This study aims to examine the shift in the buzzer concept, look at the various relationships between actors involved in the political buzzer industry, illustrate the abuse of regulations by the authorities and examine the buzzer industry in the concepts of media politics and economic theory. This research uses a descriptive qualitative approach. The research data was collected purposively and prioritized sourced from literature studies and documents examining the buzzer phenomenon in Indonesia. The results show that the buzzer term has shifted to a concept that generally resides in a political context and has negative stereotypes. There are various relations between actors who want to achieve their political goals by using a buzzer. The ruling party is considered to have misused the ITE Law as a tool to trap various sirens from the opposing parties. From the perspective of the political economy, the buzzer industry is often considered to ignore different ethics, one of which is by making one's personal life an industrial commodity. The emergence of political buzzer must be accompanied by public awareness to be vigilant and critical of messages on social media so that it is not provoked by the buzzer industry.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pergeseran konsep buzzer, melihat berbagai relasi antar aktor yang terlibat dalam industri buzzer politik, menggambarkan penyalahgunaan regulasi oleh pihak yang berkuasa dan mengkaji industri buzzer dalam konsep-konsep teori ekonomi politik media. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian dikumpulkan secara purposive dan diutamakan bersumber dari studi literatur dan dokumen yang mengkaji fenomena buzzer di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa istilah buzzer mengalami pergeseran menjadi konsep yang secara umum berada di dalam konteks politik dan memiliki stereotip negatif. Terdapat berbagai relasi antar aktor yang ingin mencapai tujuan politiknya dengan menggunakan buzzer. Pihak yang berkuasa dinilai telah menyalahgunakan UU ITE sebagai suatu alat untuk menjerat berbagai buzzer dari pihak lawan. Dalam perspektif ekonomi politik, industri buzzer dinilai kerap mengabaikan berbagai etika, salah satunya dengan menjadikan kehidupan pribadi seseorang menjadi suatu komoditas industri. Munculnya buzzer politik harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk waspada dan mengkritisi pesan-pesan di media social, sehingga tidak terprovokasi oleh industri buzzer.
Kapasitas penelitian dan pengembangan sektor industri memiliki peran dalam peningkatan ekonomi negara sehingga perlu terus dipantau untuk meningkatkan daya saing negara. Statistik litbang merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh apa kapasitas suatu perusahaan dalam melakukan litbang melalui pengukuran pengeluaran dan personil litbang. Diperlukan suatu pengelompokan perusahaan untuk melacak performa litbang dari sektor industri sehingga dapat menjadi referensi terhadap pemantauan kapasitas litbang. Informasi mengenai jumlah pekerja dalam suatu perusahaan turut menjadi indikator untuk memberikan gambaran mengenai ukuran perusahaan dalam hasil pengelompokan. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokan perusahaan berdasarkan statistik litbang menggunakan metode clustering K-Medoids sehingga didapatkan hasil pengelompokan yang optimal. Adapun penggunaan metode tersebut dikarenakan data yang diperoleh memiliki pencilan. Evaluasi hasil pengelompokan akan ditinjau melalui indeks silhouette. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa pengelompokan data litbang industri dengan menggunakan metode K-Medoids paling optimal membentuk empat kelompok. Adapun berdasarkan hasil evaluasi indeks silhouette, struktur dari hasil pengelompokan masuk dalam kategori kuat. Profil dari masing-masing kelompok turut disampaikan pada bagian interpretasi. Selain itu hasil pengelompokan ini dapat menjadi pemetaan awal dalam membuat kebijakan litbang dalam sektor industri Indonesia.
Lembaga pemerintah perlu beradaptasi dengan berbagai teknologi yang berkembang pada Revolusi Industri 4.0. Tidak hanya dalam aspek teknis, namun aspek sosial dari pemanfaatan teknologi harus dapat dimunculkan sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup manusia yang berkelanjutan. Society 5.0 hadir sebagai konsep yang dinilai mampu memunculkan sisi humanis dari penggunaan teknologi pada Revolusi Industri 4.0. E-government dinilai memiliki relevansi dengan society 5.0 dimana pemanfaatan teknologi ditujukan untuk kemaslahatan warga negara. Penelitian konseptual ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran e-government dalam mendukung terciptanya society 5.0 melalui aspek keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah tinjauan literatur dan teknik analisis data melalui pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-government mampu mendukung keberlanjutan baik dari aspek ekonomi, sosial maupun lingkungan. Dari aspek ekonomi, e-government memunculkan efektivitas dan efisiensi terhadap kinerja organisasi sehingga suatu pekerjaan yang bervolume besar dapat dilakukan secara cepat dengan menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin. Adapun dari aspek sosial memungkinkan publik memiliki akses yang sama untuk mendapatkan layanan publik yang berkualitas. Dari aspek lingkungan, e-government dinilai mampu untuk mendukung berbagai program yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Kerangka konseptual turut dibangun untuk memberikan abstraksi mengenai peran e-government dalam mendukung society 5.0.
Pada masa pandemi Covid-19, muncul desakan untuk memanfaatkan konten digital agar aktivitas edukasi tetap berjalan secara efektif. Podcast terus berkembang seiring dengan tuntutan Pembelajaran Jarak Jauh, baik dalam sistem formal maupun nonformal. Hal ini perlahan-lahan membentuk budaya digital masyarakat sehingga menjadi terbiasa belajar secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budaya digital dalam fenomena produksi, distribusi dan konsumsi podcast di lingkup edukasi pada masa pandemi. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur dengan pendekatan naratif. Berdasarkan hasil penelusuran pada basis data Scopus dan Google Scholar dengan menyatukan kata kunci podcast, Covid-19, serta education, ditemukan enam literatur yang terbit antara tahun 2020-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan podcast telah mengubah budaya digital masyarakat. Pembelajaran tidak lagi dilakukan secara formal di kelas tetapi dapat dilakukan di mana pun. Pemanfaatan podcast telah mengubah dunia pendidikan menjadi lebih mudah diakses sehingga setiap orang dapat mencari materi pembelajaran di saluran digital. Adapun produksi podcast tidak hanya dilakukan oleh pengajar tetapi juga peserta didik. Perubahan dimensi pada produksi, distribusi dan konsumsi tersebut bisa menjadi referensi metode belajar setelah pandemi berakhir.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.