ABSTRAKGambir berasal dari ekstrak daun tanaman mengandung senyawa Uncaria Gambier Roxb, katechin dan tanin yang termasuk golongan senyawa polifenol. Ekstrak gambir jika ditambahkan dengan garam ferosulfat akan membentuk senyawa komplek yang dapat memberikan warna hijau sampai hitam dan dapat digunakan sebagai pewarna pada tinta stempel. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauhmana pengaruh penambahan gliserin dan konsentrasi larutan ekstrak gambir terhadap beberapa sifat fisika dan kadar tanin tinta stempel. Pembuatan tinta dilakukan melalui proses pencucian gambir, penyaringan, pembuatan cube black, pelarutan dan formulasi. Pembuatan tinta stempel dilakukan dengan rancangan acak lengkap non faktorial dengan variasi konsentrasi gliserin (0%, 15%, 20%, 25%, dan 30%) dan konsentrasi ekstrak gambir (25%, 30%, 35%, 40%, dan 45%). Hasil penelitan menunjukkan bahwa penambahan gliserin dapat meningkatkan beberapa sifat fisika terutama terhadap homogenitas tinta. Perlakuan terbaik diperoleh pada penggunaan ekstrak gambir 35% dengan pH 3,27, padatan total 41,33%, kadar tanin 2,58%, pengamatan visual terhadap kekuatan pewarnan jelas dan rata, kekentalan sedang, tidak mengembang dan tidak lengket serta homogen.Kata Kunci: Ekstrak gambir, konsentrasi gambir, gliserin, tinta stempel (0%, 15%, 20%, 25%, dan 30%) ABSTRACT Gambier extract derived from leaves of Uncaria Gambier Roxb contain catechin and tannin which belonged to polyphenolic compounds. Gambier extract when added with ferosulfat salt will form a complex compound that can give a green color to black and can be used as a dye in the stamp ink. This study aims was to see how far the effect of adding glycerin and concentration of the Gambier extract solution against some physical properties and levels of tannin stamp ink. The ink manufacturing was done through a washing process of gambier, filtering, cube black manufacture, dissolution and formulation. The making of the stamp ink was done by a non factorial completely randomized design with a variation of the concentration of glycerin
Penelitian peningkatan mutu bubur kampiun instan telah dilakukan dengan perlakuan suhu dan waktu pengeringan menggunakan alat pengeringan vakum. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan suhu dan waktu pengeringan optimal dalam pembuatan bahan pengisi bubur kampiun instan, yang terdiri dari bubur beras instan, kacang hijau instan, bubur ketan hitam instan dan pisang instan. Terhadap produk yang dihasilkan dilakukan uji fisika meliputi rendemen, kadar air, densitas kamba, kapasitas penyerapan air, dan waktu rehidrasi. Hasil analisis terhadap berbagai perlakuan menunjukkan perlakuan optimal untuk bubur beras instan o adalah suhu pengeringan 60 C selama 6 jam, untuk kacang hijau instan adalah suhu o o pengeringan 60 C selama 6 jam, untuk pisang instan adalah suhu pengeringan 50 C selama 6 o jam dan untuk bubur ketan hitam instan adalah suhu pengeringan 60 C selama 6 jam.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa pada masa pandemik Covid-19 di tingkat SDN Panunggangan 1 Tangerang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlu adanya peran guru dalam upaya memberikan motivasi pada masa saat ini untuk meningkatkan semangat belajar yang dilakukan oleh siswa melalui pembelajaran daring. Motivasi adalah salah satu cara yang logis untuk memberikan dorongan kepada siswa dengan cara mengaitkan pengalaman belajar kepada siswa. Berdasarkan hasil data penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kondisi pandemik Covid-19. Kata Kunci: Belajar dan Motivasi
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki peranan penting khususnya dalam pendidikan karakter terutama karakter kreativitas siswa. Dari beberapa jenis ekstrakurikuler yang ada, Pramuka, Pencak silat dan Drum Band merupakan salah satu alternatif program ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan kreativitas siswa. Kegiatan Pramuka, Pencak silat dan Drum Band dapat membantu siswa mengembangkan kreativitasnya. Siswa dapat mengekspresikan dirinya melalui latihan baris -berbaris, latihan bela diri, bermain music, dll. Dalam konteks dunia pendidikan, pendidikan karakter sangat diperlukan untuk menanamkan sikap kreatif kepada siswa. Namun ruang gerak untuk melahirkan ide kreatif bagi siswa masih minim. Dengan alasan itu, adanya kegiatan ekstrakurikuler memberikan ruang bagi siswa untuk menumbuhkan kreativitasnya. Adapun fokus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pendukung dan hambatan pendidikan karakter penumbuhan kreativitas siswa melalui ekstrakurikuler. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini berusaha mengungkap fenomena upaya penumbuhan kretivitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar. data diungkap melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif, melalui tiga tahap: reduksi data, display data, dan verifikasi data . Berdasarkan hasil interpretasi terhadap data penelitian, menunjukkan bahwa kreativitas siswa tumbuh dan berkembang secara optimal melalui ekstrakurikuler dengan menggunakan strategi 4P (Pribadi, Pendorong, Proses, Produk) dan metode tutor sebaya. Tetapi masih di temukan kekurangan dari apresiasi pihak sekolah terhadap hasil karya siswa dan sarana prasarana yang harus diperbaharui dan dilengkapi. Kegiatan ekstrakurikuler memiliki peranan penting khususnya dalam pendidikan karakter terutama karakter kreativitas siswa. Dari beberapa jenis ekstrakurikuler yang ada, Pramuka, Pencak silat dan Drum Band merupakan salah satu alternatif program ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan kreativitas siswa. Kegiatan Pramuka, Pencak silat dan Drum Band dapat membantu siswa mengembangkan kreativitasnya. Siswa dapat mengekspresikan dirinya melalui latihan baris -berbaris, latihan bela diri, bermain music, dll. Dalam konteks dunia pendidikan, pendidikan karakter sangat diperlukan untuk menanamkan sikap kreatif kepada siswa. Namun ruang gerak untuk melahirkan ide kreatif bagi siswa masih minim. Dengan alasan itu, adanya kegiatan ekstrakurikuler memberikan ruang bagi siswa untuk menumbuhkan kreativitasnya. Adapun fokus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pendukung dan hambatan pendidikan karakter penumbuhan kreativitas siswa melalui ekstrakurikuler. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini berusaha mengungkap fenomena upaya penumbuhan kretivitas siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar. data diungkap melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif, melalui tiga tahap: reduksi data, display data, dan verifikasi data . Berdasarkan hasil interpretasi terhadap data penelitian, menunjukkan bahwa kreativitas siswa tumbuh dan berkembang secara optimal melalui ekstrakurikuler dengan menggunakan strategi 4P (Pribadi, Pendorong, Proses, Produk) dan metode tutor sebaya. Tetapi masih di temukan kekurangan dari apresiasi pihak sekolah terhadap hasil karya siswa dan sarana prasarana yang harus diperbaharui dan dilengkapi.
ABSTRAKMie merupakan produk pangan hasil olahan tepung terigu yang sangat disukai berbagai kalangan masyarakat karena mudah dan cepat dalam penyajian serta mengenyangkan sehingga sering dijadikan sebagai makanan pengganti nasi. Untuk mengantisipasi dan mengurangi ketergantungan terhadap terigu dalam pembuatan mie dapat disubsitusi dengan tanaman umbi-umbian seperti talas. Tanaman talas adalah salah satu jenis tanaman utama diantara bermacam umbi-umbian di daerah tropis sebagai sumber karbohidrat. Tanaman talas juga banyak jenisnya, di Sumatera Barat dilaporkan ada 60 varietas lokal talas namun yang banyak ditemui di pasaran adalah dari jenis Colocasia esculenta batang ungu dan batang hijau serta kimpul (Xanthosoma sagittifolium). Penelitian dilakukan dengan perlakuan jenis talas dan bahan fortifikasi untuk memperkaya gizi dan variasi penampilan mie yakni penggunaan ubi jalar merah, wortel, dan bayam. Uji organoleptik terhadap mie yang dihasilkan meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur dan analisis kadar air, kadar abu, protein, serat kasar, karbohidrat dan lemak serta pengamatan daya simpan yakni kadar air dan penampakan secara visual selama 3 bulan penyimpanan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa perlakuan yang memberikan hasil optimal adalah pada perlakuan pembuatan mie dari talas kimpul dengan subsitusi terigu 50% dan bahan tambahan bayam 7% (T2P3) dengan kadar air produk mie talas 7,40%, karbohidrat 64,54%, serat kasar 2,71%, kadar protein 11,81%, lemak 11,19%, nilai kalori 405,5 kalori dan uji organoleptik disukai oleh panelis. Kata Kunci: mie, talas, fortifikasi ABSTRACT Noodle is a food product processed from wheat flour is very popular among many people because it is easy and fast in the serving as well as glut so it is often used as a food substitute for rice. To anticipate and reduce dependence on wheat, the making of noodles can be replaced with crops such as taro tubers. Taro plant is one of the major crops among the various types of tubers in the tropics
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.