ABSTRAK Salah satu faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan bayi adalah masalah pemberian ASI. Masalah dalam pemberian ASI eksklusif di Indonesia juga membutuhkan perhatian dari tenaga kesehatan khususnya Bidan. Secara nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia pada bayi 0 - 6 bulan sudah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun belum dapat mencapai indikator pencapaian nasional sebesar 61,33%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun 2017 yaitu 44%. Beberapa faktor yang menjadi penyebab hal tersebut adalah masih belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI dan minimnya kesadaran ibu terhadap pentingnya pemberian ASI ekslusif serta kurangnya dukungan ibu dalam pemberian ASI eksklusif Dalam penelitian Biancuzzo (2013) dan Indriyani (2016) yaitu usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oskitosin pada ibu setelah melahirkan selain dengan memeras ASI, dapat dilakukan juga dengan melakukan perawatan atau pemijatan payudara, membersihkan puting, sering-sering menyusui bayi meskipun ASI belum keluar, menyusui dini dan teratur serta pijat oksitosin. Pijat oksitosin dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin atau refleks let down. edukasi melakukan pijat oksitosin pada ibu post partum, yang dilakukan oleh kader posyandu/keluarga ibu post partum. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk memperlancar ASI Tujuan Untuk memberikan pengetahuan dan peningkatan keterampilan keluarga ibu nifas dalam melakukan pijat oksitosin bagi peningkatan volume ASI ibu post partum sehingga dapat meningkatkan cakupan ASI ekslusif Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan pemberian materi, Diskusi, pemutaran vidio, dan juga pendampingan dalam melakukan pijat oksitoksin pada ibu nifas yang dilakukan selama `1 bulan dengan melibatkan bidan di RSUD diawali dengan melakukan pelatihan untuk bidan dalam melakukan pijat oksitoksin pada ibu nifas, selanjutnya bidan dan Tim pengabmas dosen dan mahasiswa memberikan materi pijat oksitoksin kepada keluarga ibu nifas dilanjutkan dengan memutarkan video tahapan melakukan pijat oksitoksin pada ibu dan keluarga selanjutnya dilakukan pemijatan oksitoksin langsung pada ibu nifas, kegiatan ini dilakukan beberapa hari untuk menghindari berkumpulnya orang dan juga disesuaikan dengan jumlah ibu nifas yang ada dan yg bersedia ikut dalam kegiatan pegabdian pada masyarakat Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada bidan dalam melakukan pijat oksitoksin dan juga menambah pengetahuan dan keterampilan bagi keluarga ibu nifas yang melakukan pijat oksitoksin, diharapkan bidan di RSUD Menerapkan Tehnik Pijat Oksitoksi pada ibu nifas di ruang Nifas RSUD Manokwari untuk meningkatkan volume ASI sehingga sehingga dapat meningkatkan cakupan ASI ekslusif Kata Kunci: Pijat Oksitosin, Post Partum, Bidan dan Keluarga ABSTRACT One of the factors that affect the baby's health problems is the problem of breastfeeding. Problems in exclusive breastfeeding in Indonesia also require attention from health workers, especially midwives. Nationally, the coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia for infants 0 - 6 months has increased from year to year, but has not been able to reach the national achievement indicator of 61.33%. This figure has exceeded the 2017 Strategic Plan target of 44%. Some of the factors that cause this are the lack of optimal education, socialization, advocacy, and campaign activities related to breastfeeding and the lack of awareness of mothers about the importance of exclusive breastfeeding and the lack of support for mothers in exclusive breastfeeding. In Biancuzzo (2013) and Indriyani (2016) research ) which is an effort to stimulate the prolactin and oscitocin hormones in the mother after giving birth other than by expressing breast milk, it can also be done by doing breast care or massage, cleaning the nipples, breastfeeding the baby often even though the milk has not come out, early and regular breastfeeding and oxytocin massage. Oxytocin massage is done to stimulate the oxytocin reflex or let down reflex. education on oxytocin massage for post partum mothers, which was carried out by posyandu cadres/family of post partum mothers. This action was taken as an effort to facilitate breastfeeding. Objective To provide knowledge and increase the skills of postpartum mothers' families in doing oxytocin massage to increase the volume of breast milk for postpartum mothers so that they can increase the coverage of exclusive breastfeeding. The method used in this community service is by providing materials, discussions, screenings video, and also assistance in doing oxytocin massage for postpartum mothers which was carried out for `1 month by involving midwives at the RSUD as enumerators, starting with training for midwives as enumerators in doing oxytocin massage for postpartum mothers, then midwives as enumerators and the community service team for lecturers and students provide oxytocin massage material to the families of postpartum mothers, followed by playing videos of the stages of doing oxytocin massage and direct oxytocin massage to postpartum mothers, this activity is carried out for several days to avoid gathering of people and It is also adjusted to the number of postpartum mothers who are willing to participate in community service activities. The results of this community service activity are an increase in knowledge and skills of midwives in performing oxytocin massage and also increase knowledge and skills for families of postpartum mothers who do oxytocin massage, it is hoped that midwives at RSUD Applying Oxytocin Massage Technique to postpartum mothers in the postpartum room at RSUD Manokwari to increase the volume of breast milk so that it can increase the coverage of exclusive breastfeeding Keywords: Oxytoxin Massage, Post Partum, Midwife and Family
Nausea and vomiting are physiological adaptations of the pregnancy process caused by changes in the endocrine system in primigravida around 60-80% and multigravida 40-60%. The increase in Chorionic Gonadotropin Hormone (HCG) with the highest levels usually occurs in the first trimester period, namely in the first 12-16 weeks of pregnancy. During pregnancy, unwanted problems can occur. Several non-pharmacological therapeutic approaches to reduce nausea and vomiting in pregnancy are Acupressure, a combination of Lemon Aromatherapy Inhalation. The purpose of this study was to evaluate the effect of Acupressure combination of Inhaled Lemon Aromatherapy on the frequency of nausea and vomiting in first trimester pregnant women in SP IV Public Health Center Prafi District, Manokwari Regency. This study conducted an analysis of the frequency of nausea and vomiting after being given Acupressure with a combination of Lemon Aromatherapy Inhalation. This type of research is a quasi-experimental research with Pre-Post test research design with control group. The sample in this study were pregnant women who experienced nausea and vomiting in the first trimester in the SP IV Health Center Work Area, Prafi District, as many as 42 respondents with the sampling technique using purposive sampling. This study conducted an analysis of the frequency of nausea and vomiting in pregnant women before and after being given the Inhaled Lemon Aromatherapy Combination Acupressure intervention for a duration of 30 times 5-10 minutes, the intervention was carried out for 7 days according to the Acupressure combination Inhaled Lemon Aromatherapy SOP. The research instrument used was the PUQE questionnaire. The data taken are primary data and data analysis using parametric and non-parametric tests. The results showed that there were differences in the frequency of nausea and vomiting scores before and after treatment in the intervention group with p value < value (0.05) and there was no difference in the frequency of nausea and vomiting scores before and after treatment in the control group with p value > value. (0.05). The conclusion is that the combination of Inhaled Lemon Aromatherapy Acupressure has an effect on the frequency of nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester after being given the intervention. Keywords: Pregnant Women, Frequency of Nausea Vomiting, Acupressure Combination of Lemon Aromatherapy Inhalation. ABSTRAK Mual dan muntah merupakan adaptasi fisiologis proses kehamilan yang disebabkan adanya perubahan sistem endokrin pada primigravida sekitar 60-80% dan multigravida 40-60%. Peningkatan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) dengan kadar tertinggi biasanya terjadi pada periode trimester I yaitu di usia kehamilan 12-16 minggu pertama. Masa kehamilan dapat terjadi masalah- masalah yang tidak diinginkan. Beberapa pendekatan Terapi non farmakologis untuk mengurangi mual muntah pada kehamilan yaitu dengan Akupressure kombinasi Inhalasi Aromaterapi Lemon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh Akupressure kombinasi Inhalasi Aromaterapi Lemon terhadap frekuensi mual muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Di Wilayah Kerja Puskesmas SP IV Distrik Prafi Kabupaten Manokwari. Penelitian ini melakukan analisis frekuensi mual muntah setelah diberikan Akupressure kombinasi Inhalasi Aromaterapi Lemon. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasy experiment dengan rancangan penelitian Pre-Post test with control group. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami mual muntah Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas SP IV Distrik Prafi sebanyak 42 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini melakukan analisis frekuensi mual muntah pada ibu hamil sebelum dan setelah diberikan intervensi Akupressure kombinasi Inhalasi Aromaterapi Lemon durasi 30 kali 5-10 menit intervensi dilakukan selama 7 hari sesuai SOP Akupressure kombinasi Inhalasi Aromaterapi Lemon. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner PUQE. Data yang diambil merupakan data primer dan analisa data menggunakan uji parametrik dan non parametrik test. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan skor frekuensi mual muntah sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dengan nilai p value < nilai α (0,05) dan tidak terdapat perbedaan skor frekuensi mual muntah sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok kontrol dengan nilai p value > nilai α (0,05). Kesimpulan yaitu Akupressure kombinasi Inhalasi Aromaterapi Lemon berpengaruh terhadap frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I setelah diberikan intervensi.Kata kunci: Ibu Hamil, Frekuensi Mual Muntah, Akupressure kombinasi Inhalasi Aromaterapi Lemon.
Di Indonesia, malaria masih menjadi ancaman kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan endemis. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 dimana malaria merupakan prioritas utama yang perlu ditangani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian malaria pada anak usia 5-15 tahun di Puskesmas Wosi Kabupaten Manokwari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik berupa cross sectional. Penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang memiliki gejala klinis malaria dan dilakukan pemeriksaan laboratorium pada bulan Maret 2021 sebanyak 63 anak ke Puskesmas Wosi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi, Analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square (X²) menggunakan program SPSS terkomputerisasi dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian malaria. Kesimpulan: tidak ada hubungan antara umur dengan kejadian malaria yaitu p = 0,561 atau p > 0,05. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian malaria yaitu p=1.000 atau p>0,05. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian malaria pada anak usia 5-15 tahun. Perlunya upaya promotif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam rangka pencegahan penyakit malaria. Â
ABSTRAK Kanker masih menjadi penyakit yang menakutkan, di samping biaya operasi yang mahal, kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan sangat rendah. Salah satu faktor penghambat pencegahan kanker ialah kurangnya pengetahuan tentang kanker, mulai dari tanda-tanda, faktor penyebab, sampai pencegahan/deteksi dini kanker kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah penderita terbanyak di dunia.(Purba & Simanjuntak, 2019) Prevalensi kanker payudara di Indonesia sebesar 40 per 100.000 penduduk. Angka baru yang dirilis WHO pada Jumat (3/2/2017) menunjukkan bahwa setiap tahun ada 8,8 juta orang meninggal akibat kanker, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Satu masalah utama adalah banyak kasus kanker didiagnosis terlambat. Bahkan di negara-negara dengan sistem kesehatan yang optimal, banyak kasus kanker yang didiagnosis pada stadium lanjut. Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 347 ribu orang. Salah satu penyebab tingginya angka kematian akibat kanker payudara adalah minimnya pengetahuan masyarakat, terutama kaum wanita. Kondisi ini bila tidak segera diatasi dipercaya akan memperburuk keadaan sehingga jumlah penderita kedua jenis kanker ini akan terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu bentuk deteksi dini kanker payudara adalah menggunakan teknik Breast Self-Examination/SADARI dan juga melalui pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker serviks.(Riskesdas, 2013) Di beberapa negara, program deteksi dini terbukti mampu menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 1 minggu dengan memberikan edukasi selama 2 hari didampingi langsung dalam pemeriksaan IVA dan menonton video cara melakukan Breast Self-Examination/SADARI, Pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Dosen, mahasiswa dan ibu pengajian Raudatul Janah sebagai kelompok sasaran. Tahap awal dilakukan penyuluhan tentang bahaya kanker payudara dan serviks , menonton video SADARI, di ajarkan cara melakukan Breast Self-Examination serta didampingi dalam melakukan pemeriksaan IVA selanjutnya akan dievaluasi hasil edukasi yang telah diberikan dengan menggunakan lembar observasi atau lembar cheklist cara melakukan Teknik Breast Self-Examination Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terjadinya peningkatan keterampilan pada ibu ibu dalam melakukan Breast Self-Examination, diharapkan bidan di Puskesmas Sowi dapat dengan rutin memberikan edukasi pada ibu/Wanita usia subur tentang Breast Self-Examination / SADARI serta melakukan pemeriksaan IVA Secara Rutin.Kata Kunci: Deteksi Dini, Iva , Breast Self-Examination dan Wanita ABSTRACT Cancer is still a frightening disease, apart from the high cost of surgery, public awareness for prevention is very low. One of the inhibiting factors for cancer prevention is the lack of knowledge about cancer, starting from the signs, causative factors, to prevention/early detection of breast cancer, which is the cancer with the highest number of sufferers in the world.(Purba & Simanjuntak, 2019) The prevalence of breast cancer in Indonesia is 40 per 100,000 population. New figures released by WHO on Friday (3/2/2017) show that every year 8.8 million people die from cancer, mainly in low and medium prayer countries. One major problem is that many cases of cancer are diagnosed too late. Even in countries with optimal health systems, many cases of cancer are diagnosed at an advanced stage. In Indonesia, based on 2013 Basic Health Research (Riskesdas) data, the prevalence of cancer in Indonesia is 1.4 per 1000 population or around 347 thousand people. One of the causes of the high death rate from breast cancer is the lack of public knowledge, especially women. If this condition is not immediately resolved, the belief will be pressure from the situation so that the number of sufferers of these two types of cancer will continue to increase every year. One form of early detection of breast cancer is using the Breast Self-Examination/BSE technique and also through IVA examination for early detection of cervical cancer.(Riskesdas, 2013) In several countries, early detection programs have been proven to be able to reduce the incidence and death from cancer. This community service activity was carried out for 1 week by providing education for 2 days accompanied directly in IVA examinations and watching videos on how to do BSE. The parties involved in this community service activity were lecturers, students and the mother of the Raudatul Janah recitation as the target group. The initial stage is counseling about the dangers of breast and cervical cancer, watching BSE videos, being treated for how to do a Breast Self-Examination and assisted in carrying out an IVA examination. Then the results of the education that has been given will be evaluated using observation sheets or checklist sheets on how to do the Breast Self-Examination Technique. from this community service activity there is an increase in the skills of mothers in carrying out Breast Self-Examination, it is hoped that midwives at the Sowi Health Center can routinely provide education to mothers/Women of childbearing age about Breast Self-Examination/BSE and carry out Routine IVA checks Keywords: Early Detection, Iva , Breast Self-Examination and Women
ABSTRAK Hipertensi kehamilan adalah kelainan yang belum diketahui penyebabnya secara pasti yang terjadi dalam masa kehamilan dan dimanifestasikan dengan meningkatnya tekanan darah disertai protein uria, edema (preeklamsia) yang berlanjut pada kejang dan koma atau eklamsia. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh pengabdi di Wilayah kerja Puskesmas Prafi hasil wawancara yang dilakukan di lokasi mitra pada ibu hamil, dari 15 orang ibu hamil yang ditemui saat melakukan pemeriksaan, terdapat 11 ibu hamil yang belum mengetahui pengobatan nonfarmakologis untuk mengatasi hipertensi dalam kehamilan. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang cara membuat minuman jus belimbing, semangka dan ketimun sebagai bentuk pencegahan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Prafi. Metode dalam pengabdian ini adalah dengan cara penyuluhan, pendampingan dan pemberdayaan. Sasaran dalam pengabdian ini adalah ibu hamil yang ada di Puskesmas Prafi. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama 1 bulan mulai dari penyuluhan, pendampingan pembuatan jus dan pemberdayaan, dimana ibu hamil diberikan buku saku selama 1 bulan dan dievaluasi pengetahuan ibu hamil setelah diberikan buku saku tentang cara membuat minuman jus belimbing, semangka dan ketimun. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan hasil pengabdian bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebelum diberikan buku saku dengan rata-rata nilai pengetahuan 5,4 sedangkan setelah diberikan buku saku selama 30 hari terjadi peningkatan pengetahuan dengan nilai rata- rata pengetahuan 8,6. Kesimpulan bahwa sosilisasi tentang cara membuat minuman jus belimbing, semangka dan ketimun sebagai bentuk pencegahan hipertensi pada ibu hamil menggunakan media bantu buku saku pada ibu hamil dapat dijadikan sebagai media alat bantu di Puskesmas prafi sebagai media promosi tentag cara pencegahan hipertensi pada ibu hamil. Diharapkan kepada para bidan agar dapat terus memberikan informasi pengobatan nonfaramologis pada ibu hamil sebagai bentuk pencegahan hipertensi pada ibu hamil sehingga dapat diaplikasikan oleh ibu hamil. Kata Kunci: Hipertensi pada ibu hamil, Jus Belimbing, Semangka, Ketimun, Buku Saku ABSTRACT Hypertension of pregnancy is a disorder of unknown cause with certainty that occurs during pregnancy and is manifested by increased blood pressure accompanied by proteinuria, edema (preeclampsia) which progresses to convulsions and coma or eclampsia. Based on a preliminary study conducted by a service worker in the Prafi Health Center working area, the results of interviews conducted at partner locations for pregnant women, from 15 pregnant women who were met during the examination, there were 11 pregnant women who did not know about non-pharmacological treatment to treat hypertension in pregnancy. The purpose of this service is to increase the knowledge of pregnant women about how to make starfruit, watermelon and cucumber juice drinks as a form of preventing hypertension in pregnant women in the Prafi Health Center Work Area. The method in this service is by way of counseling, mentoring and empowerment. The target in this service is pregnant women at the Prafi Health Center. This service activity was carried out for 1 month starting from counseling, assisting in making juice and empowering, where pregnant women were given a pocket book for 1 month and the knowledge of pregnant women was evaluated after being given a pocket book on how to make starfruit, watermelon and cucumber juice drinks. Based on the evaluation that has been carried out, the results of the service show that there is an increase in knowledge before being given a pocket book with an average knowledge value of 5.4 while after being given a pocket book for 30 days there is an increase in knowledge with an average knowledge value of 8.6. The conclusion is that socialization on how to make starfruit, watermelon and cucumber juice drinks as a form of preventing hypertension in pregnant women using pocket books for pregnant women can be used as a media tool at Prafi Health Center as a promotional media on how to prevent hypertension in pregnant women. It is hoped that midwives can continue to provide information on non-pharmacological treatment for pregnant women as a form of preventing hypertension in pregnant women so that it can be applied by pregnant women. Keywords: Hypertension in pregnant women, Starfruit Juice, Watermelon, Cucumber, Pocket book
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.