Penelitian biologi ikan cakalang hasil tangkapan kapal huhate (pole and line) yang didaratkan di Bitung dilakukan di tempat pendaratan ikan, perusahaan perikanan, dan tempat pengasapan atau fufu cakalang. Aspek yang diteliti meliputi hubungan panjang bobot, rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, dan fekunditas. Pengambilan contoh dilakukan pada bulan Juli dan September 2005. Dari hasil analisis hubungan panjang bobot diketahui bahwa pola pertumbuhan ikan cakalang bersifat allometrik positif. Perbandingan jenis kelamin betina dan jantan pada bulan Juli 1:0,73, sedangkan pada bulan September perbandingan 1:2,05. Tingkat kematangan gonad ikan jantan maupun betina didominasi oleh stadium III. Fekunditas telur berkisar antara 1.000.000 sampai dengan 14.000.000 butir.
ABSTRAKEksploitasi sumber daya ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan Laut Banda telah berlangsung lama. Saat ini sumber daya ikan cakalang telah memperlihatkan tanda-tanda overfishing. Indikasi ini antara lain ditandai oleh penurunan hasil tangkapan dan ukuran individu, perubahan komposisi hasil tangkapan, serta kecenderungan meningkatnya proporsi beberapa jenis ikan berukuran kecil. Data frekuensi panjang dikumpulkan dari bulan Maret sampai Desember 2007 berjumlah 4.293 ekor. Pengukuran panjang dan bobot untuk mengetahui hubungan panjang dan bobot ikan dilakukan pada bulan Maret, Mei, Juli, dan Desember 2007 dengan jumlah contoh 296 ekor. Tulisan ini menyajikan informasi tentang distribusi ukuran panjang dan bobot, hubungan panjang dan bobot ikan cakalang dan ukuran pertama kali tertangkap (Lc) hasil tangkapan huhate yang beroperasi di perairan Laut Banda. Hasil analisis menunjukan bahwa ikan cakalang mempunyai kisaran panjang cagak (FL) antara 30-78 cmFL dan kisaran bobot antara 600-4300 g.
Penelitian ini telah dilakukan terhadap isi lambung ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) hasil tangkapan pole and line dan ikan madidihang (Thunnus albacares) hasil tangkapan hand line yang didaratkan di Bitung, Sulawesi Utara pada bulan Mei, Juli, dan September 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis makanan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dan ikan madidihang (Thunnus albacares). Contoh ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) berjumlah 69 ekor dan contoh ikan madidihang (Thunnus albacares) berjumlah 63 ekor. Pengambilan contoh dilakukan di perusahaan perikanan dan tempat pengasapan atau fufu cakalang. Pengamatan dilakukan secara visual dan gravimetrik kemudian dianalisis dengan metode indeks of preponderance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi makanan ke-2 jenis ikan pelagis besar tersebut berubah-ubah dan memiliki kemiripan terhadap 1 jenis makanan yaitu ikan malalugis (Decapterus macarellus), yang merupakan makanan utama ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dan ikan madidihang (Thunnus albacares). Stomach content analysis of skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) which was caught by pole and line and yellow fin tuna (Thunnus albacares) caught by hand line, landed in Bitung, North Sulawesi i May, July, and September 2005 were conducted. The objective of the experiment is to know dietary composition of skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) and yellow fin tuna (Thunnus albacares). The number of specimen observed 69 of skipjack tunas (Katsuwonus pelamis) and 63 of yellow fin tunas (Thunnus albacares). Sampling site were located in fishery company and at a small scale fish smoked industry. Stomach content analysis of the two fishes were observed visually measured and gravimetrically. The stomach content analysis was analysed based on indeks of preponderance) method. Result shows, the stomach content of skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) and yellow fin tuna (Thunnus albacares) related changes and similar among one species are scad mackerel fishes (Decapterus macarellus). Therefore, scad mackerel fishes (Decapterus macarellus) is the dominant food for both skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) and yellow fin tuna (Thunnus albacares).
Troll and hand line tuna fisheries is one of the major fishing gears landed in Labuhan Lombok coastal fishing port (PPP Labuhan Lombok) west Nusa Tenggara Barat province. Both fisheries are strongly associated with fish aggregating devices (FAD’s). The main fishing ground is Indian Ocean southern part of this province. Several source of data has been collected regularly. Data analysis comprised of monthlycatch and effort data samples based onport monitoring program during 2012 to 2015. The result showed the diclining of CPUE of yellow fin and skipjack tuna presumably related to fishing intensity of fleets and its variability that landed in PPP Labuhan Lombok. The increasing CPUE of skipjack tuna in 2014 was predicted due to increasing aggregation around the FADs. Constrasting seasonal fishing index pattern between yellowfin and skipjack tuna foundin 4-month cycles, started in January.A length-weight relationship suggested that yellowfin tuna caught bysmall-scale fisheries were performing allometric growth pattern (b=2.963, r2=0.9737).
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mangsa dan pemangsa (ikan madidihang) di perairan Marisa. Pengambilan contoh dilakukan di Marisa, Provinsi Gorontalo, pada perusahaan fillet ikan tuna. Pengamatan isi lambung dilakukan secara visual. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara pertambahan ukuran mangsa dengan ukuran ikan pemangsa (madidihang), tapi terdapat hubungan antara jenis mangsa dengan ukuran ikan pemangsa. Ikan madidihang yang berukuran besar (matang gonad) memakan tuna kecil (Auxis rochei) dan ikan pelagis kecil (Brama dussumieri dan Selar crumenopthalmus), sedangkan ikan madidihang yang belum matang gonad banyak memakan Canthigaster spp., Monacanthidae, dan Balistidae. Kanibalisme tidak terjadi di perairan Teluk Tomini. KATAKUNCI KEYWORDS:yellowfin tuna, prey, predator, Tomini Bay PENDAHULUANMakanan sangat penting bagi organisme di antaranya untuk pertumbuhan dan reproduksi. Ukuran, jenis, dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh ikan, berbeda antara ikan-ikan muda dengan ikanikan yang dewasa. Setelah ikan bertambah dewasa, jenis makanannya akan berubah baik kualitas maupun kuantitasnya (Effendie, 2002). Menurut Affandi et al. (1992), untuk semua jenis ikan yang sama, ukuran bukaan mulut akan berubah sejalan dengan perubahan ukuran ikan sehingga ukuran yang dapat dimakan ditentukan oleh ukuran bukaan mulut. Ikan predator pada umumnya memiliki ukuran bukaan mulut yang lebih besar dibandingkan ikan herbivora. Selanjutnya Wibisana (2000) mengatakan bahwa jumlah makanan yang dibutuhkan oleh suatu jenis ikan tergantung pada macam makanan, kebiasaan makanan, kelimpahan makanan, suhu perairan, dan kondisi umum ikan itu sendiri.Umur ikan yang semakin bertambah diikuti juga oleh pertumbuhan organ-organ tubuh yang semakin sempurna. Dengan demikian ikan akan merubah kebiasaan makanannya sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan ketersediaan makanan di alam. Hal tersebut menunjukan bahwa kebiasaan makanan ikan akan mengalami perubahan komposisi sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan kelompok ukuran (Lagler, 1956;Ridwan, 1979;Pratiwi, 1991).Seleksi terjadi pada lingkungan perairan dengan persediaan makanan yang melimpah dan pada ikan dewasa, di mana ikan-ikan tersebut lebih selektif dalam memilih makanannya. Dalam tulisan berikut akan disajikan bahasan mengenai hubungan antara mangsa dengan pemangsa (ikan madidihang) muda dan dewasa serta informasi mengenai kanibalisme pada ikan madidihang yang tertangkap di perairan Teluk Tomini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.