851 Prabowo, S.M. dan S.A. Dewi: Ekstrak daun bunga pukul empat dan daun pagoda sebagai tanaman antivirus untuk mengendalikan penyakit keriting pada cabai rawit (Capsicum frustescens L.) Prabowo, S.M. • S.A. Dewi Ekstrak daun bunga pukul empat dan daun pagoda sebagai tanaman antivirus untuk mengendalikan penyakit keriting pada cabai rawit (Capsicum frutescens L.) The leaves extract of four o'clock flower and pagoda as antivirus plants to control curl disease on cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) Abstract. Many chili farmers use chemical pesticides as the main choice for controlling curly diseases. This study aimed to redundant the potential of leaves extracts: four o'clock flower and pagodas, in controlling chili disease caused by viruses. This research was carried out in the endemic area of curly disease in red chili , Sukoharjo Districts. This research was carried out from April to June 2018. The material used plants as organic pesticides: leaves of four o'clock flowers and pagodas. Tools are used: blenders, sprayers, jerry cans, basins and stationery. The study used a Randomized Block Design (RBD) with five treatments of leaf extracts application. There were without organic pesticides application, leaves of four o'clock flower with concentration 50 mL/L; leaves of four o'clock flower with concentration 100 mL/L; leaves of pagoda flower with concentration 50 mL/L; and leaves of pagoda flower with concentration 100 mL/L. Each treatment plot replicated three times. The resultsshowed that leaves extract of four o'clock flower and pagoda gave lower disease incidence and disease severity than without organic pesticide, so yield of plants are higher. the best yield, about 255 g, is given by leaf extract of four o'clock flower at the dose of 100 mL/L.
Cayenne pepper is one type of vegetables that have high economic value. Cayenne pepper as one of the many vegetable commodities cultivated by farmers in Indonesia because it has a high selling price. This study aims to analyze the effect of microbes by using EM4 on chili plants and assess the dose and time of EM4 application that is effective against the growth of cayenne pepper plant. The research method used was experiment, that is factorial experiment by using Randomized Complete Random Design (RAL) design with two treatment factors, EM4 dose (D) : D1= 5 ml/L, D2 = 10 5 ml/L, D3 = 20 ml/L and EM4 (T) time: T1= 5 HT, T2 = 10 HST, T3= 15 HST and. In total there are 10 treatment combinations with one control treatment (D0T0), with each treatment 3 plants and 3 replications, so there are 90 plants. The results showed that EM4 dosage with 15 days application time was the best combination of treatment for plant height, plant biomass and root length.
Melon dan cabai adalah komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan sangat diminati oleh masyarakt Indonesia. Kabupaten Klaten khususnya di Kecamatan Wedi termasuk pemasok melon di Pasar Jawa Tengah karena mempunyai luasan panen yang besar dengan rata-rata produksi 72,86 KwHa-1 dengan luasan panen 7 Ha akan tetapi hal ini tidak diimbangi dengan produksi cabai yang tinggi (hanya 3,2 KwHa-1 dengan luasan panen 5 Ha). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan produk hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi yaitu melon dan cabai yang dibudidayakan secara tumpang sari . Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Klaten. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial. Faktor pertama yaitu varietas cabai terdiri dari B1(cabai rawit merah ) dan B2 (cabai merah keriting) dan faktor kedua yaitu varietas melon yang terdiri M1 (melon putih) M2 (melon merah). Tiap perlakuan diulang 3 kali ditambah 4 perlakuan monokultur masing-masing untuk melon dan cabai sebagai kontrol, Data yang didapatkan kemudian dilakukan analisis secara deskriptif. Berdasarkan data pertumbuhan 2 varietas melon dan 2 varietas cabai pada sistem tumpangsari maupun monokultur dapat disimpulkan bahwa melon merah mempunyai kecenderungan respon pertumbuhan yang baik pada sistem tumpangsari dilihat dari indikator tinggi tanaman (97,53 cm), luas daun (1772,67 cm2) serta bobot biomass (68,86 g), untuk tanaman cabai yang memberikan kecenderungan hasil pertumbuhan yang terbaik adalah cabai keriting dengan indikator luas daun (523,97 cm2) serta bobot biomass (10,87 g). Untuk potensi hasil melon terbaik pada sistem tumpangsari cenderung didapatkan pada pola tumpangsari melon merah dan cabai rawit dengan potensi hasil 31,33 kg/petak tanam, sedangkan potensi hasil cabai terbaik didapatkan pada sistem tumpangsari melon putih dan cabai rawit dengan potensi hasil 4,60/petak tanam. Evaluasi tumpangsari dilakukan dengan mengukur nilai LER, AI, CR, dan ESP dengan kesimpulan bahwa sistem tumpangsari melon putih dan cabai rawit merah mempunyai potensi hasil paling baik dibandingkan dengan 3 perlakuan tumpangsari lainnya, yang diindikasikan dari nilai LER sebesar 1,21, Nilai AI cabai rawit sebesar 0,26 (positif) dan nilai ESP sistem pertanaman melon merah dan cabai rawit sebesar 0,62.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan daerah binaan, berkembangnya kemitraan antara Fakultas Pertanian UNIBA dengan masyarakat di Desa Gebyok, Kecamatan Mojogedang, menumbuhkan semangat masyarakat untuk memanfaatkan limbah-limbah petanian agar memiliki nilai tambah. Metode kegiatan pengabdian meliputi penyuluhan dan pelatihan praktek. Kegiatan pengabdian ini melakukan praktek pembuatan perangkat untuk pembuatan pupuk organik cair. Salah satu bentuk evaluasi atas keberhasilan program ini adalah praktek dan pembagian kuisioner. Kuisioner tersebut berisi pertanyaan singkat mengenai materi-materi yang telah diberikan selama proses pengabdian masyarakat. Praktek memberikan gambaran kepada para anggota kelompok tani dalam memahami penjelasan yang dilakukan oleh para penyuluh. Kuisioner ini merupakan alat ukur sejauh mana program pengabdian ini dapat memberikan perubahan tentang cara pandang masyarakat terhadap pupuk cair organik yang dihasilkannya.
Weed is a plant pest organism whose existence is very detrimental to the production of cultivated plants. Weeds and major plants compete to obtain nutrients, sunlight, and water so that their availability is limited to the main plants. Weed abundance in a cultivated land is inseparable from the presence of weed seed banks in the soil. This study aims to identify weed bank seeds in chili cultivation in Tandon Hamlet, Selogiri Subdistrict, Wonogiri Regency and find out the right weeding frequency to get the highest productivity of cayenne pepper. Identification of local weed bank seed by taking soil samples at four different depths, a) 0-5 cm depth; b) 5-10 cm depth; c) 10-15 cm depth; and d) a depth of 15-20 cm. The variables observed included weed frequency, weed density, and summed dominance ratio (SDR). The frequency of weeding of cayenne plants, using a randomized completely block design (RCBD) with one treatment factor, namely weeding frequency (without weeding; 1 weeding at 2 weeks after planting (MST); 2 times weeding at 2 MST and 4 MST; 3 times weeding at 2 MST, 4 MST, and 6 MST; 4 times weeding at 2 MST, 4 MST, 6 MST, and 8 MST). The results showed that the highest weed seed bank density was found in the depth of soil 0-5 cm and 5-10 cm. While the frequency of weeding shows the frequency of 3 times weeding gives the best results on the growth and production of cayenne
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.