalaksanaan diabetes mellitus meliputi pengembalian dan pemeliharaan kadar glukosa darah senormal mungkin dengan diet seimbang, olah raga (senam kaki) dan penggunaan obat hipoglikemik oral atau insulin. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Margorejo Kota Metro dengan sasaran kader Kesehatan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendidikan kesehatan, demonstrasi dan role play. Hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat seluruh perserta dapat menyerap informasi dengan baik yaitu 85% dapat mempraktekan kembali senam kaki diabetes.
Stroke merupakan penyebab mortalitas kedua terbesar di dunia setelah penyakit jantung. Stroke disebabkan karena gangguan aliran darah ke otak yang ditandai dengan pecahnya pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) atau adanya sumbatan pada pembuluh darah otak (stroke iskemik) yang mengakibatkan kerusakan jaringan otak (WHO, 2015). Range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan pergerakkan sendi secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Melakukan mobilisasi persendian dengan latihan ROM dapat mencegah berbagai komplikasi seperti nyeri karena tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dekubitus sehingga mobilisasi dini penting dilakukan secara rutin dan kontinyu. Memberikan latihan (Potter & Perry, 2009). Perawatan pasca stroke merupakan perawatan yang tersulit dan terlama sehingga membutuhkan kesabaran dan ketenangan pasien dan keluarga pasien. Keluarga terutama caregiver perlu mendukung keterbatasan perawatan diri pasien, perubahan gaya hidup dan kemampuan pasien untuk meningkatkan kemandirian. Keluarga harus terlibat secara aktif dalam proses rehabilitasi stroke secara menyeluruh. Keyakinan yang diterima keluarga adalah hal yang penting bagi pasien untuk menumbuhkan kepatuhan pasien menjalani program medis (Smeltzer & Bare, 2013) Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian masayarakat ini adalah pendidikan kesehatan dan Demontrasi graaaakan ROM (Range of Motion). Pengabdian masyarakat dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ganjar Agung Metro Barat. Hasil dari pengabdian masyarakat ini peserta menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang penyakit stroke khususnya terkait dengan perawatan post stoke dan mampu melakukan Latihan ROM secara mandiri. Petugas Kesehatan diharapkan dapat melakukan pendampingan palaksanaan latihan ROM oleh care giver kepada pasien post stroke untuk memastikan latihan yang dilakukan sudah benar
Background: Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a collection of symptoms due to a decrease in the immune system. HIV/AIDS can lower a person's immune system and make a person susceptible to serious infections. Globally, HIV/AIDS is still a public health problem. Based on the data, there are many people living with HIV whose status is still infected with HIV but have not yet entered the AIDS stage. A person's infected status can only be known through laboratory tests and can be transmitted to other people. HIV/AID does not only affect adults but can also affect infants, children and adolescents. New HIV infection among adolescents (15 – 19 years) is a problem in all regionsPurpose: To identify adolescents infected with HIV/AIDS in Indonesia based on the 2017 IDHS Publication Data Analysis related to demographic factorsMethod: Quantitative research using the Cross-Sectional method using secondary data from 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS), conducted in December 2019-May 2020 with a sample of all adolescents aged 15-19 years, with a single status of 445. Analysis using the Chi-Square test using SPSS version 21.Results: The results showed that there was a significant relationship between the area of residence (p-value 0.00) and economic status (p-value 0.00) on know how become infected of HIV/AIDS.Conclusion: There is a relationship between the area of residence and economic status on knowledge. So that there is a need for a strategy approach and modification of the media for disseminating information on HIV/AIDS to Indonesian adolescents as an effort to reduce the incidence of HIV/AIDS in Indonesia.Keywords: Infected; HIV/AIDS; AdolescentsPendahuluan : Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala akibat penurunan sistem imun . HIV/AIDS dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang dan membuat seseorang mudah terinfeksi yang serius. Secara global HIV/AIDS masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat. Berdasarkan data terdapat banyak odha yang statusnya masih terinfeksi HIV namun belum masuk pada stadium AIDS. Seseorang berstatus terinfeksi hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dan dapat menularkan kepada orang lain. HIV/AID tidak hanya mengenai orang dewasa tetapi dapat juga pada bayi, anak-anak maupun remaja. Infeksi HIV baru di kalangan remaja ( 15 – 19 tahun) merupakan masalah di semua wilayahTujuan : Untuk mengidentifikasi remaja yang terinfeksi HIV/AIDS di Indonesia berdasarkan Analisis Data Publikasi SDKI 2017 yang berhubungan dengan faktor demografiMetode : Penelitian kuantitatif dengan metode Cross Sectional menggunakan data sekunder survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, dilakuakan pada bulan Desember 2019-Mei 2020 dengan Sampel seluruh remaja usia 15–19 tahun, status lajang sebanyak 445. Analisa mengunakan uji Chi-Square dengan menggunakan SPSS versi 21.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara wilayah tempat tinggal ( p-value 0,00) , status ekonomi ( p-value 0,00) terhadap tahu bagaimana menjadi terinfeksi HIV/AIDS.Simpulan : Terdapat hubungan wilayah tempat tinggal dan status ekonomi terhadap terinfeksi. Sehingga perlu adanya strategi pendekatan dan modifikasi media penyebaran informasi HIV/AIDS pada remaja Indonesia sebagai upaya menurunkan angka kejadian HIV/AIDS Remaja di Indonesia.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.