Di Indonesia pertolongan persalinan yang memanfaatkan tenaga kesehatan terutama bidan oleh para ibu bersalin masih sangat rendah jika dibandingkan dengan indikator kesehatan yang ditentukan oleh pemerintah. Seorang ibu bersalin memiliki risiko kematian yang tinggi ketika proses persalinannya ditolong oleh bukan tenaga kesehatan yang ahli dan terlatih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional dan menggunakan sampel sebanyak 43 responden. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur (p value = 0,012), paritas (p value = 0,030), biaya persalinan (p value = 0,002), dan kemudahan akses (p value = 0,000) dengan pemilihan penolong persalinan. Instansi kesehatan setempat disarankan agar dapat meningkatkan fasilitas kesehatan yang lebih baik dan lebih intensif meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih tenaga kesehatan yang ahli dan terlatih sebagai penolong persalinan.
Preferensi atau kecenderungan bagi masyarakat dalam pemilihan penggunaan jenis asuransi kesehatan yang dimiliki dapat ditentukan dari hasil penelahan terhadap lima tahapan pembelian (penggunaan) suatu produk seperti identifikasi masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif yang ada, keputusan membeli (menggunakan produk), dan perilaku pasca pembelian (penggunaan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran preferensi pemanfaatan/penggunaan antara JKN-KIS dan asuransi kesehatan swasta pada karyawan PT. Altrak 1978 Cabang Banjarmasin. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam untuk pengumpulan data primer kepada 3 (tiga) orang subjek penelitian yang terdiri dari satu informan inti dan dua informan utama. Preferensinya lebih banyak untuk cenderung menggunakan Asuransi Kesehatan Swasta yang difasilitasi oleh perusahaan, dengan pertimbangan utama yaitu keefektifitasan dan keefesiensian layanan yang didapatkan oleh karyawan. Direkomendasikan kepada pemerintah dan penyelenggara jaminan/asuransi kesehatan agar terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam melaksanakan sistem penjaminan kesehatan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.
Abortion is a world problem that greatly affects the health, illness and death of pregnant women. The data of the Hj. Gunarti Clinic there were 27 cases of mothers who experienced abortion in 2018, while in 2019, there were an increase of 38 cases. The purpose of this study was to determine the correlation between maternal habits in consuming herbs during pregnancy and maternal parity with the spontaneous abortion prevalence. The research design used is case control, with a ratio of 1:1. There were 38 samples as a cases group and 38 control group samples. The study was conducted at the Private Practice Midwife Clinic of Hj. Gunarti Banjarbaru city, South Kalimantan Province in April to June 2020. The results of the study showed a significant correlation between the habit of consuming herbal medicine with the abortion cases, that mothers with the habit of consuming herbal during pregnancy had a 3.58 times greater risk of having abortion compared to women who did not consume herbal during pregnancy (OR = 3.58, 95% CI: 1.267-10.143, p value = 0.026), and there is a significant correlation between parity and the abortion cases, mothers with high-risk parity (parity> 3) have a risk of 2.95 times greater abortion than mothers with low-risk parity levels ( OR = 2.95, 95% CI: 1.159-7.503, p value = 0.039). It is recommended for health workers to be more active in socializing to the pregnant women not to consume any herbal medicine carelessly, especially those who do not have permit from the drug and food regulatory agencies, so as to avoid the occurrence of unwanted abortion. In addition to that it also further improves the achievements of the family planning program to be able to limit the number of maternal pregnancies in the community.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015 masih sangat tinggi yaitu 305/100.000 kelahiran hidup. Diantara penyebabnya adalah keterlambatan mengetahui risiko atau tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan fungsi pemanfaatan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura 2 Kabupaten Banjar. Menggunakan metode analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional pada responden yang terdiri dari 83 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil dengan nilai p=0,027, terdapat hubungan antara fungsi pencatatan buku KIA dengan pengetahuan ibu hamil (p=0,012) dan variabel fungsi komunikasi buku KIA berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil (p=0,038). Direkomendasikan bagi Pihak Puskesmas agar meningkatkan fungsi pemanfaatan buku KIA dengan membuat kebijakan untuk mewajibkan ibu hamil membaca buku KIA sebelum mendapatkan pelayanan ANC.
Latar Belakang: Kejadian Hipertensi Puskesmas Kubur Jawa tertinggi nomor satu di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar 91,3%. Faktor risiko merupakan suatu penyebab terjadinya hipetensi, terdapat 2 kelompok faktor risiko yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah (usia, jenis kelamin, genetika dan suku) dan yang dapat diubah (obesitas, merokok,aktivitas fisik, pola makan dan konsumsi alkohol). Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi dan faktor paling dominan mempengaruhi kejadian hipertensi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil: Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh jenis kelamin terhadap kejadian hipertensi (p=0,004) OR=3,182. Tidak adanya pengaruh obesitas terhadap kejadiian hipertensi (p=0,131). Adanya pengaruh pola makan terhadap kejadian Hipertensi (p=0,001) OR= 5,146. Kesimpulan: Faktor yang paling mempengaruhi terhadap kejadian hipertensi pada lansia adalah pola makan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.