Keberadaan jalur subduksi di dasar Samudra Hindia membentang di sepanjang laut selatan jawa yang merupakan rangkaian ring of fire, mengakibatkan tingginya intensitas proses geologi berupa gempa dasar laut dan aktivitas vulkanik yang mengakibatkan Indonesia rawan terhadap bencana gempa dan tsunami. Hal ini termasuk pada area pesisir Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten yang merupakan terletak di area Selat Sunda, dan risiko terhadap bencana tsunami akibat aktivitas erupsi Anak Gunung Krakatau. Pada Desember Tahun 2018 terjadi silent tsunami akibat runtuhan material erupsi Anak Krakatau, yang berdampak pada kerusakan di pesisir Kecamatan Panimbang. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan lahan sebelum dan pasca kejadian tsunami tahun 2018, dan analisis tata ruang wilayah Pesisir Panimbang berbasis bencana tsunami. Metode untuk memetakan perubahan penggunaan lahan yaitu identifikasi penggunaan lahan wilayah penelitian sebelum dan sesudah terjadi tsunami Desember Tahun 2018 berbasis data Citra Googel Earth, dengan metode interpretasi citra. Selain itu, penggunaan lahan pasca tsunami diidentifikasi dengan metode survei lapangan menggunakan alat drone, dan GPS. Untuk memvalidasi informasi dilakukan wawancara mendalam dengan Masyarkat setempat. Metode analisis data penggunaan lahan menggunakan software Arc Gis 10.6, dan pemetaan penggunaan lahan mengacu SNI Penggunaan Lahan di level Kecamatan. Metode untuk analisis tata ruang dengan cara melakukan review Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pandegelang, secara struktur dan pola ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan penggunaan lahan wilayah penelitian, khususnya diarea pesisir Panimbang. Perubahan yang terjadi teridentifikasi adanya kawasan pemukiman yang hilang, kawasan wisata dan resort yang rusak, dan memunculkan adanya kawasan Hunian Sementara. Desa yang mengalami signifikan perubahan yaitu Desa Tanjungjaya. Berdasarkan peninjauan Perda Kabupaten Pandeglang No. 3 Tahun 2011 wilayah penelitian merupakan kawasan konservasi mangrove, bencana banjir, pertanian dan perikanan, wisata, dan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi, dan kawasan startegis kabupaten. Berdasarkan hal tersebut, tidak teridentifikasi wilayah penelitian sebagai kawasan bencana geologis atau rawan tsunami, untuk itu tidak tergambarkan rencana tata ruang wilayah penelitian berbasis tsunami.
Indonesia is one of country has impact of the virus Corona 19. The goverment give recommendation for community to do physical distancing as effort breaking the chain of transmission. That condition has impact for education sector, it is the school close. Based on that, the learning process is done remotely from home. This condition raises problems related to learning methods. The aim of this articel to discuss how to improve capacity of geography teacher utilizing online and offline learning in the Covid 19 periode. The method was conducted on the programme that is lecture, workshop, and discuss. The program was carried out on 22 April, 2020 with the zoom application. The participants in the event consisted of 47 teachers. The result of programme discussed about the problem of study frome home, learning project, kinds of learning platform of online and offline, and Ina Risk aplication. To motivating of students and also reduce the saturation on the learning process the teacher can also be done with multimedia-based games such as: Monopoli, Work Sheet, Instagram, and Snakes and ladders games.
Penelitian dilakukan di Provinsi DKI Jakarta dengan fokus area sekolah. Jakarta adalah daerah ibukota dengan risiko tinggi terhadap suatu bencana. Jakarta memiliki banyak sekolah, dengan banyak potensi terhadap suatu ancaman dan tingginya elemen berisiko. Sekolah yang menjadi unti analisis yaitu SMP Muhammadiyah 36 Duren Sawit Jakarta Timur dan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Selatan. Unsur yang berisiko di sekolah sebagai analisis adalah manusia, bangunan, kendaraan dan lainnya. Metode yang digunakan VISUS, yaitu Inspeksi Visual untuk Strategi Peningkatan Keselamatan. Metode tersebut merupakan cara mengidentifikasi bahaya di bidang pendidikan untuk keselamatan dengan fokus pada bahaya, kapasitas dan tingkat kerentanan. Analisis pengamatan dilakukan secara visibilitas area fisik, dan fokus penilaian bahaya adalah gempa bumi, banjir, dan kebakaran. Tahapan mengamati adalah mempersiapkan, survei, dan masukan data. Proses survei di sekolah memiliki tiga proses, yaitu mengidentifikasi lokasi, lingkungan sekitar, dan bangunan di dalam dan di luar. Proses identifikasi dilakukan oleh surveyor yang telah mendapatkan sertifikasi dari UNESCO. Para surveyor yang menggunakan dukungan aplikasi VISUS yang dikembangkan oleh UNESCO untuk mengidentifikasi semua item fokus di sekolah. Hasilnya adalah SMP Muhammadiyah 36, dan SMA muhammadiyah 03 merupakan daerah aman terhadap bahaya banjir, dan penurunan daratan. Akan tetapi, potensial terhadap bahaya gempa dan kebakaran. Sekolah belum adanya peringatan dini terhadap bahaya sehingga potensial tingginya risiko.
ABSTRAKKecamatan Tambora Jakarta Barat merupakan salah satu wilayah di DKI Jakarta yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi, kondisi tersebut mengakibatkan wilayah penelitian rawan terhadap kebakaran. Untuk itu, tujuan penelitian yaitu untuk membuat peta kerawan kebakaran menggunakan citra Quickbird di Kecamatan Tambora Provinsi DKI Jakarta. Pembuatan peta kerawanan kebakaran merupakan salah satu upaya mitigasi nonstruktural, sehingga wilayah penelitian teridentifikasi tingkat zonasi kerawanan kebakaran untuk bahan acuan kebijakan penurunan tingkat risiko. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu interpretasi, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Metode analisis yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yang digunakan yaitu menginterpretasi data citra Quickbird berdasarkan unsur-unsur interpretasi dan mendeskripsikan temuan kondisi di lapangan. Analisis kuantitatif yang digunakan yaitu menggunakan metode pembobotan dan skoring. Hasil penelitian yaitu wilayah Kecamatan Tambora mayoritas merupakan area kerawanan kebakaran tingkat tinggi seluas 258 Ha, tingkat kerawanan sedang seluas 113 Ha, dan tingkat kerawanan rendah seluas 137 Ha. Kelurahan dengan tingkat kerawanan kebakaran tinggi yaitu Kelurahan Pekajon, Angke, Krendeng, Duri Utara, dan Kalianyer. Kelurahan dengan tingkat kerawanan kebakaran sedang yaitu ABSTRACT Tambora Distric West Jakarta is part of area in Jakarta Province which has high population density. That condition caused research area has been high frequency by fire incident. Based on that, the aim of research is maping of fire susceptibility using remotesensing approach in Tambora Distric West Jakarta. Maping of fire susceptibility area is important as effort non structural mitigation acction to reduce risk. Methods to collect data ware Interpretation, observation, dokumentation, and interviews. The analysis data was used by qualitative and quantitative methods. Qualitative analysis used for interpretation Quick Bird Satellite Imagery and describe conditions in filed. Furthermore, Quantitative analysis used for weight and skoring analysis. The result of research that majority Tambora Distric has high fire susceptibility area (258 Ha), medium fire susceptibility area (113 Ha), and low fire susceptibility area (137 Ha). Village has high fire susceptibility namely: Pekajon, Angke, Krendeng, Duri Utara, and Kalianyer. Village has medium fire susceptibility namely: Tanah Sereal, https://doi. PENDAHULUANAdanya proses perkembangan kota-kota besar di Indonesia terutama kota metropolitan yang relatif cepat baik perkembangan secara fisik maupun non fisik. Hal ini disebabkan karena daerah kota merupakan pusat segala jenis aktivitas yang menawarkan berbagai fasilitas pendukung kehidupan baik dari mulai fasilitas pendidikan, kesehatan, perkantoran maupun kawasan perindustrian yang lebih baik daripada yang ada di daerah. Keberadaan kota yang menawarkan berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik ini, menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi orang-orang un...
Special Capital Region of Jakarta Province is Capital City of Indonesia, which has various strategic functions, such as central government and economic and business center. Geographically DKI Jakarta Province is lowland, it caused Jakarta has high of flood hazard. This condition potentially result of high risk. Based on it, the aims of research is: 1). Making map of flood susceptibility in Special Capital Region of Jakarta area, based on geomorphology approach, and 2). Data inventory element at risk of flood. The method of data analysis used qualitative, based on interpretation satellite imagery data using elements of interpretation. Indicators used to result map of flood susceptibility are elevation, slope, and landform, using scoring and overlay technique. The result of research is flood susceptibility of low area is 13.613,40 ha, medium is 23.238,67 ha, and higt is 27.216,72 ha. Based on it, the majority of research area have hight of flood susceptibility. Based on spatial pattern, it showed that areas with high flood susceptibility are mostly located in the northern part of research area, and areas with the lowest flood susceptibility are majority in the southern part of researh area. The result analysis of element at risk, it showed that element at risk affected by flood for high, medium, or low level is settlement. Key Words: Flood Susceptibility of Map, Exposure, Geomorphology, and Special Capital Region of Jakarta ABSTRAK Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibu Kota negara Indonesia yang memiliki beragam fungsi startegis, seperti pusat pemerintahan, dan pusat ekonomi dan bisnis. Akan tetapi, kondisi geografis Provinsi DKI Jakarta yang merupakan dataran rendah, mengakibatkan wilayah Jakarta memiliki ancaman tinggi terhadap bahaya banjir. Hal ini dapat berpotensi menghasilkan tingginya risiko kerugian terhadap bencana. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) Membuat peta kerawanan banjir Provinsi DKI Jakarta berdasarkan pendekatan geomorfologi, dan 2). Melakukan inventarisasi elemen berisiko yang berpotensi terpapar banjir. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, karena berdasarkan teknik interpretasi data citra secara kualitatif yaitu menggunakan unsur-unsur interpretasi. Parameter- parameter yang digunakan untuk menghasilkan peta kerawanan banjir yaitu elevasi, kemiringan lereng, dan bentuklahan, dengan menggunakan skoring dan tumpang susun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerawanan banjir rendah seluas 13.613,40 ha, sedang seluas 23.238,67 ha, dan tinggi seluas 27.216,72 ha. Mayoritas wilayah penelitian terletak pada tingkat kerawanan banjir tinggi. Berdasarkan pola spasial menunjukkan bahwa daerah dengan tingkat kerawanan banjir tinggi mayoritas terletak di bagian utara wilayah penelitian, dan daerah dengan tingkat kerawanan banjir rendah mayoritas dibagian selatan wilayah penelitian. Hasil analisis keterpaparan elemen berisiko wilayah penelitian menunjukkan bahwa elemen berisiko yang berpotensi tertinggi terkena banjir baik tingkat tinggi, sedang, atau rendah yaitu pemukiman. Kata Kunci: Pemetaan Kerawanan Banjir, Keterpaparan, Gemorfologi, dan DKI Jakarta
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.