Kulit merupakan bagian tubuh yang sensitif terhadap perubahan suhu akibat aktivitas di dalam dan di luar ruangan. Salah satu produk kosmetik yang dapat mengatasi kulit kering dan bersisik akibat perubahan suhu adalah moisturizer body lotion berbahan lamun dan gonad bulu babi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan formulasi yang optimal pada sediaan moisturizer body lotion berdasarkan karakteristik stabilitas fisik, hubungan indeks iritasi dengan hasil uji kesukaan panelis, serta kandungan fitokimia pada sediaan moisturizer body lotion dari ekstrak lamun (Enhalus acoroides) dan gonad bulu babi (Diadema setosum). Penelitian ini terdiri dari pembuatan ekstrak, pembuatan produk tanpa penambahan ekstrak lamun dan gonad bulu babi (kontrol) serta dengan penambahan (2:1, 1:2, dan 3:3), uji stabilitas, uji iritasi, dan uji fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan warna pada empat formulasi body lotion yaitu putih (kontrol), seledri (2:1), sage (1:2) dan zaitun (3:3) dengan bau khas blossom. Kisaran pH pada sediaan yaitu 6,31-8,05 dan rentang daya sebar sebesar 3,2-6,7 cm. Hasil uji indeks iritasi dari 32 panelis terdeteksi sebanyak 3% terindikasi gejala iritasi edema parah (bengkak) dan indeks rasa panas terdeteksi sebanyak 1%. Nilai uji kesukaan panelis tertinggi untuk indikator warna, aroma dan tekstur terdapat pada sediaan tanpa penambahan ekstrak lamun dan gonad bulu babi (kontrol). Sediaan moisturizer body lotion mengandung senyawa alkaloid dan tanin. Fomulasi terbaik yaitu perbandingan ekstrak lamun dan gonad bulu babi 2:1 yang ditandai dengan tingginya uji hedonik (warna), tidak adanya indeks iritasi edema, dan rasa panas.
Eritema adalah indikasi fisiologi berupa bercak kemerahan pada kulit akibat pemakaian hand body lotion yang mengandung bahan berbahaya pada kulit. Salah satu bahan hayati laut yang berpotensi sebagai anti eritema dalam sediaan hand body lotion adalah lamun (Enhalus acoroides) dan gonad bulu babi (Diadema setosum). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase dan indeks indikasi eritema yang muncul dari 3 formulasi sediaan hand body lotion dari lamun dan gonad bulu babi pada kulit panelis. Metode dalam penelitian ini berupa eksperimen dengan merancang 3 formulasi sediaan hand body lotion, evaluasi fisik produk berupa uji organoleptik, dan uji in-vivo indikasi eritema dari ke 3 formulasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 formulasi dari perbandingan ekstrak lamun dan gonad bulu babi yang dibuat yaitu F1 (2:1), F2 (1:2), F3 (3:3) dan kontrol F0 (0:0) didapatkan sebanyak 78% tidak terindikasi eritema pada 30 panelis. Sebanyak 16% panelis terindikasi sangat sedikit eritema (skala 2x1 cm), 6% panelis terindikasi eritema sedang serta 0% terindikasi eritema. Hasil uji organoleptik produk menunjukkan hand body lotion F1 berwarna celery tekstur 75% padat, F2 berwarna sage tekstur 50% padat, F3 berwarna olive tekstur 75% padat dan F0 berwarna putih tekstur 50% padat. Tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur dan warna tertinggi pada F0 (Formula 0).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.