Jerawat merupakan salah satu permasalahan kulit yang sering timbul. Tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan jerawat adalah tanaman pepaya khususnya bagian daunnya. Krim merupakan bentuk sediaan topikal dengan bentuk setengah padat yang cocok untuk pengobatan jerawat. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh konsentrasi asam stearat sebagai emulsifying agent terhadap karakteristik fisik sediaan krim ekstrak daun pepaya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap searah satu faktor yaitu konsentrasi asam stearat, dengan pengujian karakteristik fisik organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, tipe krim, viskositas, daya proteksi, dan daya tercuci. Hasil pengujian dianalisis menggunakan uji anova. Konsentrasi asam stearat sebagai emulsifying agent pada sediaan krim ekstrak daun pepaya yang memberikan karakteristik fisik krim terbaik adalah 8%. Pengaruh konsentrasi asam stearat berpengaruh terhadap semua pengujian tetapi tidak berpengaruh pada organoleptis, homogenitas, dan tipe krim eksrak daun papaya. Hasil semua uji statistika mengasilkan nilai p<0,05 yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna tiap formula.
Introduction: Acne is a chronic inflammation of the sebaceous glands due to inflammation and bacterial infection. One of the plants used to treat acne is papaya leaves (Carica papaya L.) because it has alkaloid compounds as antibacterial causes of acne. This study aims to determine the effect of gelling agent base variations on the physical characteristics of peel-off gel mask preparations and to determine the gelling agent base that produces the best physical characteristics of the preparation. Method: The method used was an experimental study using a completely randomized design (CRD) with three treatments and nine repetitions. Variations of the base gelling agent used were gelatin, CMC-Na, and carbopol 940. Each formula was tested for physical characteristics in the form of organoleptic tests, homogeneity, viscosity, spreadability, adhesion, drying time, and pH. Data analysis was carried out by testing for normality and homogeneity with the SPSS program. If the distribution of the resulting data shows normal and homogeneous, then the ANOVA test is used, while if it does not meet the normality and homogeneity requirements, the Kruskal-Wallis test is used with a 95% confidence level. Results: The resulting research shows that variations in the gelling agent gelatin, CMC-Na, and carbopol affect the physical characteristic test of papaya leaf extract peel-off gel masks in the form of pH, viscosity, adhesion, spreadability and drying time. Statistical results show that variations in gelling agents produce significant differences. Conclusion: Variations in gelling agent bases affect the physical characteristics of papaya leaf extract peel-off gel masks (Carica papaya L.) in the form of pH, viscosity, adhesion, spreadability and drying time of preparations. The gelling agent base that produces the best characteristics of papaya leaf extract (Carica papaya L.) peel-off gel mask preparation, namely gelling agent Karbopol 940 in formula 3 because it produces preparations that meet the requirements of all physical characteristic tests.
Radikal bebas merupakan suatu atom bersifat tidak stabil dan sangat reaktif yang dapat menyebabkan penuaan dini. Radikal bebas dapat diatasi dengan senyawa antioksidan. Daun salam mengandung senyawa flavonoid yang bermanfaat sebagai antioksidan. Sediaan kosmetik yang cocok untuk penghantaran efek antioksidan adalah masker peel off. Salah satu bahan dalam formulasi masker peel off adalah gelling agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gelling agent guar gum dan hidroksi metil selulosa terhadap karakteristik fisik masker peel off ekstrak daun salam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan 2 jenis gelling agent yaitu semi sintetik (HPMC K100M) dan gom alam (guar gum). Formula masker peel off dievaluasi karakteristik fisik meliputi organoleptis, pH sediaan, homogenitas, daya lekat, daya sebar, waktu mengering ,viskositas. Hasil pengujian dianalisis menggunakan pendekatan teoritis yaitu membandingkan hasil pengujian dengan pustaka dan pendekatan statistik menggunakan uji t dan uji Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji karakteristik fisik masker peel off ekstrak daun salam dengan dua gelling agent menunjukkan perbedaan jenis gelling agent tidak berpengaruh pada uji organoleptis dan homogenitas. Variasi gelling agent berpengaruh pada uji pH, daya lekat, daya sebar, viskositas, waktu mengering. Hasil menunjukkan jenis gelling agent semi sintetik HPMC K100M merupakan formula yang menghasilkan karakteristik fisik paling baik pada uji pH, daya lekat, viskositas, waktu mengering. Kata kunci: ekstrak daun salam, guar gum, hidroksi metil selulosa, masker peel off
Radikal bebas bersifat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat menyebabkan penuaan dini. Radikal bebas dapat diatasi dengan senyawa antioksidan. Daun salam (Syzyum polyanthum) mengandung senyawa flavonoid yang bermanfaat sebagai antioksidan. Sediaan kosmetik yang cocok untuk penghantaran efek antioksidan adalah masker peel off. Salah satu bahan dalam formulasi masker peel off adalah gelling agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik fisik gelling agent guar gum dan hidroksipropil metil selulosa pada sediaan masker peel off ekstrak daun salam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan 2 jenis gelling agent yang berbeda pada 2 formula yaitu semi sintetik (HPMC K100M) dan gom alam (guar gum). Formula masker peel off dievaluasi karakteristik fisik meliputi organoleptis, pH sediaan, homogenitas, daya lekat, daya sebar, waktu mengering, dan viskositas. Hasil pengujian dianalisis dengan membandingkan hasil karakteristik fisik masing-masing formula menggunakan uji t dan uji Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji karakteristik fisik masker peel off ekstrak daun salam menunjukkan terdapat perbedaan bermaknapada uji daya lekat dan waktu mengering.Kata kunci: ekstrak daun salam (nama latin), guar gum, hidroksi metil selulosa, masker peel off
Pepaya merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai antiplasmodium di Indonesia. Kandungan alkaloid karpain pada daun yang bertanggung jawab sebagai senyawa antiplasmodium memiliki rasa pahit sehingga perlu diformulasikan dalam bentuk sediaan tablet yang mudah diterima. Berkaitan dengan prevalensi malaria yang sering menyebabkan kematian pada usia 5 hingga 9 tahun, maka perlu dilakukan formulasi bentuk sediaan tablet kunyah yang merupakan bentuk sediaan yang disukai kategori usia anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi pemanis xilitol dan aspartam terhadap karakteristik fisik granul dan fisik tablet kunyah. Formulasi tablet kunyah dibuat dengan kombinasi xilitol dan aspartam sebanyak tiga formula, pada formula I dengan perbandingan xilitol:aspartam (284:40), formula II (292:32), dan formula III ( 300:24). Berdasarkan hasil penelitian pada uji kekerasan tablet menunjukkan ada perbedaan nilai yang signifikan (p < 0,05) antara satu formula dengan formula lainnya, hal ini menunjukan variasi pemanis sangat berpengaruh terhadap kekerasan tablet yang dihasilkan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.