This study aimed to determine the relationship of boyfriends to sexual behavior in adolescents in SMP Negeri 16 Sukajadi subdistrict Pekanbaru. The research method used is analytic quantitative observational (cross-sectional). The results of the univariate analysis of the majority of respondents aged 12 years amounted. The majority of the sexes are women and are Muslim; the majority behave negatively. Bivariate analysis results obtained p-value (0,000) <a = 0.05. In conclusion, there is a relationship of boyfriends to premarital sexual behavior among teenagers in SMP Negeri 16 Kec. Sukajadi Pekanbaru. Keywords: Behavior, Teenagers, Premarital Sex
Masalah gizi ada di tiap negara, Prevalensi gemuk pada remaja tahun 2010 sebesar 1,4%, tahun 2013 sebesar 5,7% dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebanyak 10,8%. Prevalensi remaja dengan kategori gemuk pada tahun 2018 sebanyak 9,1%. Salah satu yang mepengaruhi gizi lebih adalah konsumsi fast food. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fast food terhadap gizi lebih pada remaja di era pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Lokasi penelitian di Kota Pekanbaru dengan jumlah sampel 335 orang. Pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawacara dan observasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisa bivariat menggunakan uji chi- square. Hasil penelitian univariat sebagian besar responden jarang mengkonsumsi 192 responden (57,3%). Hasil analisa bivariat dengan uji statistik uji chi-square diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05) artinya ada pengaruh antara fast food dengan gizi lebih. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pengaruh antara fast food dengan gizi lebih pada remaja di massa pandemi covid-19.
Latar Belakang: Status Gizi merupakan gambaran ekspresi dari keadaan keseimbangan zat gizi sebagai akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dikonsumsi. Menurut hasil laporan Global Health Observatory (GHO), paling sedikit 2,8 juta orang di dunia meninggal setiap tahun akibat memiliki status gizi overweight maupun obesitas.Tujuan: adalah untuk mengertahui pengaruh frekuensi makan terhadap gizi lebih pada Remaja dimasa Pandemi Covid 19. Metode: Penelitain ini menggunakan survey analitik dengan designcross sectional. Populasi dalam Penelitian ini seluruh Remaja yang ada di Pekanbaru dan sampel sebanyak 335 Remaja.Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan Random Sampling dimana sampel diambil secara acak sebagai responden. Instrument penelitian yang digunakan adalah berbentuk kuesioner. Hasil penelitian:Menunjukkan bahwa Hasil Penelitian menunjukan Mayoritas Frekuensi Makan >3 kali 67 dengan (43,79%) dan Minoritas Frekuensi Makan 3 kali sebanyak 86 orang dengan (56,20%.). Mayoritas Kontrol Gizi Lebih sebanyak 57 (31,31%) dan Minoritas Kasus Gizi Lebih sebanyak 125 (68,68%). Ada pengaruh Peran Orang Tua terhadap gizi lebih pada remaja dengan nilai P Value 0,000. Simpulan: Terdapat Pengaruh Frekuensi Makan Terhadap Gizi Lebih Pada Remaja diEra Pandemi Covid 19 di Pekanbaru.
The Effect of Fat Intake towards Adolescent with Nutritional Excess in Pandemics ABSTRAKIndonesia merupakan salah.satu negara berkembang yang menunjukkan kecenderungan peningkatan gizi lebih pada remaja. Prevalensi remaja dengan kategori gemuk pada tahun 2013 sebesar 5,7% dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 sebanyak 10,8%. Salah satu yang mempengaruhi gizi lebih adalah asupan lemak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh asupan lemak terhadap gizi lebih pada remaja di masa pandemi covid-19. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Pekanbaru pada tahun 2020 dengan jumlah sampel 335 orang. Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi klinis dan wawancara. Instrumen yang digunakan kuesioner. Gizi lebih diukur dengan menggunakan pengukuran antropometri. Data asupan lemak di peroleh melalui food recall 2 × 24 jam. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan bivariat menggunakan uji chi- square. Hasil penelitian mayoritas responden mengkonsumsi lemak lebih 147 responden (43,9%), memiliki genetik gizi lebih sebanyak 214 responden (63,9%), mayoritas aktifitas fisik ringan sebanyak 208 responden ( 62,1%) . Hasil uji chi- square diperoleh nilai p = 0,003 (p<0,05). Ada pengaruh antara asupan lemak terhadap gizi lebih pada remaja di masa pandemi covid-19. Kata Kunci: asupan lemak; gizi lebih; remaja ABSTRACTIndonesia is one of the developing countries that shows a tendency to increase over nutrition in adolescents. The prevalence of adolescents in the obese category in 2013 was 5.7% and increased in 2018 by 10.8%. One that affects over nutrition is fat intake. The purpose of this study was to determine the effect of fat intake on overnutrition in adolescents during the COVID-19 pandemic. This type of research was quantitative with a cross sectional research design. This research was conducted in Pekanbaru in 2020 with a sample of 335 people. The sampling technique used simple random sampling method. Data collection was done by clinical observation and interviews. The instrument used is a questionnaire. More nutrition is measured by using anthropometric measurements. Data on fat intake was obtained through food recall 2 × 24 hours. Data analysis was carried out descriptively and bivariately using the chi-square test. The results of the study the majority of respondents consumed more fat 147 respondents (43.9%), had genetic excess nutrition as many as 214 respondents (63.9%), the majority of light physical activity were 208 respondents (62.1%). The results of the chi-square test obtained p value = 0.003 (p <0.05). There is an influence between fat intake on overnutrition in adolescents during the COVID-19 pandemic. Keywords: fat intake, nutritional excess; adolescents
Latar Belakang: Dismenore sering kali terjadi pada usia remaja. Remaja sering mengalami dismenore dikarenakan beberapa faktor resiko. Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya dismenore primer salah satunya yaitu pola makan.Tujuan: untuk mengatahui pengaruh makanan siap saji terhadap dismenore. Metode: penelitian kuantitatif analitik dengan design cross sectional dimana seluruh variabel diobservasi dalam satu waktu. Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja putri sebanyak 60 orang. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan Random Sampling dimana sampel diambil secara acak sebagai responden. Prosedur pengolaan data dengan Editing, Coding, Processing,Cleaning. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square.. Hasil penelitian: hasil analisa sacara univariat diketahui bahwa Mayoritas responden jarang Makanan siap saji sebanyak 31 orang (51,7), mayoritas responden tidak mengalami disminorea sebanyak 32 orang (53,3%). Hasil analisa seecara bivariat diketahui bahwa mayoritas responden Sering mengkonsumsi makanan siap saji mengalami disminorea sebanyak 18 orang (62,1%) sedangkan responden yang jarang mengkonsumsi makanan siap saji mayoritas tidak mengalami disminorea sebanyak 21 orang (85,2%). Berdasarkan uji chi-square di peroleh nilai P Value 0,021 <0,05 artinya ada pengaruh antara makanan siap saji terhadap disminorea pada remaja di Kota Pekanbaru. Hasil OR 3,4 artinya responden yang sering mengkonsumsi makanan siap saji beresiko 3 kali mengalami disminorea dibandingkan responden yang jarang mengkonsumsi makanan siap saji.Kesimpulan: Terdapat Pengaruh makanan siap saji terhadap disminorea Pada Remaja di Pekanbaru nilai P Value 0,021. Saran: Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan jenis terapi lainnya, atau variabel lainnya dan memberikan perlakuan secara berkala serta menambah jumlah responden untuk memperkaya hasil penelitian.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.